( CHAPTER 3 )

809 70 7
                                    


Blaze POV..

" Ahhh! Capek banget gua! " Ucap Blaze menatap langit sembari merutuki dirinya yang begitu mau nya saja menerima hukuman berat seperti ini apalagi dia kan sepertinya tidak salah juga. Ia mengerjap ngerjap kan matanya sambil menyeka keringat di dari serta lehernya yang sudah terus menetes lalu ia memutuskan untuk segera kembali ke dalam.

Saat masuk ia langsung duduk di sebelah ke dua temannya itu yang sudah menghawatirkan dirinya apalagi melihat wajah Blaze yang merah seperti itu. " Astaga Blaze! Lu kaya abis nyemplung di Sungai aja " ucap Taufan Terkejut melihat Pakaian Nya yang dibasahi keringat

" Emmhh... " Gumam Blaze " tadi di kasih instruksi apa aja? " Ucapnya lagi

" Anak rajin emang lu masih merhatiin kek gini di saat dirimu sendiri lebih butuh perhatian " ucap Thorn menepuk bahu Blaze.

" ANJAYYYY..!! " Ucap Taufan mengacungkan jempol Tak lupa dengan senyuman riangnya " tadi kita tuh di ajarin biar memperhatikan kedisiplinan dan kekompakan pas mulai nantinya dan nih kartu lu " ucap Taufan memberikan kartu bertuliskan angka 1.

" Ni kartu apaan?? " Ucap Blaze sembari menerima kartu tersebut sembari menaikkan sebelah alisnya.

" jangan sampe ilang!. Itu kartu kelompok lu jadi lu di kelompok 1 dan setiap Kelompok nya berisi 5 orang dari sekian banyak Bocah disini dan kita satu kelompok~ " ucap Taufan Riang.

Lalu Solar dan Halilintar menghampiri mereka membawa Pakaian untuk Blaze dan Plester Demam untuk Mendinginkan Hawa panas di Tubuh Blaze yang biasanya di Tempelkan di tengkuak dan menyerap Hawa panas " Nih Blaze pake aja dari pada kamu nanti Lengket kena Keringat " ucap Solar sembari menyodorkan Pakaian seperti Sweater. Blaze menatap Switer itu seperti Tidak asing baginya tapi ia Tidak memikirkannya lagi dan segera menganti pakaiannya itu. 5 menit akhirnya Blaze kembali muncul dengan mengenakan Sweater itu Terlihat menggemaskan karena Kebesaran di tubuhnya.

" Ni Siapa kok Cantik banget buahaha " ejek Taufan memperhatikan baju yang Blaze kenakan.

" Sembarang! Gw ganteng ya!.. Tapi.. kak Hali Ama Kak Solar mana? Udah pergi ya, padahal aku mau tanya ini Sweater siapa " ucap Blaze lalu kembali duduk di sebelah Teman nya, ia merasa janggal saja.

" Ntar aja Nanya kan dan lu jangan kemana mana ya! Tar di Hukum lagi mampus lu " ucap Taufan sambil Menunjuk ke arah wajah Blaze membuat ngeri saja.

Dan Selang beberapa menit setelah itu 5 Bus pun akhirnya sampai tapi sayang Nya No urut 1 sampai 60 berada di bus yang ke-1 dan Taufan bernomor urut 45 sedangkan Thorn 36 jadi mereka harus berpisah Di sana membuat Blaze berada di bus ke-2 bersama Orang asing dan sampai lah ketika di dalam bus ia memilih duduk di bagian paling belakang dengan kursi kosong di sebelahnya dan ia hanya duduk sambil menopang dagu nya di kaca jendela bus dan tak lama kemudian ada Siswa lain duduk di sebelahnya dan ternyata ia perempuan.

" Hai! Aku boleh duduk di sini? " Ucapnya ramah sambil tersenyum dan Blaze Balas tersenyum padanya Cewek ini terlihat begitu manis dengan tubuhnya yang sedikit gemuk dan Memalukannya tingginya hampir sama!? Astaga Blaze merasa Terlena sekarang ini TwT.

" Oh iya Nama ku Ella, Kalau Kamu? " Ucap perempuan yang bernama Ella itu sambil menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan " hmm.. Nama Ku Blaze dan senang bertemu dengan mu " ucap Blaze membalas jabatan tangan Ella lalu Tersenyum yaa.. setidaknya ia punya teman berkenalan sekarang walaupun tanpa dua Hama- maksudnya Thorn dan Taufan.

" Omong omong kamu kelompok berapa? " Ucap Blaze Basa basi " eumm.. aku kelompok 1, dan aku belum nemuin temen sekelompok aku " Ucap Ella sedikit murung tapi mendengar hal itu membuat Blaze Berbinar Akhirnya ia menemukan teman sekelompoknya " Oh kebetulan aku juga kelompok 1 akhirnya bisa bertemu " ucap Blaze membuat Ella Mentapnya senang. Dan Beberapa menit menunggu Siswa siswa yang lain menaiki Bus Ia Kembali terbelalak karena Melihat Si Beruang Kutub--.. maksudnya Si Panitia galak itu yang ternyata satu Bus dengannya dan ia Duduk di sebelah Kursi Kosong Yang bersebelahan dengan Ella dan juga dirinya, membuat nya kembali memfokuskan diri menatap kaca jendela dari pada melihat beruang Kutub itu. Dan Panitia itu sepertinya duduk sendiri sekarang ini.

Rainbow Flag Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang