Bagian 3

362 46 4
                                    

Sepertinya, keberuntungan Hera hanya sebatas itu saja. Karena kini, kesialan kembali menimpanya.

Tidak seperti yang dibayangkan, ternyata sekolah Hera memutuskan untuk mengeluarkan Hera karena dianggap telah mempermalukan dan mencoreng nama sekolahnya. Ditambah lagi saat kemarin, diadakannya demo oleh seluruh murid khususnya kelas Hera ke kepala sekolah, untuk segera bertindak. Dan hari ini, sekolah resmi mengeluarkan Hera. Beasiswa yang Hera dapat pun otomatis ikut ditarik. Pemerintah tidak bisa apa-apa jika keputusan sekolah sudah bulat, karena itu memang haknya pihak sekolah, dan pemerintah tidak bisa melarangnya.

"Astaga!"

Hera yang sedang duduk di sofa ruang tamu sambil memakan buah apel dan termenung itu sontak dikejutkan dengan sosok yang tiba-tiba saja sudah ikut duduk di sampingnya dan juga ikut dalam kegiatan memakan apel tersebut.

Ck, siapa lagi kalau bukan Kim Taehyung? Si pria brengsek, dan tidak tahu malu itu.

"Bagaimana bisa kau masuk?!" tanya Hera setelah melepas keterkejutannya.

"Memangnya itu penting?"

Percuma bertanya, Taehyung itu punya segala cara untuk mencapai keinginannya. Palingan juga pintu Hera dirusak oleh Taehyung. Karena Hera tadi sedang termenung, mungkin itu yang membuat Hera tidak mendengar suara Taehyung membuka pintunya.

Dengan masih menahan emosi, Hera kembali bertanya.

"Kenapa kau ada di sini?!"

"Tidak apa. Hanya mengunjungi calon anakku," ucapnya santai dan masih dalam kegiatannya.

Hera menggeleng pelan, bibirnya berdecak sebal. "Omong kosong."

Taehyung melihat ke arah Hera, pria itu berhenti mengunyah, seketika dia memandang Hera dengan tatapan menusuk dan mengintimidasi. "Omong kosong macam apa yang kau maksud? Jadi, dia bukan anakku?!" tanyanya.

Jujur, pertanyaan itu membuat Hera kesal setengah mati, bagaimana bisa Taehyung mengambil kesimpulan secepat itu?

"Kau tengah menghinaku, ya?" Hera tersinggung, secara tidak langsung Taehyung juga mengatakan jika Hera pernah berhubungan badan dengan pria lain selain dirinya, dan itu benar-benar menyebalkan untuk perempuan yang bermarga Kim itu.

"Kau tersinggung? Jika benar, tidak apa, jika tidak maka lupakan." Pria itu menunduk sebentar untuk mengambil remote TV yang tepat berada di atas meja di depannya.

"Kau bersikap seakan-akan ini rumahmu," sindir Hera.

"Iya, nantinya akan menjadi rumahku juga."

"Jangan bermimpi! Cepat keluar sekarang atau aku akan berteriak?!" Ancam wanita itu yang sayangnya dihiraukan oleh Kim Taehyung.

"Tidak perlu diusir, nantinya aku akan pergi sendiri. Tapi sebelum itu ...."

Secara tiba-tiba Taehyung langsung menghapus jarak antara mereka, hingga kini hanya tersisa lima sentimeter jarak antara keduanya. Bahkan, napas beraroma coffe itu tertangkap di indra penciuman milik Hera.

Hera tentu kaget dengan gerakan mendadak Taehyung, lantas Hera menahan napasnya. Otaknya seketika tidak berfungsi, dia hanya diam ditempat. Entah karena membeku akibat perbuatan Taehyung, atau karena ... Hera baru menyadari bahwa Taehyung itu sangat tampan jika ditatap dari jarak sedekat ini?

'Sadar, Kim Hera!'

Hera berkedip beberapa kali, badannya ingin menjauh, namun Taehyung langsung menahannya.

"Jangan menjauhiku," katanya dengan seduktif. Taehyung memaksakan wajah Hera menatap ke arahnya, pria itu kemudian terlihat menelisik keindahan dari pahatan wajah Hera. Mata yang bulat, hidung yang mancung, bibir yang sedikit tebal. Sangat persis seperti miliknya. Sekilas, mereka memang terlihat mirip. Apa ini pertanda kalau mereka memang berjodoh?

Move to Hell [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang