Bagian 5

383 34 5
                                    

Kim Hera pikir, saat ia terbangun dari tidurnya, ia akan mendapati dirinya sendiri di kasur ini, dan mentari pagi sudah menampakkan dirinya, yang membuat Hera terbangun karena cahaya nakal yang menyelinap lewat celah-celah ventilasi dan menyinari wajah indahnya.

Tetapi, itu semua hanya bayangan Hera saat ia baru akan terlelap dan menjumpai dunia mimpinya. Faktanya, Hera malah terbangun pukul dua dini hari, karena ia terkejut dengan pergerakan kasar yang sempat membuat kasurnya bergoyang. Wanita itu pikir ini gempa bumi.

Saat ia terbangun dan langsung duduk di tempatnya, ia lebih terkejut saat mendapati Kim Taehyung yang sudah berbaring di sampingnya tanpa memakai atasan, Hera ingin memekik, namun terhenti saat Taehyung berkata, "diam, atau nanti kau akan ku bungkam?" ancamnya, meskipun masih dengan mata tertutup.

Hera terdiam. Sejujurnya, dia takut. Kim Taehyung brengsek yang pernah menanam benihnya di rahimnya itu kini berada di atas kasur yang sama dengan Hera. Merasakan ada tanda bahaya, Hera memilih mengalah dan ingin beranjak dari sana untuk melanjutkan tidurnya di sofa depan TV.

Baru saja Hera menurunkan kakinya, Taehyung langsung menarik tangan Hera yang membuat wanita itu terjatuh tepat di atas tubuh tanpa baju pria itu. Hera menahan napas, syok.

"L-lepas!" katanya gagap, sumpah demi apapun sekarang Hera merasakan ada 'sesuatu' yang tengah melanda pria di bawahnya ini, lewat tatapan Taehyung yang terlewat lemah, seperti tidak berdaya. Benar-benar bukan seperti Taehyung brengsek yang selama ini Hera kenal. Taehyung memang sedang ada masalah, atau jangan-jangan cuma pikiran Hera saja?

Taehyung senyum, dalam posisi masih memeluk Hera, ia berkata, "boleh aku jujur?" tanya pria Kim itu.

"Ck, iya, tapi lepaskan dulu. Perutku tertekan dan itu membuatnya sakit ...."

Taehyung langsung melepaskan Hera, ketika melihat wajah setengah mengantuk itu meringis menahan ngeri di perutnya.

Hera melarikan diri, tanpa menunggu lama ataupun menunggu Taehyung melanjutkan perkataannya, Hera bergegas mengambil bantal dan selimut, dan ingin keluar dari kamar. Namun, Taehyung lagi-lagi memegang tangan Hera.

"Aku ingin bicara jujur, setidaknya dengarkan aku dahulu, jangan langsung pergi saja. Aku tersinggung, kau tahu?"

Ya, ya, ya,  Hera tidak peduli.

Taehyung duduk di tepi kasur, tepat berhadapan dengan Hera yang berdiri dengan bantal dan selimut di tangannya. Muka bantal, habis bangun tidur milik Hera terpampang jelas di rentina Kim Taehyung.

Lucu.

Pria itu, menarik senyum simpul, tak kentara, nyaris tidak terlihat. Taehyung gemas sendiri melihat buntalan pipi yang seperti ingin dicubit itu.

"Duduk," perintahnya, dan memberi sedikit jarak di samping ia duduk.

Tak mengelak, Hera duduk saja di sana. Sekarang, ia merasa Taehyung sedang dalam mode 'good', Hera tidak merasakan ancaman untuk saat ini dari pria itu. Makanya, dia langsung saja mengikuti perintah pria itu, ya, meskipun, alasan lainnya Hera juga pegal, sih.

"Apa?" tanya Hera sedikit kesal, saat tidak mendapati Taehyung berbicara dan diam saja sejak lima menit yang lalu.

"Tidak apa-apa, hanya ingin lebih dekat denganmu saja."

Tanpa bisa Hera prediksi, Taehyung dengan cepat dan lincah, kini memeluk Hera dari belakang. Mengurung Hera di dalam dekapan hangatnya.

Hera tentunya kaget, ingin melepaskan diri tapi kungkungan Taehyung sangat kuat, Hera jadi cemas sendiri, apalagi sekarang ia baru ingat kembali kalau Taehyung tidak memakai baju atasan. Hingga, urat-urat yang berada di tangan kekarnya nampak jelas, karena tangan itu kini memeluk perut Hera juga, dan ada gerakan mengusap nan lembut juga di sana. Hera meneguk salivanya.

Tidak bohong, kalau Hera merasa nyaman diperlakukan seperti ini. Matanya yang juga sangat kantuk itu, memejam perlahan dalam seperkian detik. Karena ini benar-benar sangat nyaman. Tetapi, setelahnya, nyaris ingin keluar karena saking terkejutnya saat merasakan ada benda kenyal yang kini mencium, mengisap, dan perlahan melumat bibir miliknya juga.

Akal sehat mereka sedang tidak berfungsi dengan baik, nafsu membuat semuanya menjadi gelap.

...

Selesai dengan permainan, Hera mengatur napas perlahan, mengembalikan kembali akal sehatnya, meskipun terlambat. Hera menarik napas panjang, sekarang ia tahu. Taehyung yang kelihatan 'baik', jauh lebih berbahaya daripada saat dia sedang 'menggoda'.

Ini akan menjadi pelajaran untuk Hera seterusnya. Iya, semoga Hera bisa. Karena tak munafik, Hera sangat menikmati permainan mereka.

.
.
.

Bersambung~

Hay ... Ada yang masih ingat dengan aku? Maaf ya, ngilangnya lama bener. Hahah.

Edit: ada beberapa bagian yang dipotong, maaf sebelumnya, tapi ada sesuatu yang bikin aku merasa harus dihapus.

Bonus nih, mas pacar.

Bonus nih, mas pacar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Move to Hell [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang