Tepat setelah Yoonji memukul Namu, seorang wanita dengan menggandeng bocah perempuan berumur sekitar 4 tahun itu masuk ke rumah dan melihat kekacauan di sana.
Shin Hyera. Dalang dari permasalahan ke dua manusia dewasa tersebut.
Wanita cantik itu berjalan masuk lebih dalam, masih dengan membawa payung yang basah terkena tetesan hujan. Bahkan, lantai menjadi basah karena tetesan dari payung itu. Dengan anggun dan sombongnya wanita itu mendekati Yoonji yang berdiri di samping Namu.
Yoonji yang melihat wanita itu, sontak emosinya kembali membumbung tinggi. Rahangnya mengeras, giginya menggertak. Geram. Benar-benar ingin mencabik-cabik wanita ular di depannya ini.
Hyera berhenti tepat selangkah di depan Yoonji, lalu tersenyum dengan sangat manis, namun tersirat kelicikan di sana. Namu yang melihat, menghembuskan napas lega.
"Min Yoonji ... ada apa denganmu? Mengapa kau menangis, huh? Apa Namu menyakitimu?" ucap Hyera, tangan kanannya melepas genggaman dari anaknya itu, lalu kemudian membelai wajah Yoonji. Tentu wanita itu menolak disentuh. Bahkan, Yoonji sedang menahan mati-matian untuk tidak membunuh wanita di hadapannya ini.
"Ouhh, tanganmu terluka? Ayo sini aku obati." Dengan paksaan Hyera menarik tangan kiri Yoonji yang terluka, dan meniupnya perlahan, lalu kemudian wanita itu mengeluarkan air perasan lemon yang sudah ia bawa sejak tadi, meneteskannya air itu tepat ke luka Yoonji.
Yoonji lantas berteriak kesakitan, memekik bak kesetanan. Sedangkan, Hyera tertawa terbahak-bahak. Namu pun terlihat menahan tawanya. Wanita cantik itu berlari ke toilet, tangannya bergemetaran hebat, wajahnya memerah, air matanya jatuh seiring langkahnya menuju toilet.
Wanita itu benar-benar merasa tersiksa. Demi apapun, ini lebih menyakitkan daripada melihat suami dan sahabatnya berselingkuh dalam kurun waktu empat tahun, tanpa ia curiga sedikitpun.
Yoonji mencuci tangannya dengan perlahan, bekas sayatan yang didapatnya ini adalah karena Namu sialan itu yang melemparkan vas bunga ke arahnya, namun Yoonji menepis dengan tangan, dan menyebabkan dirinya terluka.
"Sialan!" Yoonji mengatur napasnya, rasa sakit dan amarah menyatu dan mengumpul jadi satu bak gunung yang akan meletus.
Wanita sialan Shin Hyera itu harus diberi pelajaran. Bagaimana bisa, ia merebut Namu. Lagipula Hyera juga sudah mempunyai suami. Benar-benar tidak tahu malu.
Selesai dengan mencuci tangannya, Yoonji dengan penampilan yang berantakan itu, kini mulai tersenyum miring. Ia baru saja mendapatkan ide brilian.
Berjalan dengan anggun--khas cirinya, menuju ruangan yang di sana, ia dapati Hyera dan Namu yang sedang berciuman dengan liarnya, di atas sofa.
Oh, sial. Bahkan sofa kesayangan Yoonji juga ikut kotor karena dua manusia bedebah itu.
Yoonji mendekat, kemudian wanita itu berdiri tepat dihadapan ke dua manusia yang sedang dipenuhi hasrat.
Yoonji menepuk tangannya, lalu berkata; "apa kalian butuh kamar?"
Namu melepaskan ciuman mereka, nampak Hyera yang begitu agresif tidak ingin melepaskan tautan mereka. Namun, Namu dengan sigap langsung berdiri dan membuat Hyera terduduk di sofa.
Cih, bahkan dua kancing kemejanya sudah terbuka dan menampakkan payudara kurang montoknya itu.
Yoonji lantas tertawa. "Namu, ku rasa kau bukan tipe orang yang menyukai wanita kurang sexy. Tetapi ternyata, aku salah. Tipemu sekarang sangat jauh dibawahku, ya? Ah, pantas saja kau berselingkuh. Apa karena aku terlalu indah dan sexy bagimu, oleh karena itu kau merasa insecure?" Yoonji tertawa meledek, tangannya beralih dengan memperbaiki dasi Namjoon yang sudah kusut itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move to Hell [TAMAT]
Romance[Warning 18+!] Banyak yang bilang, masa SMA itu adalah masa-masa yang paling menyenangkan, iya, saking menyenangkannya sampai-sampai Kim Hera harus hamil duluan. Sebuah video yang beredar dikalangan sekolahnya membuat nama Hera langsung digadang-gad...