39) Hilangnya Nana

16.3K 2K 184
                                    

HAPPY READING BESTAI~

*********

**********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


**********

**********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


**********

**********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


**********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


**********

**********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**********

**********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


************

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


************

************

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


**********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**********

"Ya udah mas, Nana ke cafe dulu ya. nganterin kunci, Haechan ga bawa kunci katanya" Pamit Jaemin.

"Iya, abis itu langsung balik ke rumah ya dek" Ucap Jeno.

"Iya mas" Jawab Jaemin lembut, dia menyalin punggung tangan suaminya dengan sayang.

tangannya melambai kecil seraya kakinya melangkah keluar dari ruangan Jeno. pria bermata sipit itu tersenyum sampai akhirnya tubuh mungil suami cantiknya menghilang dibalik pintu.

"Loh Na, ngapain?" tanya Mark saat tak sengaja berpapasan dengan Jaemin ketika hendak turun ke lantai dasar.

"Nganterin bekal Bang, ketinggalan. heran deh, kok hari ini semua orang pada ketinggalan barangnya. Haechan juga ketinggalan kunci cafenya" Celoteh Jaemin membuat Mark tertawa.

"Iya, dia tadi udah ngomel aja" Sahut Mark.

"Ya udah bang, Nana ke cafe dulu ngaterin kunci buat Haechan"

"Oke. hati-hati ya Na. sama calon ponakan" Teriak Mark saat Jaemin beranjak.

"Sip" Balas Jaemin

bibirnya masih mengulum senyum selepas dia menjawab ucapan Mark. kakinya dengan santai berjalan menuju gedung parkir dibelakang gedung kantor milik keluarga Jung.

tanpa dia sadari, seseorang tengah mengikutinya dari belakang membawa sebuah balok kayu.

"Jaemin"

Jaemin yang hendak membuka pintu mobil, terhenti saat mendengar sebuah suara memanggilnya. namun saat ia berbalik untuk melihat...

BUGH!!!

"Akh..."

Sebuah pukulan diarea tengkuknya langsung membuat Jaemin tak sadar diri. tubuhnya jatuh ke lantai gedung parkir yang dingin.

Pria berwajah bule dengan bibir tipis itu membuka masker dan topi hoodienya. menyunggingkan seringai melihat Jaemin terbaring pingsan.

"Waktunya bales dendam. Jung Jeno" Lirih Samuel.

FAKE [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang