chapter 34

887 85 14
                                    

34. Geo

.
.
.
.
.
.

"Ngapain?" Tanya Romeo sambil menatap tajam kearah Geo.

Geo memalingkan wajahnya, kedua tangannya terkepal erat.

"Saya....." Suaranya terdengar serak. "Hanya ingin berbicara dengan anak saya sendiri. Ada yang salah?"

Byurrr

Uhuk uhuk

Savier dan Agel kompak menumpahkan minuman mereka. Jevan bergidik jijik, anak itu menggeser tubuhnya hingga menempel pada Saga.

"Abang, semutnya kasian kena jigong nya Agel sama sapi." Ujar Jevan.

Saga mengangguk sambil menahan tawanya.

"Jorok banget sih Lo berdua." Omel Saga sambil memberikan tissue pada kedua anak itu.

"Ya mangap bang, kan gue kaget."

Savier mengangguk menyetujui ucapan Agel.

"Disini hujan?" Tanya Leon yang tiba-tiba saja muncul dari belakang Romeo.

Dia bingung melihat kondisi Agel dan Savier yang basah seperti itu.

"Kapan? Kok Jevan gak tau?" Tanya Jevan sambil melihat kearah langit.

Saga mengusap wajah sang adik dengan gemas.

"Saga, bisa kita bicara sebentar?"

Leon menoleh kearah Geo.

"Siapa Lo? Mau nyulik anak gue ya?" Tanyanya penuh selidik.

Romeo membisikkan sesuatu pada Leon, setelah itu mata Leon melotot kaget. Dia segera melepas sepatunya hendak melemparnya kearah Geo.

"Heh singa! Nanaonan ari maneh teh?" Tanya Farel yabg baru saja datang sambil meminum air kelapa lengkap dengan cangkangnya juga.

"Dikira pantai kali ya?" Gumam Savier setelah melihat kearah Farel.

Leon segera membisikkan sesuatu pada Farel. Setelah itu Farel segera menarik sepatu yang sedari tadi dipegang oleh Leon.

"Yeuh, baledog ku ieu we." Ujarnya sambil memberikan cangkang kelapa yang sudah habis airnya.

"Sayang beh, mending sini buat Agel aja." Dengan seenak jidatnya Agel merampas buah kelapa yang masih dipegang oleh Leon.

Pletak

"Huaaa Daddy!!!" Teriak Jevan setelah sebuah sepatu terlempar kearah wajahnya.

Jevan menangis histeris. Saga dengan sigap menggendong anak itu.

"Kenapa Lo lempar adek gue hah?!" Murka Saga kearah anak kecil yang sedari tadi disamping Geo.

"Saga-"

"DIAM!" Emosi Saga sudah mencapai batasnya.

Anak kecil itu menatap sinis kearah Jevan yang masih menangis di gendongan Saga. Romeo, Leon, dan Farel secara kompak berlari kedalam untuk mengambil obat karena hidung Jevan mengeluarkan darah. Sedangkan Agel dan Savier sedang menghentikan aliran darah yang terus keluar dari hidung Jevan.

JASA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang