0.1

15 1 0
                                    

Musim dingin
London
23.12.21
05.47

"uhh tinggal hitungan jam lagi hari ulang tahunku, apakah mama dan papa lupa lagi?"

"ah masa iya si mereka lupa? Ini kan hari legalku huh"

"kalo papa lupa its okay lah, tapiii kalo mama lupa? Masa si mama lupain hari dia lahirin aku?

Ga mungkin kan yah haha"
monolong sellia pada diri sendiri

tok tok tok tok

"non sellia bangun non, saatnya sarapan non, papa mama non sudah nungguin" kata pembantu sellia

"bentar lagi bik,bilangin ya" teriak sellia sambil menata rambutnya

"baik non"

Sellia keluar dari ruangan bernuansa hitam putih itu, yeah sellia tidak terlalu menyukai hal hal yang berbau feminim, namun dari kecil mamanya selalu menyuruh sellia mengunakan hal hal yang berbau feminim. Misalnya mengunakan dress berwana pink or purple padahal sellia lebih menyukai memakai dress berwana hitam or putih, mengepang atau mengulung rambut sellia padahal sellia lebih suka bila rambutnya digerai. Namun sellia selalu mengikuti mau mamanya hanya karna sellia tidak mau membuat mamanya kecewa.

Sesampainya dimeja makan sellia menjatuhkan pantatnya tepat diantara papa dan mamanya. Sellia mengucapkan selamat pagi kepada mama dan papanya kemudian mulai mengambil sendok dan memakan makanan yang tersedia.

Hanya terdengan suara dentingan sendok dimeja makan, sudah menjadi kebiasaan keluarga sellia kalau sedang makan tidak sambil bicara.

Kesunyian pun melanda, sampai akhirnya papa sellia angkat bicara sehingga menghilangkan kesunyian tersebut.

"sellia"

"iya pa?"

"hari ini ulang tahunmu ke 18 kah?"

"wah papa mengingatnya?" terlihat binar bahagia diwajah sellia.

Papa dan mama sellia melihat kebahagian sellia itupun mulai merasa desiran aneh berada dihati mereka

"sellia kamu ingin mengadakan pesta keluarga tidak?" tawar papa sellia yang sudah jelas bahwa sellia akan terkejut mendengarnya.

Namun tanpa pikir panjang "MAUU PA, MAU BANGET" kata sellia dengan sangat bersemangat.

Bagaimana mungkin sellia menolak tawaran ayahnya tersebut? Sedangkan sellia yang sedari kecil tidak pernah merasakan bagaimana rasanya berpesta bersama kedua orang tuanya.

"baiklah sellia nanti malam kita adakan di pingir danau belakang rumah kita, bagaimana?" ajak papa sellia

"baiklah papa, dimanapun itu asal bersama dengan pama dan mama aku akan ikut" kata sellia yang sebenarnya merasa aneh, tapi selli menepis pikiran negativnya tersebut karna selli juga tau bahwa danau itu sangat indah dan asri.

Setelah perbincangan dengan papa mamanya sudah selesai, sellia kembali kekamarnya. Sellia mendudukan diri disofa pinggir jendela sambil berfikir fikir

'apakah aku harus mengundang relisa, yejiva, dan jey?'

'eh tetapi... aku ingin menikmati waktu dengan kedua orang tuaku nanti malam'

'tapiii mereka sahabatku, lagipula tahun tahun kemarin aku merayakannya dengan mereka, apakah mereka tidak marah hm'

'ah tidak lah, aku yakin mereka akan mengerti, karena ini benar benar waktu emas sekali buatku, lagipula aku bisa merayakan dengan mereka besok malam'

Setelah lama berkutat dengan 'tetapi' dan 'tapi' akhirnya sellia memutuskan untuk tidak mengundang mereka, karena sellia fikir ini moment langka dan dia bisa menganti hari besoknya untuk party bersama ketiga sahabatnya

Bodoh...
Selli membuat keputusan yang bodoh...


gimana gimana?
kasi saran dong
karna ini cerita pertamaku, jd maaf bila banyak typo hehe

10.12.21
F.

something I never thought [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang