( CHAPTER 6 )

742 65 13
                                    

Selang beberapa menit setelah helaan nafas panjang dari Ice yang kemudian menoleh ke arah orang di sampingnya yang hanya membuang muka ke arah lain membuat nya tersenyum tipis, Blaze kini sangat berbeda dengan blaze yang dulu yang ceria namun rasa jengkel dan ambekan nya masih ada.

" Kau tau? " Ucap Ice memecah keheningan, dan Blaze langsung menoleh pelan sembari menunggu ucapan berikutnya dari belahan bibir Ice keluar sambil dirinya yang menunjukkan raut wajah bertanya.

Ice Menunduk. " Sepertinya jika kesalahan yang terlalu besar akan susah untuk di jelaskan dan.. mungkin di maafkan juga berat, tapi satu hal yang aku inginkan hanya janji lama yang telah terucap " ucap Ice yang semakin membuat tanda tanya bertubi-tubi menyerang pikiran Blaze yang hanya kebingungan.

" Memang kakak ada salah sama siapa?, Jika kakak perlu tempat curhat mungkin aku bisa sedikit membantu " Ucap Blaze yang masih menatap Ice yang sepertinya sedang bermasalah, setelah beberapa kalimat terucap dari mulut Blaze Ice kembali mendongak dan menengok ke arah sumber suara sembari tersenyum.

" Seperti Bajingan Saja Jika Curhat Ke Orang Yang Sudah Aku Beri Kepercayaan Padanya Tapi Sudah Ku Balas Dengan Kesalahan " ucapnya sambil terus menatap wajah Blaze, Dan Blaze bingung dengan ucapannya 'Curhat ke Orang Yang Sudah Di Beri Kepercayaan Tapi Di Balas Sebaliknya??' ia juga yakin disini hanya ada dirinya yang sedang dia ajak bicara tapi ia tetap acuh kan saja karena mungkin yang Ice bicarakan adalah orang lain.

Dan Blaze juga dapat merasakan aura kesedihan di balik wajah Ice yang tertutup dengan wajah Dingin dan datarnya walaupun sangat terlihat Tampan-.. Loh loh kok malah muji sih!?.

" Ah.. lupakan gue gak mau terus berangsur terus mending kita makan aja ya? Mungkin lu udah laper " Ucap Ice membuat Blaze Memicingkan mata ke arahnya. Ya masa! Tadi dia kan ada masalah dan gaya bicaranya juga aku-kamu nah sekarang udah main lu-gue nah itu masalah langsung kelar aja gitu!?.

" Emm! " Gumam Blaze cuek dan apa yang dia dapatkan setelah nya?, Sebuah Cengiran garing dari Seorang Ice yang membuat Blaze terpana beberapa saat tanpa berkedip, ya Allah cuman diem nan cuek aja Blaze sudah kagum nah ini dia dapet bonus EMEJINGGG!.

" udah? "

" Hah?.."

" Udah Kagum nya? " Ucap Ice lalu meniup kedua mata Blaze yang membuat Blaze merem sambil mendorong pelan pundak Ice agar sedikit menjauh dari hadapannya.

" Apaan sih lu! Ge'er an " ucap Blaze yang sudah salah tingkah tapi dalam hal seperti ini ia mencoba bersikap seperti biasa.

" Terus apa tadi liatin terus? " Ucap Ice sembari menaikan sebelah kanan alisnya bermaksud untuk menggoda Blaze yang hanya diam tidak tau mau menjawab apa.

" Tau ah lupain aja, lu dari tadi juga ngajakin gue makan tau tau ngomong aja! Nggak niat ya? " Ucap Blaze sambil melengkungkan bibirnya ke bawah merajuk, ya karena memang benar setelah tadi melakukan Halang Rintang membuat Tenaganya terkuras.

Ice terkekeh pelan. Rasanya saat ini juga ia ingin mendekap makhluk mungil di sampingnya sambil menggigit pipi tembem yang memiliki semburat merah alami di sana tapi ia tidak ingin melakukan nya dulu dan biarkan waktu yang kembali memulihkan keadaan.

Oke, mood Ice meningkatkan kali ini

" tapi kok ini gak ada sendok nya njir!? " Ucap Blaze setelah membuka kotak makanan yang tadinya berada di bagian belakang.

Ice dengan wajah dinginnya langsung menyentil pelan dahi Blaze setelah Blaze mengucapkan kalimat sesat tersebut. Dan Blaze langsung mengaduh pelan sembari mengusap dahi nya yang habis di sentil sambil misuh-misuh nggak jelas.

" Makan pake tangan bisa, Terus Ucapannya di jaga! " Ucap Ice yang mendapat Cengiran dari Blaze yang kelepasan saat bicara, saat sudah mulai akrab dengan seseorang Blaze memang mulai tidak kenal dengan Tata Krama.

Rainbow Flag Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang