0.8

5 0 0
                                    

Hari pertunangan

Langkah awal menuju jalan kesengsaraan telah dimulai.
Hari ini merupakan hari yang sangat tidak sellia harapkan, namun berbeda lagi dengan vernon yang telah menunggu hari ini.

"tolong buat senatural mungkin" ucap sellia kepada pelayan yang sedang merias dirinya

"baiklah nyonya"

Selesai merias wajah sellia, para pelayan itu mulai mengantikan pakain sellia dan menata rambut sellia.
Rambut sellia disangul satu diatas dengan beberapa anak rambut yang yang sengaja dijatuhkan membuat kesan dewasa diwajahnya.

Selesai sudah segala persiapan sellia, sellia keluar dari ruangan kamarnya menuju ruangan tempat acara tersebut diselenggarakan, ia berdiri didepan pintu sambil menunggu suara yang memangil namanya.

Vernon sedang berdiri didalam ruangan sambil menunggu kedatanggan calon tunangannya.
Vernon tidak sendiri melainkan bersama dengan keluarga besarnya.
Keluarga istana memang berencana mengadakan pertunangan yang hanya dihadiri dengan beberapa kerabat dekat.

Vernon nampak gagah dengan setelan jas ala istana itu, jangan lupakan bunga mawar yang berada disebelah sisi saku kirinya itu membuat kesan yang manis.

Acara akan dimulai, pembawa acara itu sudah memulai membacakan susunan acara pertunangan calon rajanya itu, sampai pada waktunya sellia dipanggil untuk masuk kedalam ruangan dimana calon tunangannya berada.

"sellia mirandia ramsentals, silakan masuk kedalam ruangan"

Sellia mulai memasukki ruangan dengan perasaan campur aduk.

Pintu ruangan terbuka, sellia nampak terkejut melihat vernon mengenakan setelan yang sangat 'tampan' menurut nya

Perlahan lahan sellia mulai mendekatkan diri ke arah vernon yang sedang berdiri tak jauh dari tempatnya sekarang.

Vernon terus menerus memperhatikan sellia, ia akui sellia nampak sangat anggun dan mempesona.

'sial kenapa dia bisa begitu cantik'

Vernon  merasa tidak suka dengan dirinya sendiri yang mulai memuji sellia, dia sangat tidak ingin jatuh kedalam visual gadis menyebalkan itu.
Lama vernon melamun merutukki kebodohannya, tanpa ia sadari sellia sudah berdiri didepannya

"ekhemmmmm" kata yosi memecah lamunan vernon

Vernon menyadari kehadiran sellia didepannya nampak sedikit terkejut diraut wajahnya, namun dengan cepat cepat ia mengubah kembali menjadi raut datar andalannya.

"baiklah silakan prince memasangkan cincin ke jari manis princess sellia"

Vernon mengambil tangan sellia dan memasangkan cincin tersebut kejari manis sellia.
Baik sellia maupun vernon mereka berdua nampak seperti sepasang yang sedang merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta.

'cihh dasar sok datar, padahal kakak demen kan' seperti biasa cibir yosi dalam hati yang sudah pasti didengar oleh vernon.
Vernon hanya menanggapi cibiran adiknya dengan tatapan tajam yang berhasil membuat yosi bergidik ngeri.
"sekarang saatnya princess sellia yang memasangkan cincin kejari prince vernon"

Setelah vernon dan sellia selesai dengan acara bertukar cincin, maka acara penting tersebut sudah selesai.
Sekarang hanya tinggal saatnya berdansa sambil ditemani suasana matahari yang sedang terbenam nampak sangat indah dari kaca dalam ruangan.

"haii princess sellia mau berdansa denganku" ajak yosi dengan semangat sampil mengulurkan tangannya

"dengan senang hati prince yosi" ucap sellia hendak menautkan tangan mereka berdua, namun sebelum itu terjadi vernon cepat cepat menarik pinggang sellia dengan posesif

"dia milikku" kata vernon dengan penegasan disetiap kata.

"ih apa apaan si kakak, dia aja mau berdansa denganku" kata yosi tidak suka

"terserah"

"ayolah kakak, biarkan aku berdansa dengan calon kakak iparku yang cantik ini" ucap yosi meminta sambil menggoda sellia yang berhasil membuat sellia tersipu malu.

"apakah calon kakak ipar sedang malu?" tanya yosi yang dihadiahi pukulan pelan dilengan lelaki itu karena kejengkelan sellia, entah mengapa namun menggoda sellia sangat menyenangkan bagi yosi.

Vernon nampak tidak suka dengan kedekatan adik dan tunangannya itu, dengan cepat cepat ia menarik sellia menuju ketengah tengah tempat dansa, vernon mengajak sellia berdansa dengannya.
'Sebenarnya bukan ajakan si tapi paksaan.'

Sellia terkejut dengan perlakuan tiba tiba vernon, sellia pikir vernon sekarang ini sedang cemburu dengannya dan entah kenapa itu terlihat sangat lucu dimatanya. Namun cepat cepat sellia menyadari bahwa itu tidak mungkin terjadi.

"ehm tuan sebenarnya saya tidak bisa berdansa" kata sellia

"merepotkan, ikuti saja gerakanku"

"baiklah tuan"

"jangan panggil aku tuan, kenapa kamu bisa memanggil adikku dengan sebutan prince tapi tidak denganku ha?" kata vernon sedikit keras.

"mulai sekarang panggil aku prince" ucap vernon tidak ingin dibantah.

"baikalah prince" kata sellia pasrah

"gadis pintar" kata vernon dengan sedikit senyum.

Sambil terus berdansa sellia yang melihat sedikit senyuman vernon entah kenapa merasa aneh, ia belum pernah melihat senyum indah itu, bahkan bisa dibilang ini kali pertamanya.

Seandainya vernon sering tersenyum seperti ini, pasti dia akan menjadi calon raja yang sangat tampat.

Namun, hilangnya senyuman vernon bukan karena ia yang ingin menyembunyikan, tapi karena luka dimasalalu yang masih sangat membekas dihatinya.

*vernon dan sellia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*vernon dan sellia

Sudah beberapa kali sellia menginjak kaki vernon, tapi vernon tidak marah sama sekali.

'dia benar benar aneh hari ini' pikir sellia.

Hai guys im back,
Kemarin gue ga bisa up karena emang kondisi badan yang tb tb drop hiks,
But gw usahain hari ini bakal double up,
jangan lupa kasi vote and komen

15.12.21
F.

something I never thought [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang