H-1 Surabaya ; 01

515 63 0
                                    

DISCLAIMER 📌
📣Seluruh FanFiction yang aku buat hanya bersifat menghibur pembaca dan bisa dinikmati secara bebas. Jika ada Plot Cerita, Nama, Tempat yang sama itu murni tidak disengaja. Hasil ide dari diri sendiri. Aku harap pembaca bisa bijak tidak membawa Cerita Fiksi ini diluar platform, boleh meng-share cerita ini diluar platform asalkan tidak membawa nama asli si tokoh atau menyinggung si tokoh, aku harap kalian bijak, terima kasih📣😊


"Udah disiapin, Win?"

"Udah dong bu." Jawab Wianna ketika menyelesaikan persiapannya untuk menuju ke Surabaya tempat Universitasnya yang ia tempuh untuk pendidikan tertingginya sambil menresleting kopernya.

"Yaudah kalo gitu, ayo bantu ibu buat kue. Kamu pasti bosen di kereta gak ada makanan sekalian buat temenmu juga di kosan." Mendengar hal itu Wianna segera beranjak dari tempatnya dan mengikuti ibunya ke dapur.

"Udah bilang temenmu kalo kamu berangkat besok." Tanya sang Ibu ketika sampai di dapur.

"Udah bu, Wina udah bilang sama Nindy kalo besok Wina berangkat ke Surabaya." Jawab Wianna dengan matanya meneliti satu-satu bahan yang ada di meja itu, "Dia katanya juga nungguin Wina di stasiun."

"Oh, dia mau jemput kamu? Dia udah tau kamu nanti sampe stasiun mana?" Tanya ibu Wina yang tangannya sudah memulai mencampurkan bahan kue yang dibuat.

"Udah bu, Wina udah kasih tau Nindy stasiun mana dan kapan nanti Wina sampe." Jawab Wina yang masih melihat ibunya.

"Oh yaudah kalo gitu. Ibu kira kamu belum kasih tau temenmu. Temenmu kebingungan nanti kalo kamu gak kasih tau."

"Ya nggak lah, bu. Ibu ini aneh-aneh aja." Jawab Wina dengan pelototan matanya yang hampir mencuat.

"Hahaha. Iya, iya. Eh Win, ibu ambilin garem dong di belakang kamu." Segera Wina mengambilkan ibunya sekotak wadah yang berisi garam.

"Ngomong-ngomong ibu nanti kesepian gak ada kamu di rumah"

"Apasih, bu. Wina nanti sering-sering kesini. Suruh abang juga tuh buat pulang, gak inget pulang tuh anak." Jawab Wina kesal sambil mengatupkan bibirnya.

"Iya, iya nanti ibu bilang ke abang juga." Jawab Ibu Wina ketika memasukkan kue buatannya ke dalam oven, "Win, sekarang kamu tidur biar besok kamu seger pergi ke stasiunnya." Suruh sang Ibu sambil mendorong Wina menjauh dari dapur.

"Lah, bu. Ini masih siang, nanti aja istirahatnya. Kalo aku tidur sekarang nanti malemnya gak bisa tidur." Tetap saja Ibu Wina masih mendorong anaknya untuk menuju ke kamarnya.

"Iya, biar seger aja. Yaudah gausah tidur, istirahat aja, tidurnya nanti-"

"ASSALAMUALAIKUM!!!" Salam dari seseorang dengan suara keras.

"Waalaikumsalam. Siapa yah..?" Heran keduanya yang mendengar suara yang tidak asing, tapi keheranan mereka hilang seketika berubah menjadi terkejut.

"Loh, abang!" Kaget Wina melihat abangnya yang berada di rumah sekarang.

"Kok pulang?" Tanya sang Ibu yang keheranan juga melihat anak lakinya pulang.

"Haduh, pulang salah. Gak pulang juga salah. Emang abang ini anak gak diakuin keluarga, pulang aja deh." Ujar Jafin mendramatisir sambil berakting untuk kembali keluar dari rumah.

"Lebay amat lo, salah sendiri gak pulang-pulang, sekalinya pulang gak ngabarin."

"Heh, gue pulang soalnya mau anterin lo besok. Lo kan udah berangkat ke Surabaya besok." Ujar Jafin kesal.

"Tumben perhatian?"

"Aduh, nih anak pengen gue-"

"Udah, udah. Kok malah berantem." Ucap ibunya sedang melerai anaknya.

RAHSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang