Perebutan

10 4 0
                                    

hari ini adalah hari yang istimewa bagi lala

yang pertama kini ia sudah memiliki pacar, dan yang kedua ia diundang ke istana kepresidenan untuk bertemu pak jokowi

keesokan harinya, lala sudah mulai sekolah seperti biasanya, lala disambut lagi oleh satu sekolahan, nama lala kian melejit, tak hanya sekali ia muncul di tv tetapi berkali-kali

saat lala berkumpul dengan citra, ciki, fiki dan dimas di kantin tiba-tiba kak rangga mengambil kursi dan duduk di samping lala

"gabung ya cuy?"

"oke silahkan kak" saut citra

"tumben kak ngantin" tanya lala

"iya nih gw kayaknya bucin sama seseorang"

"aku kak?" jawab ciki dengan malu-malu kucing

"ngawur lu" saut fiki dengan nggeplak jidat ciki

"eh la elu nanti pulang sekolah ada acara nggak?"

"emang ada apa kak?"

"temenin gw cari buku"

"gw temenin aja kak, kasian lala nanti capek" saut dimas

tangan dimas yang menyodok-nyodok lala

"gini aja deh, nanti aku temenin sama dimas kak gimana?"

"yahh kita nggak diajak nih?" saut fiki

"arghh padal gw mau nyatain cinta ke lala malah semua pengen ikut" gumam dalam hati kak rangga

"yaudah siapa yang free boleh ikut" jawab kak rangga

"kak maaf ya kak hari ini gw sama ciki ada latihan panah" saut citra

"yahhh gw juga ada latihan catur" saut fiki

"elu ga basket dim?" tanya kak rangga

"enggak, gw nglibur hari ini kak"

akhirnya sepulang sekolah, lala,dimas dan kak rangga berjalan menuju gramedia

"dim liat nih komiknya kok sifatnya kak elu sih! wkwkwk" ucap lala

terlihat lala asik dengan dimas, tawanya begitu lepas, sedangkan kak rangga menepis sendirian

"la ini gimana? sini-sini" teriak kak rangga yang tidak ingin kalah dengan dimas

"ayo dim kesono" ucap lala

"wih bagus ni kak" saut lala

"la cariin 1 buku lagi dong yang bagus" saut kak rangga

"ini kak bagus" saut dimas

"gw mintanya dicariin lala dim, elu nih" saut kak rangga

"yaelah sama aja kak" saut dimas

lalu mereka berjalan pulang

"makasih ya kalian, ga mampir ke rumah gw?"

"iya sama-sama kak udah waktunya istirahat" saut dimas

"bye kak rangga" melambaikan tangan

tatapan dimas yang berbeda menatap lala, lala tertawa melihat kecemburuan dimas

"dim lu cemburu? manis bangettt, uluh-uluhhhh" ucap lala dengan tertawa

"enggak"

"masaaa, eh dim kita kenapa ga bilang sama temen-temen aja kalau kita pacaran?"

"jangan, gw belum siap"

"yaelah kaya elu mau nikahin gw aja"

"kalau udah waktunya gw nikahin rlu pasti!"

"jadi kita diem-diem nih pacarannya?"

"maaf ya la, gw masih belum siap mau bangin ke temen-temen semua"

"santuy aja, toh kita selalu bareng"

"gimana mau gw beliin es krim ga?"

"kuyyy"

mereka makan eskrim di depan indomaret seperti biasanya

"dim tangan gw mati rasa" menempelkan ke pipi dimas

keesokan harinya, tak tanggung, kak rangga menjemput lala kerumahnya dengan naik sepeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

keesokan harinya, tak tanggung, kak rangga menjemput lala kerumahnya dengan naik sepeda

~kringkringkring~ suara bel di depan rumah

"woe jemput gw ngga?" ucap bang dodo

"dih males, mau jemput adek elu lah do"

"siapa? fafa?" tanya bang dodo

kak rangga yang hampir mengangkat sepedanya

"iya-iya ampun, bentar gw panggilin lala" saut bang dodo

"loh kak rangga?"

"dijemput tuh"

"jemput lala?"

"sini la tadi kebetulan lewat sini" jawab kak rangga

"gausah kak, lala berat, naik bis aja"

"udah sono, sok jual mahal" bang dodo yang mendorong lala

lalu mereka berdua berboncengan melewati trotoar menuju sekolah

dipertengahan perjalanan, dimas yang mengendarai sepeda motor melihat lala dan kak rangga berboncengan

"woe! ga bisa dibiarin" gumam dimas

~brem brem~ bleyeran dimas

"wih nantang lu dim" teriak kak rangga

"kak rangga, lala turun sini aja" menggeplak-geplak pundak kak rangga

"la turun la!" teriak dimas

"pegangan la, bakal ngebut nih" jawab kak rangga

malah mereka berdua balapan...

Love Arrow TheoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang