10

5.9K 582 24
                                    




🥀__🥀




"Haloo selamat pagi" Aca mengeliat kecil mengingat perutnya sudah lumayan besar jadi geraknya juga sudah mulai terbatasi, Aca tersenyum kecil ketika jemari Jevin mengelus lembut pipinya.



"Ayo bangun, aku udah siapin sarapan sama air hangat buat mandi. Tapi mandi dulu ya, keburu airnya dingin" Aca gak bisa apa-apa selain nurutin Jevin, karena nolak juga percuma, sekarang aja lelaki itu gendong Aca nuju kamar mandi. Padahal Aca bisa jalan sendiri, plus berat badan Aca kan udah ditambah sama si baby, tapi Jevin kayak anteng banget gendongnya.




"Kamu mandi ya, aku tunggu didapur" Aca mengangguk, mess yang mereka tinggali cuma ada dua kamar, ruang tamu dan dapur. Karena kekreatifitasan keduanya, mereka menghias dapur sedemikian mungkin biar muat meja makan sekaligus sofa buat nonton tv gitu, muat kok trus gak berantakan juga. Kebanyakan kan kalo dipaksain gitu jatuhnya malah sempit + berantakan, tapi dimess mereka engga. Kalau kata Naura, ada sentuhan estetiknya. Ngomong-ngomong soal Naura, wanita itu udah melahirkan beberapa hari yang lalu, anaknya cowok. Awalnya Aca kira Naura hamilnya kembar, tapi pas ketemu mama Naura, katanya kalo hamil dan anaknya laki-laki tuh emang perutnya lebih gede gitu.



"Udah hampir jam 8 kenapa belum berangkat ke kantor??" Jevin yang sedang berkutat dengan handphone-nya menoleh, kemudian lelaki itu bangun untuk menuntun Aca kemeja makan, mereka bakal sarapan bareng.



"Hari ini peresmian kandang baru, aku gak ngantor, jadi cuma disuruh serah terima ayam aja, karena ayamnya masih dijalan jadinya aku santai dong" Aca mengangguk pelan, menunggu Jevin yang sedang mengoleskan selai diatas rotinya. Semenjak kehamilannya menginjak trimester kedua Aca makannya jadi banyak tingkah, mulai dari gamau makan nasi, rotinya harus selai kacang, susunya harus susu kedelai, anti banget nyium telur.




"Tadi malem bunda nelfon, katanya nanti kamu mau melahirkan disini apa diJakarta?"



"DI Jakarta boleh?" Jevin mengangguk.



"Tapi kamu sendiri ya?? nanti aku flight tiap jum'at aja, minggu sore kesini lagi. Gak apa deh, disini juga kamu gaada yang urus" bibir Aca mengerucut lucu.



"Masa aku sendirian sih"



"Yakan gak sendiri, kamu sama bunda, nanti deh fikirinnya, senyamannya kamu aja mau dimana. Minggu depan kita pulang ya, nikahan sepupu aku" Aca diam sebentar, Jevin mengajaknya kembali ke Jakarta seperti tidak ada beban, padahal lelaki itu sendiri tau gimana keadaan Aca.




"Ada aku, gak perlu takut" Jevin menggenggam tangan Aca erat. Menyalutkan energi yang mungkin saja sudah menghilang.








🥀__🥀







Fyi, love language nya Jevin itu Act Of Service.
maaf ya, keknya ini gajelas😭😭

Pregnant Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang