HAPPY READING BESTIE~
******
Jeno tiba dirumah Yuta, setelah memarkirkan mobilnya digarasi, bersebelahan dengan mobil milik calon ayah mertuanya, Jeno pun masuk ke dalam rumah.
"Itu Jeno udah nyampe" Ujar Yuta saat melihat pria itu masuk membawa kantung plastik berwarna putih.
Jeno melempar senyum pada Yuta dimana ia asik bercengkrama dengan anak-anak dan juga suami cantiknya.
Jeno lantas meletakkan bungkusan yang ia bawa ke atas meja kemudian menyalim hormat pria asal Jepang itu.
"Bawa apa nih calon mantu?" Tanya Yuta
"Martabak yah, tadi udah janji sama Adek mau bawain martabak" Jawab Jeno mendudukan tubuhnya pada sofa disebelah Jaemin Yang sibuk memainkan ponselnya.
semua tahu dan melihat bagaimana reaksi wajah bersemu merah Jaemin saat Jeno memanggilnya "adek"
"Taro minta martabak sama bang Jeno? ga bilang ayah aja, biar ayah beliin sekalian pulang tadi" Tanya Yuta pada putra bungsunya yang asik meneguk minuman boba
"Engga" Sahut Taro menggelengkan kepalanya ribut dengan mata membulat lucu.
"Dek Jaemin loh yah" Sahut Renjun membuat Winwin cekikikan.
Karena Renjun dan segala tingkah Cepu nya membeberkan perihal panggilan Adek dan Mas pada Winwin maka berakhir lah dia menjadi bahan cie-cie keluarganya.
"Loh, udah pake panggilan sayang aja. kok Ayah ga tau?" Tanya Yuta.
"Apasih Yah, itu kan maunya Jeno" Sungut Jaemin, dia meletakkan ponselnya diatas meja dan mulai bergabung pada pembahasan keluarganya.
"Tapi bagus dong Sayang. Jeno juga lebih tua dari kamu. harus sopan manggil calon suami" Nasihat Yuta
"Tuh dengerin Ayah. kalo Papa yang nasihatin ga didenger" Sahut Winwin
"Cuma tua setahun doang" gerutu Jaemin
"Tetep aja kan dia lebih tua dari kamu. Papa kamu lebih muda lima bulan dari Ayah, tapi manggil Ayah mas. Ayo dong, masa sama calon suami manggilnya kaya gitu. ga sopan"
"Kalo kakak malu, panggil bang aja kak" sahut taro
"Dih, emang Jeno tukang tambal ban apa dek" Celetuk Jeno yang dihadiahi tawa oleh keluarga Jaemin.
"Udah dibujuk yah biar manggil mas tetep ga mau. tadi sih manggil mas, tapi ada maunya" Tambah Jeno memutar bola matanya jengah.
"Ya gapapa pelan-pelan kalo ga terbiasa. nanti lama-lama juga biasa manggil mas" Ujar Winwin
"Papa sama aja" dengus Jaemin
"Malem Minggu loh ini, mau jalan kemana?" tanya Yuta
"Mau kemana dek? mas anter kemana aja" Tukas Jeno menepuk paha Jaemin disebelahnya.
"Apasih, udah gue bilang jangan pake mas. gue geli Jen"
"Nana..."
Jaemin menoleh saat suara ayahnya menginterupsi, pria berambut hitam sedikit gondrong itu menatap putranya dengan memainkan jari telunjuknya, memperingati sang putra cantiknya untuk menjaga tutur katanya pada Jeno.
"Ga usah mas. Adek mau langsung pulang aja" Ucap Jaemin kemudian dengan nada lembut yang dibuat-buat dan memutar bola matanya jengah, Jeno hanya menanggapi dengan senyum hingga matanya menyipit.
"Abis makan malam aja baru balik ya" Ujar Winwin seraya beranjak dari sofa menuju dapur. mengingat waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh, dia harus menyiapkan makan malam.

KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE [NOMIN]✓
Fanfiction[COMPLETED] LANJUT KE HAPPINESS (SEQUEL) READ❗❗❗ ⚠️LAPAK MAS DAN ADEK. YANG JIJIK SAMA PANGGILAN MAS/ADEK BISA SKIP BOOK INI⚠️ "Apa alasan Yuta dan Jaehyun memutuskan untuk menjodohkan putra mereka yang sama-sama keras kepala dan membiarkan mereka t...