Selepas pulang dari perjalanan, Wianna segera mengganti bajunya. Tiba-tiba pikiran Wianna mengingat kejadian tadi, dimana ada sepasang kekasih sedang ribut, "Aneh banget, ributnya ditempat rame. Tapi kayaknya cowoknya kesel sih keliatannya." Diam Wianna dengan sejenak, "Taulah, kenapa gue repot-repot mikir mereka tadi?" Ucap Wianna final.
Keesokan harinya, Wianna bangun sekitar jam setengah enam pagi, berarti kemungkinan anak-anak kos lain masih nyaman di kasurnya. 'Apa Wina buatin makanan, ya.' Pikir Wianna.
Setelah berdiam cukup lama untuk berpikir, akhirnya ia memutuskan
memasak makanan untuk teman kosnya, itung-itung perkenalan, sebab Wianna belum berkenalan dengan anak kos lain, rasanya ia tidak enak hati, jika ia datang tiba-tiba tanpa permisi dan tidak bertegur sapa dengan yang lain.Wianna keluar dari kamarnya dan langsung menuju dapur. Untungnya, tempat kos yang ia tinggal mempunyai fasilitas dapur jadi ia bisa berkreasi sendiri tanpa membeli makanan. Wianna sudah memikirkan ia akan memasak nasi goreng. Wianna sudah membawa bumbu siap jadi dari rumahnya. Tinggal ia memasukkan nasi putih dan campurkan bumbu siap jadinya lalu aduk-aduk dan tambahkan kecap, lalu siap! Nasi goreng buatan Wianna sudah jadi.
Setelah nasi goreng buatannya sudah jadi, ia mematikan kompor dan mengambil mangkok besar untuk menaruh nasi goreng buatannya disana. Tiba-tiba Wianna menghentikan kegiatannya karena ada yang telah mengagetkannya, "Siapa?" Tanya orang itu.
"Eh?" Ucap Wianna terkejut karena ada seseorang di belakangnya.
"Kamu siapa ya?" Tanya orang itu lagi.
"Eh? Aku anak kos baru kak. Baru tinggal kemaren." Wianna terlihat kikuk di depan orang itu seperti ketahuan sedang maling.
"Ooh, temennya Nindya, ya?" Tanya orang itu memastikan.
"Iya kak, hehe." Masih sama Wianna menanggapinya dengan kikuk.
Dengan senyuman yang diberikan oleh orang itu, tiba-tiba orang itu mengulurkan tangannya ke arah Wianna seakan seperti orang berkenalan pada biasanya, "kenalin, gue Dafania Kalila. Biasanya orang-orang manggil gue Kak Daf."
Wianna yang melihat itu lantas juga mengulurkan dan mengeratkan tangannya ke tangan orang itu, "Eh iya kak. Aku Wianna. Biasanya dipanggil Win atau Wina, kak." Dafania mengerutkan dahinya, "Lo kalo nyaman manggil lo-gue ke gue gapapa sih. Pokoknya senyaman lo aja lah." Ucap Dafania ke Wianna.
"Nggak kak. Aku lebih nyaman pake gini aja hehe." Dafania hanya menganggukkan kepalanya saja.
Mata Dafania melihat ke arah dapur, "Lo lagi ngapain?"
"Eh aku lagi bikin nasi goreng kak buat anak kos lain." Jawab Wianna.
"Lo buatin anak kos nasi goreng?" Wianna menganggukkan kepalanya.
"Nggak usah deh Win. Anak-anak sini rakus semua entar lo malah gak kebagian makannya padahal lo yang masak." Ucap Dafania memberitahu.
"Hehe gapapa kok kak, itung-itung ini buat perkenalanku ke anak kos lain. Soalnya aku kemaren belum perkenalan sama sekali sama kalian." Ucap Wianna menjelaskan bahwa ia tidak apa-apa dengan itu.
Lalu hening seketika sampai tiba-tiba ada suara, "Siapa Daf?" Orang baru lagi yang menghampiri Wianna.
Dafania menoleh ke arah suara itu langsung mengatakan, "ini Min, anak baru yang dibilang Nindya itu loh. Namanya Wianna." Orang yang bernama Yasmin itu pun menghampiri Wianna, "Kamu temennya Nindya ya? Kenalin aku Yasmin." Ucap Yasmin berkenalan, cara berkenalan Yasmin bukan seperti Dafania. Dia berkenalan mengangkat tangannya saja.
"Iya kak, namaku Wianna." Wianna menimpali sapaan Yasmin.
Mata Yasmin juga melihat ke arah dapur, "Wihh, apaan tuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHSA
Teen Fiction"𝐑𝐀𝐇𝐒𝐀" "Mau permen gak?" "Lo nyetok berapa bungkus permen di rumah?" "Banyak sih. Kalo lo mau gue bisa bawain lo sebungkus besok." "Gila." 𝐈𝐧𝐢 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐤𝐮𝐦𝐩𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐡𝐚𝐬𝐢𝐬𝐰𝐚 𝐤𝐮𝐫𝐚-𝐤𝐮𝐫𝐚 𝐚𝐥𝐢...