1.0

4 0 0
                                    

sebenarnya udah ngerasa g pd banget sama ni karya, sampe sampe ada pikiran buat ngestop nulis.
but, gw bakal ngusahain buat ini sampe end, walaupun gaada yg baca seengaknya ini bisa jadi tempat penyaluran emosi gw hehe.

ENJOYYY

Cahaya mulai masuk lewat ventilasi jendela ruangan ini, sellia yang mulai terganggu tidurnya dengan pelan pelan mengerjabkan mata menyesuaikan pencahayaan yang masuk.

"huamm udah siang aja sih" kata sellia ngedumel sendirian.

Sellia melihat sekeliling ruangan sampai akhirnya matanya menemukan sebuah sarapan didekat meja riasnya, ia menghampiri makanan yang nampak sangat lezat.
Nasi goreng telur mata sapi serta segelas susu sangat cocok untuk pembukaan diawal hari.

Selia hendak memakannya namun terurung saat melihat mini note yang tergeletak di nampan makan tersebut.

'selamat makan, dan semoga suka'
                        -vernon

Sellia terkejut dengan apa yang dibacanya, apalah vernon kesambet hantu istana? pikir sellia yang sudah mulai keluar dari nalar sehatnya.

Hari ini adalah genap 3 bulan sellia berada didunia aneh ini, lama kelamaan ia mulai bisa melupalan kesedihannya dan terbiasa berada ditempat ini.

Tok tok tok
Suara ketukan pintu kamar sellia

"masuk saja" teriak sellia

"permisi princess, baginda RAJA ingin menemui anda" ucap salah satu pelayan istana

"mengapa RAJA ingin menemuiku?" tanya sellia penasaran

"saya tidak tahu akan hal itu princess" kata pelayan

"baiklah saya akan kesana"

                               • • •

Nampak sebuah pintu yang sangat indah dengan ukiran yang berlapis emas, sellia yakin jika pintu disini dijual dijual didunianya mungkin akan bernilai dengan sehektar tanah.

Tak ingin berlama lama sellia mengagumi pintu itu, sellia memerintahkan pelayan penjaga pintu untuk memberi tahu sang RAJA bahwa ia sudah datang.

"baginda RAJA, princess sellia telah tiba"

Terdengar suara banginda yang memberi isyarat untuk memperbolehkan calon menantunya itu masuk, langsung saja kedua pelayan membuka pintu lebar lebar.

Baru beberapa langkah, saat didalam ruangan tiba tiba kaki sellia membeku tidak menyangka dengan apa yang dilihatnaya, ia hanya bisa berdiri termenung menyasksikan kedua orang yang telah membuangnya berada disini, namun sellia seketika merasa senang, sellia berfikir orang tuanya menyesal telah membuat sellia berada didunia asing ini.

"pa..pa, ma..ma" kata sellia

Sellia berlari kearah orang tuanya, ia lantas berhambur kepelukan orang tuanya, mereka berpelukan dengan sangat erat untuk melepas kerinduan,

Sang RAJA segera pergi meninggalkan tempat itu karena merasa bahwa sebuah keluarga kecil itu membutuhkan sedikit privasi untuk saling mengobati rasa rindu.

"apakah kamu baik baik saja? tidak ada yang terluka bukan?" tanya mama sellia dengan sangat khawatir sambil sesekali mengecek badan sellia.

"aku baik baik saja ma" kata sellia

"syukurlah"

"mengapa papa dan mama bisa berada disini? apakah kalian kan menjemputku, tunggu sebentar kalau begitu, aku akan menyiapkan barang barangku" kata sellia hendak berdiri meninggalkan ruangan ini, namun dengan cepat cepat mama sellia menahan tangan putrinya itu, ia menyuruh sellia duduk bersama dengannya, mereka saling berhadapan.

"sebentar nak, dengerin mama dulu, jadi..." mama sellia memberi jeda sambil mengambil nafas dalam dalam
"jadi papa sama mama kemari bukan untuk menjemputmu nak, melainkan papa sama mama akan membahas tanggal pernikahan kamu dan vernon sekalian menjengukmu" jelas mama sellia pelan.

Bak tersambar petir disiang bolong, harapan sellia untuk keluar dari tempat ini telah pupus, ia tidak menyangka dengan kedua orang tuanya ini, sellia pikir mereka akan menjemput sellia, namun nyatanya hahaha

"aku pikir kalian akan meminta maaf kepadaku dengan cara menjemputku, namun ternyata percuma saja aku berfikiran baik tentang kalian" kata sellia jujur akan perasaannya

"mengapa kalian kembali disaat kalian telah membuangku hah"

"seharusnya kalian tidak memperlihatkan wajah kalian dihadapanku jika memang kalian tidak ingin menjemputku" ucap sellia meledak ledak, ia benar benar merasa sedih melihat orang tuanya yang datang bukan karena ingin menjemput dirinya.

"SELLIA, YANG SOPAN BICARANYA, WALAUPUN BEGINI KAMI TETAP ORANG TUAMU" kata papa sellia mulai merasa marah karena putrinya yang berkata seperti itu tanpa mengetahui apa apa.

"CIHH ORANG TUA? ORANG TUA MANA YANG TEGA NGEBUANG ANAKNYA? AKU BAHKAN SUDAH GA NGERASA LAGI BAHWA KALIAN ADALAH ORANG TUAKU" kata sellia tidak ingin kalah

"SELLIA... " papa sellia hendak menampar sellia, namun cepat cepat mama sellia berdiri menahan suaminya itu

"APA? MAU TAMPAR? GIH TAMPAR AJA ANJING" sudahlah sellia sekarang ini benar benar tidak bisa menahan amarahnya, ia cukup tertekan dengan keadaan didunia ini, mungkin seandainya didunia ini ada dokter psikologis, mungkin sellia sudah dinyatakan gila

"sellia tolong, rendahkan suaramu, ini ditempat suci sellia" pinta mama sellia sambil mengusap air mata yang menagisi putrinya itu.

"kami tau, kami bukan orang tua yang baik, mungkin bisa dibilang kami jahat, tapi tolong mengertilah nak, kami begini karena sayang padamu" jelas mama sellis

"sudahlah ga usah banyak bicara, aku udah cape denger ocehan kalian" tanpa pamit sellia meningalkan ruangan suci itu tanpa mengetahui bagaimana nasib kedua orangtuanya.

                                • • •

Huhuhu haii
lah anjir dah gila gw, gada siapa siapa dilapak ini tapi masi aja disapa.

Gimana kalian kangen ga sama vernon? "kangennnn"

Part ini khusus untuk interaksi antara anak dengan orang tua dulu, na

something I never thought [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang