35) Hello Baby

23.8K 2.3K 175
                                    

HAPPY READING BESTIE~

***********

Jeno keluar dari kamar mandi sudah mengenakan kemeja putih dan celana kain berwarna hitam, membiarkan dua kancing atasnya terbuka.

dilihatnya Jaemin masih meringkuk di atas tempat tidur, bergelung dengan selimut tebal mereka. kepalanya menggeleng melihat suami cantiknya ini tak biasanya bangun terlambat.

biasanya, setiap pukul lima pagi. Jaemin sudah bangun, menyiapkan sarapan untuk mereka. mungkin kekasihnya kelelahan karena liburan mereka kemarin.

"Dek... Udah siang, ga ke cafe?" Tanya Jeno seraya mengguncang pelan pundak Jaemin, pria itu membuka selimut yang hampir menutupi seluruh tubuhnya, kepalanya menyembul dari balik kain tebal itu dengan mata menyipit. mencoba untuk menormalkan pandangannya yang mengabur.

"Dek, kamu sakit?" Tanya Jeno sedikit panik mendapati wajah Jaemin sedikit pucat.

"Gak tau mas. kayanya kecapean aja" balas Jaemin dengan suara beratnya, tubuhnya terlalu lemas untuk beranjak.

"Gak usah masuk dek kalo gitu"

"Umpthh"

Jaemin sontak berlari ke kamar mandi saat ia merasa perutnya mual. Jeno dengan mata membulat, mengikuti pergerakan tubuh mungil suami cantiknya.

kakinya ia bawa melangkah masuk kedalam kamar mandi dan melihat Jaemin yang tengah muntah pada kloset, pria dengan mata sipit itu merundukkan tubuhnya.

satu tangannya dia bawa memijat area punggung ke leher Jaemin, membantu submissif itu untuk mengeluarkan muntahannya.

ada perasaan Iba yang menyelimuti Jeno. melihat tubuh suami cantiknya tampak lemas dan pucat.

Sejak tadi malam, Jaemin sudah mengeluh bahwa tubuhnya tak enak. dan area perutnya sedikit perih, setelah makan malam. Jeno langsung menidurkan Jaemin.

lalu pagi ini, suami cantiknya mendadak muntah-muntah.

"Mas bikinin air anget dulu. kamu rebahan aja" Ucap Jeno menguasapi punggung Jaemin yang berjalan kembali menuju kasur setelah mencuci mulutnya pasca muntah.

Jaemin kembali naik ke atas ranjang dan berbaring, Jeno dengan lembut membantu menaikkan kaki jaemin lalu membalut setengah tubuh mungil yang terkulai lemah itu dengan selimut.

"Mas ga usah masuk aja apa ya dek. biar ngerawat kamu" Ucap Jeno

"Gak usah, kata mas hari ini ada meeting penting. kan ada Papa atau Bubu"

"Bener nih? Ya udah, nanti mas minta tolong sama papa atau bubu buat jagain kamu. mas bikinin air anget dulu ya"

Jaemin mengangguk ditengah kondisinya yang lemah, ekor matanya bergerak mengikuti Jeno yang berjalan keluar dari kamar.

tak berselang lama pria itu datang membawa segelas air hangat, Jeno dengan sabar membantu Jaemin untuk duduk diatas ranjang kemudian menyodorkan air hangat yang ia bawa.

"Ya udah, kamu Istirahat ya. biar mas yang bilang ke haechan sama papa atau Bubu buat jagain kamu"

Jaemin hanya mengangguk sebagai respon atas ucapan Jeno.

"Mas berangkat sayang" Lirih Jeno, dia mengulurkan tangannya dan Jaemin meraihnya, mengecup punggung tangan Jeno dengan sayang,  si sipit tampak mengulum senyum.

Jeno selalu merasa tersentuh tiap kali Jaemin menyalim dirinya. seolah ia didoakan, atas setiap langkahnya untuk mengais nafkah untuk keluarganya.

tangannya kemudian bergerak mengusap rambut Jaemin sayang dan meninggalkan kecupan pada kening pucat Jaemin, setelahnya ia menyambar dasi dan jas kerjanya lalu berjalan keluar untuk berangkat.

FAKE [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang