1.1

4 0 0
                                    

Sellia sedang terduduk sendiri ditaman istana, ia berusaha menahan agar tidak menangis. Namun percuma saja ia menahan karena saat memikirkan apa yang baru saja terjadi cairan bening tersebut berhasil lolos dari mata indag sellia.

Vernon yang melihat sellia sendirian ditaman tanpa pikir panjang berjalan mendekatinya, tepat dibelakang sellia vernon terhenti, ia pikir bahwa sellia hanya sedang melamun, namun saat melihat bahu sellia yang bergetar ia sadar bahwa sellia sedang menangis.

"kenapa" kata vernon singkat

Sellia menoleh melihat vernon, ia cepat cepat membersihkan air matanya, bisa kena ejek nanti

"eh prince, ada apa anda kemari" tanya sellia

Vernon duduk disamping sellia, menarik sellia kedalam pelukannya sambil sesekali membelai rambut sellia.

"menangislah jika memang itu menyakitkan, mengapa kamu menahannya?" tanya vernon

Sellia terkejut mendengar ucapan vernon yang terbilang cukup panjang.

"saya baik baik saja prince"

"pembohong"

jlebb, satu kata yang diucapkan vernon benar benar seperti tamparan bagi sellia, sellia benar benar ingin meneriakan semuanya kepada isi dunia jika ia bisa, sellia lelah, ia lelah dengan segalanya

Tes tes tes

perlahan air mata sellia menetes beriringan dengan tetes tetes hujan dilangit, ada apakah ini? mengapa jatuh hujan disaat langit cerah? apakah benar jika langit pun ikut merasakan kesedihan yang sellia rasakan?

Vernon merasa tangis sellia semakin menjadi jadi, ia mengeratkan pelukanya berharap bisa membuat sedikit ketenangan dihati sellia. Setelah ia rasa nafas sellia sudah lebih beraturan dari sebelumnya ia mendorong pundak sellia pelan agar menjauh darinya, ia menatap mata coklat sellia yang indah itu.

"gadis pintar"

Sellia fikir vernon akan mengatakan sesuatu yang romance, tapi memang salah jika sellia berharap dengan sosok vernon yang terkenal bengis itu bukan?

"terimakasih prince, anda sudah membatu saya"

"hm"

Vernon pergi meninggalkan sellia sendiran, biarlah dia lebih menenangkan pikirannya, vernon sebenarnya ingin tau apa yang difikir kan oleh sellia, namun gangsi lah ya masa prince yang terkenal kejam jadi kepo kan ga lucu hehews.

.

.

.

Sellia sudah kembali kekamarnya lagi, hari sudah mulai malam, hawa dingin sudah mulai terasa karena memang ini sudah memasukki bulan bulan salju akan turun, sellia sebenarnya merasa tidak paham dengan dunia ini, jika dia berada disini sudah 3 bulan, bukankah seharusnya ini masuk kedalam musim semi? karena ulang tahun sellia adalah bulan diakhir tahun, yang artinya bulan desember yang selalu rutin dengan datangnya salju.

Namun sellia tidak ingin banyak pikir, mungkin saja disini bisa lebih cepat atau bahkan lebih lambar? sebenarnya lebih menguntungkan jika lebih lambat sih, karena artinya sellia lebih muda sksksk.

Saat makan malam telah tiba, sellia sudah berada ditengah tengah ruang makan kerajaan yang hanya diisi oleh 5 orang termasuk sellia.

Mereka semua makan dalam kesunyian, mungkin karena salah satu hal wajib bagi anggota kerajaan adalah menjada sopan santun dimulai dari sopan santun saat makan.

Tidak perlu berlama lama, semua anggota telah selesai makan, sellia merasa suntuk karena mereka semua hanya bungkam, ingin rasanya sellia menginggalkan tempat ini cepat cepat tapi sellia tau itu bukan hal yang sopan jika ia pergi saat RAJA dan RATU masi berada disini.

"ekhem sellia, bagaimana pertemuanmu dengan orang tuamu? "

'jadi itu alasan dia menangis, dasar cengeng' batin vernon.

sellia terkejut dengan pertanyaan RAJA tiba tiba, namun dengan cepat sellia mencoba menyembunyikan raut wajah terkejutnya, ia tidak ingin RAJA tau bahwa didalam ruangan suci terjadi perkelahian antara orang tua dan anak.

"baik baik saja RAJA" balas sellia dengan senyum manis diwajahnya yang nampak sekali seperti dibuat buat diwajah vernon.

"syukurlah"
"oh iya vernon, bagaimana dengan keadaan perbatasan? apakah kamu sudah menyelesaikan masalah itu? " tanya RAJA pada calon penerus kerajaan ini.

"besok saya akan keperbatasan menemuinya langsung" jawab vernon

"baiklah ayah percayakan padamu"

"hm"

'dasar anak tidak tau sopan'

"HAHAHAHAHAHA"
terdengar suara tawa tiba tiba, siapa lagi pelakunya jika bukan prince yosi

"ups aku keceplosan, HAHAHAHA
tapi ta..pi dia memang benar tidak sopan" kata yosi yang masi tertawa mendengar suara hati sellia

bodoh
Sellia merutukki kebodohannya sendiri, ia lupa bahwa yosi bisa membaca pikiranya, malu benar benar sangat malu sellia, mungkin saking malunya muka sellia sudah berubah merah seperti kepiting kepanasan.

Finally
aku putuskan untuk nulis lagi setelah 3 bulan hiatus hehehe

20-03-22
F.

something I never thought [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang