chapter 20

797 88 1
                                    

20. Daddy Romeo

.
.
.
.
.
.

BRAK

"BABEH!! AGEL LUPA YA ALLAH!! BESOK DADDY ROMEO BALIK BEH!!" Teriak Agel sambil membuka pintu rumah dengan kasar. Dia berlari mengelilingi rumah untuk mencari keadaan sang babeh yang gak keliatan batang hidungnya.

"Gak usah teriak-teriak ager! Babeh gak budek!" Sentak Farel yang diiringi oleh suara tawa seseorang.

Agel menoleh dengan cepat kearah kursi ruang tamu yang terdapat 2 pria paruh baya yang masih terlihat tampan dan gagah itu. Farel menatap kearah anaknya dengan jengah sedangkan pria disebelahnya masih tertawa kecil.

"Gak berubah kamu gel," ujarnya.

Agel berdiri salah tingkah. Jadi dia tadi berteriak-teriak sambil lari-larian kaya orang gila dilihat oleh babehnya dan Daddy Romeo. Eh, Daddy Romeo?!

"Loh! Daddy udah pulang?! Kapan?! Katanya besok!!" Heboh Agel sambil memeluk Romeo dan dibalas dengan senang hati oleh Romeo.

"Kebetulan kerjaan Daddy udah selesai. Jadi lebih baik Daddy cepat-cepat pulang. Udah kangen sama anak-anak soalnya." Jelas Romeo.

"AGEL!!! SENDAL AGEL KETINGGALAN SEBELAH. INI JEVAN BAWAIN!" Suara teriakan Jevan menggema di teras rumah Agel.

Farel menggeleng pasrah, rumahnya sudah mirip hutan rimba.

Agel mengangkat sebelah kakinya, dia baru sadar jika sendalnya lepas sebelah pas dia lari. Pantas saja kakinya agak sedikit nyut-nyutan.

Plak

"Jorok. Cuci kaki sana!" Seru Farel sambil memukul kaki Agel yang sedari tadi dia angkat untuk mengamati kakinya.

"Agam, Agelnya gak jawab. Berarti bener kata Jevan tadi, Agel bukannya pulang tapi balik lagi ke Deltamart karena lupa bayar." Suara Jevan masih terdengar dari luar.

"Dia pulang. Itu jejak kakinya ada dilantai." Kini suara Agam yang terdengar.

"Ih jorok. Kayanya Agel nginjek tai ayam."

Agel langsung berdiri, dia segera melangkahkan kakinya kearah luar.

"Heh bocil! Mana ada gue injek tai ayam. Noh Lo liat, kaki gue bersih." Agel mengangkat sebelah kakinya kearah Jevan.

"Jevan...." Panggil seseorang membatalkan niat Jevan untuk mencubit kaki Agel.

Pria itu segera menoleh kearah sosok yang baru saja memanggilnya itu.

"Daddy?" Tanya Jevan memastikan.

Romeo mengangguk dan langsung merentangkan tangannya. Jevan dengan semangat melompat kearah pelukan sang ayah.

"Daddyyyyy..... Jevan kangen hiks..... Daddy perginya lama banget....." Isak Jevan.

Romeo terkekeh walau air matanya ikut turun.

Agam yang melihat pemandangan itu langsung mengalihkan pandangannya. Hatinya berdetak nyeri melihat pemandangan itu. Agel yang menyadari tingkah Agam langsung menepuk-nepuk punggungnya.

JASA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang