Happy Reading bestie~
***********
Jaemin menutup tirai kamar setelah melihat mobil Jeno masuk kedalam garasi, dia kemudian mendudukkan tubuhnya ditepi ranjang menunggu sang suami masuk.
sementara Jeno datang dengan senyum mengembang di bibirnya membawa kantung plastik besar berisi sekotak pizza. sudah membayangkan akan sesenang apa suami cantiknya jika tahu dia pulang dan membawakan pizza.
namun kenyataan ia dapati justru pintu kamar yang terkunci.
"Dek" Panggil Jeno seraya mengetuk pintu kamar mereka.
"Udah tidur Sayang? ga biasanya ngunci pintu loh" Panggil Jeno, sementara Jaemin masih duduk ditepi kasur seraya melipat kedua tangannya di dada.
"Na, mas pulang dek. buka pintunya, kenapa Sayang? ga biasanya kamu ngunci pintu kamar" Panggil Jeno.
Jeno kemudian mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Jaemin, tapi dia terkejut mendapati banyak pesan dan panggilan tak terjawab dari Jaemin.
pria itu menganga seraya menepuk keningnya saat membaca pesan Jaemin.
"Dek, kamu salah paham. mas ga nemuin Siyeon, dek" Ucap Jeno, dia berusaha membuka pintu kamar dengan memutar knop pintu secara berisik.
"Na, buka pintunya dong. biar mas jelasin" Panggil Jeno
tak berselang lama pintu kamar terbuka, menampilkan Jaemin dengan wajah datarnya. Jeno bergidik takut melihat wajah suami cantiknya yang siap menerkam nya saat itu juga.
"Apa?" Tanya Jaemin
"Dari mana?" Tanya pria itu lagi dengan raut wajah dingin.
Jeno tersenyum seraya mengangkat kantung plastik yang ia bawa.
"Mas beliin kamu pizza" Ucapnya
"Dari mana? dari jam enam sore sampe sekarang, setengah delapan baru nyampe rumah" Omel Jaemin.
"Dek, sstt nanti kedengeran Bibi" Bisik Jeno, dia mendorong pelan tubuh mungil suami cantiknya untuk masuk kedalam kamar, setelah mengunci barulah ia bicara dengan Jaemin.
"Dari mana Mas?" Tanya Jaemin dengan nada menekan.
"Mas beliin kamu pizza loh"
"Beli pizza sampe sejam lebih? kamu bohong mas, kata bang Mark mas udah pulang duluan dari sore. kemana? mampir kemana?" Tanya Jaemin.
"Beneran mas beliin kamu pizza, mas ngantri loh dek. kamu kan tau pizza langganan kita emang sering rame"
"Trus kenapa di telepon ga di angkat? yakin mas beli pizza doang?"
"Yakin sayang. hape nya mas tinggal di mobil. mas kira ga bakal lama ngantrinya makanya mas ga bawa hape" Bujuk Jeno
"Bohong. nemuin siyeon kan?"
"Serius, Na... gak mungkin mas macem-macem sayang. kesayangan mas lagi hamil gede gini masa mas macem-macem. mas sayang sama kamu Na. ga ada orang lain di hati mas selain kamu, jadi siapapun gak bakal bisa bikin mas berpaling dari kamu. apalagi siyeon, ngapain mas deketin istri orang. mana lagi bunting, ga ada untungnya mas nemuin dia. malah rugi tau dek" Bujuk Jeno
Jaemin menatap lekat iris hitam Jeno seolah mencari celah kebohongan suaminya. tapi, tatapan mata Jeno terlalu tulus, belum lagi kala ia pria itu tak melunturkan senyumnya saat membujuk Jaemin.
"Udah dong, jangan ngambek. mas minta maaf bikin kamu mikir yang enggak-enggak. maaf ya sayang"
"Ga tau" Balas Jaemin, dia beranjak meninggalkan Jeno untuk naik keatas ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE [NOMIN]✓
Fanfiction[COMPLETED] LANJUT KE HAPPINESS (SEQUEL) READ❗❗❗ ⚠️LAPAK MAS DAN ADEK. YANG JIJIK SAMA PANGGILAN MAS/ADEK BISA SKIP BOOK INI⚠️ "Apa alasan Yuta dan Jaehyun memutuskan untuk menjodohkan putra mereka yang sama-sama keras kepala dan membiarkan mereka t...