( CHAPTER 12 )

1K 84 15
                                    

Sebelum Membaca Budayakan Vote!


🤗


Ice benar benar bahagia malam ini tetapi ia sama sekali tidak mengeskpreksi-kannya dengan mimik wajah memang wajahnya sudah terlihat datar dan dingin dari sebelumnya, tapi kini Kebahagiaan itu bahkan sampai membuat Blaze Begidik ngeri karena Ice yang sepanjang perjalanan terus saja tersenyum.

Ternyata ancaman nya yang bahkan menurutnya konyol itu diindahkan oleh Blaze dan kini Mereka Pacaran walaupun yang sangat menerima dengan hati terbuka pada pihak Ice dan Blaze menerimanya karena terpaksa, tapi tak apa lama lama akan luluh si Blaze nya.

" Ice, emang gak ada cara lain selain kek gini apa!? " Ucap Blaze yang masih saja menimbang nimbang keputusannya karena ia juga perlu penjelasan terperinci.

" Menurutmu? Kau pikir apa? Kau juga mengambil First Kiss ku dan dengan cara apapun kau takkan bisa mengembalikan-nya " ucap Ice masih dengan pandangan terfokus ke arah depan sambil memegang kendali mengemudi.

" Dan kau hanya punya dua pilihan, iya atau mau " ucapnya lagi.

" Itu sama sama gua tidak punya pilihan Baka! Lagipula aku belum mau pacaran tapi lu terus neken gua! " Ucap Blaze Dengan nada tinggi, bagaimana dirinya tidak merasa kesal saat ini bahkan tangannya saja sudah terkepal.

" Kan pilihanmu antara Kulaporkan atau menjadi kekasihku, dan kau sudah memilih menjadi kekasihku " ucap Ice Santai.

" Oh! Gua tau, pasti lu suka Ama gua kan jadi pas situasi kaya gini lu bisa ngambil kesempatan dalam kesempitan? " Tebak Blaze.

" Kalo iya kenapa? " Dan seketika Blaze menatap tidak percaya pada Ice yang dari ucapannya begitu santai itu, apa dia hanya bercanda atau apa?

" Mending kita FriendZone aja " Ucap Blaze Bernegosiasi.

" Cepat atau lambat bakal jadi FriendRoom " ucap Ice dan entah mengapa Setiap ucapannya selalu saja ada jalannya! Itu membuat Blaze semakin kehabisan akal.

" Gundulmu ahhh! Males gua Ngomong Ama lu! " Ucap Blaze lalu melipat kedua tangannya di depan dada, wajahnya memerah karena marah.

Seketika Blaze teringat sesuatu...

" Heh Anjing! Makanan gua tadi pesen ketinggalan di mobil gua! " Ucap Blaze.

" Lalu? "

" Ya puter balik, Itu mau gua caplok! "

" Udah makan malam? "

" Belum "

Ice Menatap Blaze sekilas lalu tak lama mobil milik Ice yang mereka berdua Kendari berhenti di sebuah resto yang berada tak jauh dari pinggir jalan.

" Makan dulu " ucap Ice sambil melepaskan sabuk pengaman nya lalu disusul Blaze yang melepaskan sabuk pengaman nya.

Blaze pun Hanya menurut saja sambil mengikuti langkah Ice yang berada di depannya dan masuk ke resto tersebut lalu mereka memesan pelayanan VVIP, ntahlah Blaze menurut saja. Lalu mereka berdua duduk di sofa Ruangan lantai 2 yang khusus untuk tamu VVIP.

" Silahkan Tuan, mau pesan apa? " Ucap Salah satu pegawai Resto dengan Ramahnya.

" Steak daging 2, jus jeruk 2 " ucap Ice, lalu pelayanan itupun menunduk sopan dan berlalu pergi untuk membuatkan pesanan.

Dan sedari tadi Blaze hanya diam sambil memainkan Handphone yang berada di genggamannya, Ice masih memperhatikan itu.

" Mau Eskrim? " Ucap Ice tiba-tiba.

" Mau! " Girang Blaze sambil menganggukkan kepalanya Sampai Rambut kecoklatan nya ikut bergerak.

Ternyata mudah untuk mengalihkan perhatian Nya dari hal lain, Ice tersenyum.


" Nanti abis makan malam boleh makan Eskrim " ucap Ice setelah itu yang di balas anggukan girang lagi dari Blaze, lalu Ice mengusap rambut Poni Blaze kesamping karena sedari tadi rambut poni nya selalu mengganggu pengelihatan Blaze.

Hingga Makan malam pun sudah selesai dan setelah pelayan membersihkan meja, Blaze pun menatap Ice dengan Tajam.

" Apa? " Ucap Ice.

" Eskrim! Pokoknya Jumbo gua gak mau tau! " Sahut Blaze sambil merengek.

" Masih inget aja " ucap Ice.

" Ukuran sedang aja, kan abis makan nanti mual kalau makan Eskrim ukuran Jumbo, udah gendut malah makin gendut " ucap Ice lalu setelah itu langsung beralih membuka layar Handphone miliknya yang tadinya berada di saku celana.

" Gendut gundul mu! Ganteng gini di bilang gendut!? Matamu kurang Insto? " Ucap Blaze Sinis, Walaupun ucapannya hanya di hiraukan oleh Ice.

" Eskrim Ku!! " Rengek Blaze lagi dengan mata yang bergetar membuat Ice menghela nafasnya.

" Ukuran sedang aja ya, kalo kebanyakan ntar mual " ucap Ice selembut mungkin dan akhirnya Blaze pun mengangguk setuju.


(?) 🧀 : Mohon maaf anak kuh~
Gua rasa Drop buat ngetik gegara baca yag sad ending gitu, sangat meng-asw🤧










Oke Lanjut ke cerita!













" Iya " Sahut Blaze sambil meletakkan kedua tangannya di atas Meja, membuat nya terlihat seperti bocah tulen.

Akhirnya setelah memesan Eskrim Coklat yang Blaze inginkan, beberapa menit kemudian pun pelayan datang membawakan perasaan, pesanan maksudnya.





Segini aja Sayangkuhh 🤗

Rainbow Flag Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang