(CHAPTER 4)

792 69 12
                                    

Pukul 10.24 AM ( Malam )~




Blaze POV..

Blaze mengerjapkan matanya karena malam ini ia tidak bisa tidur apalagi dengan dengkuran Taufan yang membuatnya risih lalu ia bangkit dan memposisikan dirinya terduduk sambil mengusak usak rambut lebat nan hitam yang menutupi alis nya dengan kasar.

" Lu Tuh Berisik banget sih Fann!! " Pekiknya sambil mencubit lengan Taufan tapi karena Taufan terlalu lelap tertidur ia hanya menepis tangan Blaze karena menganggapnya nyamuk.

Lalu ia terheran mendengar suara keributan di luar dan ada pula suara orang menyanyi, karena merasa penasaran akhirnya ia keluar Tenda untuk melihat ada apa di luar dan setelah keluar ia melihat Panitia sedang berkumpul membuat api unggun sambil ada yang menyanyi riang ia pun melangkahkan kakinya sebanyak kira kira 25 langkah dari tendanya, setelah nya ia terkejut karena ada yang menepuk bahu nya yang membuat ia berjingkrak dan Ternyata itu Halilintar yang sedang berkeliling dan tidak sengaja melihat Blaze.

" Belum Tidur Blaze, Kenapa? " Ucapnya, dan Blaze Nyengir Sambil menggaruk tengkuaknya yang tidak gatal itu.

" Nggak Ngantuk Aku Apalagi Si Taufan Tidurnya Nendang Nendang " ucap Blaze Terus terang saja.

" Mau Gabung ama kita? Lagi Mau Bakar jagung nih " ucap Halilintar mengajak nya ke arah Panitia yang lain.

" Boleh kak, Tapi aku boleh nanya sesuatu? " Ucap Blaze sambil menaruh tanganya ke saku Switer yang ia kenakan karena hawa malam itu sungguh dingin.

" Nanya apa? " Ucap Halilintar menaikan sebelah alisnya menunggu pertanyaan yang akan di lontar kan Blaze.

" Ini Switer punya siapa kak? Aku mau berterima kasih padanya karena berbaik hati mau minjemin aku baju nya " Ucap Blaze

Sekarang giliran Halilintar yang menggaruk tengkuaknya sambil menaikan ke dua alisnya Polos polos gitu dan tersenyum terpaksa.
" Punya Ice " ucap Halilintar Singkat dan benar saja Blaze melotot dengan Tatapan Horornya membuat Halilintar menepuk Bahunya sambil sedikit tertawa karena raut wajah Blaze itu melawak kan.

" Santai aja Blaze kalau mau balikin langsung aja ke Orangnya " ucap nya.

" Aku males kak ntar salah melulu ama dia, apalagi dia itu kayak suka nyari kesalahan ku " ucap Blaze merengek kayak Bayi sambil mengehentak hentakan kedua kakinya beberapa kali.

" Oke aku aja yang balikin, Ayok jadi ikut nggak? " Ucap Halilintar dan Raut wajah masam Blaze seketika Hilang dan di ganti dengan Rasa antusias nya sambil mengangguk cepat dan berpikir Ice mungkin sudah tidur duluan karena ia tidak melihatnya dari tadi.

Lalu setelah sampai di tempat yang ada api unggun itu Blaze hanya mengikuti kemana langkah Halilintar karena ia cuek ke orang lain yang belum ia kenal dan sampai lah ia di meja yang di atasnya ada sebaskom besar berisi jagung mentah.

" Ehh.. mentega nya mana ya?, Eumm Blaze bisa tolong ambilkan ember kecil mentega yang di gantungkan di pohon sebelah sana dekat sama Tas tas yang bergelantungan itu " ucap Haliintar sambil menunjuk ke arah pepohonan tak jauh dari mereka berdiri dan Blaze pun melihat ke arah yang di tunjukan Oleh Halilintar itu.

Blaze mengangguk kecil " Oke kak bakal aku ambil " ucap Blaze lalu berlalu untuk mengambil nya, setelah sampai ia mengerutkan keningnya sambil membuat raut wajah bingung karena Mentega itu berada di tempat yang sedikit tinggi hanya kerkisar beberapa cm lagi ia bisa menggapai nya tapi nihil walaupun ia menjinjit tetap saja tak sampai lalu ada yang mengambilkan Mentega itu dan Blaze mengambilnya.

" Terima Kas-- " ucapnya terpotong setelah berbalik badan dan melihat orang yang kini berada di depannya, Blaze menatap secara dekat bagaimana matanya yang dingin itu dan orang itu juga menatap mata kelam miliknya, ia adalah Ice si ketua Panitia.



Rainbow Flag Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang