Prolog

3K 63 10
                                    

Cerita ini untuk 20+, mohon bijak dalam membaca.

Dan bagi yang tidak suka, silahkan tinggalkan lapak saya sekarang, jangan memaksakan diri yang kemudian malah mereport cerita saya seenaknya.

Happy reading.. bagi yang sudah dewasa :)
.
.
.
.
.

"Orang bilang, hidup itu indah jika kita mau bersyukur jadi tidak perlu banyak mengeluh, namun jika cobaan hadir begitu bertubi-tubi, tidak bolehkah kita mengeluh?"
-sanglangit-

Sulastri,, itulah namanya, seorang gadis desa yang bertarung nasib demi orang tua satu-satunya yakni ibunya. Sudah hampir tiga tahun bekerja sebagai seorang pembantu rumah tangga disebuah keluarga kaya raya di Jakarta tidak menjadikan ia tahu seluk beluk daerah Jakarta, maklum fokusnya hanya bekerja dan bekerja, tidak sekalipun ia berfikir untuk sekedar jalan-jalan, "sayang" pikirnya. lebih baik gajinya diberikan untuk sang ibu di kampung.

Hampir bertahun-tahun lastri, nama akrabnya bekerja di keluarga besar Kuncoro, seorang pengusaha testil dan perhotelan, membuat dia begitu hafal dengan perangai semua penghuni di rumah tuannya.
Kediaman Kuncoro sangatlah luas, di rumah ini tidak hanya dihuni Tuan Kuncoro saja, namun ada juga anak, mantu dan cucunya, serta hampir lima belas orang bekerja di rumah ini dari mulai bagian tukang kebun, juru masak, tukang bersih-bersih, satpam dan lain-lain.

Tugas Lastri di rumah ini adalah bersih-bersih ruangan dan bantu-bantu Mbok Jum _salah satu sesepuh yang bertugas di dapur_ memasak makanan. Setiap pagi, setelah sholat subuh  Lastri akan membantu Mbok Jum membuat sarapan, setelah selesai dan semua penghuni rumah telah pergi, barulah ia bekerja membersihkan ruangan yang menjadi bagiannya. Pertama Lastri akan mengawali bersih-bersihnya  dari ruang kerja, lalu kemudian lanjut membersihkan kamar-kamar yang terletak di lantai dua. 

Lastri sangat menyukai pekerjaan ini, yahh... meskipun juragan nya sangat"lah arogan dan dingin tapi demi ibunya di kampung dia rela bertahan, apalagi gaji yang ia perolehpun tidak sedikit. Hingga kejadian nas itu terjadi,, dimana ia kehilangan harga diri dan harus menanggung beban yang begitu besar,, seakan-akan ia ingin mati, namun apa daya nasi sudah menjadi bubur, mau tidak mau semua harus dilalui walaupun hasrat untuk melaluinya tidak ada. Lastri hidup namun terasa mati.
.
.
.

Jangan lupa vote dan komen guys..

Karena vote dan komen itu GRATIISSSS

SULASTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang