Hari Sabtu, lagi. Freeday kedua bagi siswa kelas X termasuk Yuna. Ektrakulikuler wajib bagi kelas junior mulai berjalan seperti biasa. Karena Yuna tidak terlalu tertarik dan tidak memiliki bakat istimewa, maka gadis itu memilih ekstrakulikuler secara random dengan menghitung kancing baju.
Yuna resmi ikut PMR bersama Wonyoung. Sialnya, Sunghoon adalah ketua PMR. Seharusnya Yuna menyadari antusiasme Wonyoung dari awal itu tentang mas crush nya. Ia menyesal tidak segera mengganti pilihannya ketika Wonyoung memilih ekstrakulikuler yang sama. Jadilah Yuna sekarang sebagai korban kebrutalan temannya yang ketika dilirik Sunghoon sedikit langsung mencubiti lengannya.
'Vampire UKS', begitu orang-orang menyebut Sunghoon yang sedang memberi pengarahan di depan sana. Kulitnya yang putih pucat, memiliki taring tajam, dingin dan kejam, sangat cocok dengan vibes vampir dalam film. Pantas saja banyak yang menjadikannya crush, karena Sunghoon memang tampan dan berbakat.
Wonyoung masih memandangi Sunghoon dengan kilatan antusias di matanya. Benar-benar kagum. Yuna hanya bisa menggeleng pasrah, memilih sibuk berkirim pesan dengan Jay. Tidak tertarik dengan materi yang disampaikan, ataupun yang menyampaikan.
| Kak Jay❤
Pasti si es sekarang lagi ngomongin materi sama wajahnya seriusYuna |
Ihh, bener bangett👍
Ngebosenin lagi. Kalo gak wajib gaakan aku ikut kayak gini| Kak Jay❤
Bolos aja sini, ikut ke kantinYuna |
Gak daritadi
Terlanjur di dalam ruangan gabisa keluar:(| Kak Jay❤
Mau dijemput pangeran?Yuna |
Gausah aneh-aneh!| Kak Jay❤
Hehe, iya iyaa gak jadi jemput
Aku mau ke Bang Juna dulu
Bye, princess💕Yuna tersenyum memandangi layar ponselnya. Sampai ia menyadari semua mata tertuju padanya. Gadis itu mengedarkan pandangan, membalas tatapan orang-orang dengan wajah bertanya. Kenapa?
"Saya lihat kamu dari awal gak fokus ke materi, Shin Yuna?" Sunghoon menatap Yuna tajam. Sedangkan gadis itu nyengir canggung.
"Hehe, maaf, Kak Sunghoon," ujarnya meminta maaf.
Sunghoon melangkah maju menuju tempat duduk Yuna tanpa melepas tatapan tajamnya. Yuna sedikit meringsut ke arah Wonyoung takut.
"Saya gak terima anggota yang memang gak serius dari awal. Silahkan keluar."
Yuna menatap Sunghoon tidak percaya. Secepat itu? Baru satu hari sudah diusir dari PMR. Bagaimana nasib nilainya nanti?
Ah, sejak kapan juga Yuna peduli pada nilainya. Terakhir kali SMP saat ia ambis meraih peringkat satu paralel. Namun ia hentikan saat ayahnya tidak menunjukkan antusiasme sama sekali melihat piagam yang Yuna bawa pulang.
"Baik, Kak. Saya pamit keluar," ujarnya lalu keluar dari ruangan. Sunghoon memandangnya tidak peduli, kembali ke depan dan melanjutkan materi.
Yuna berlari ke parkiran, berniat menyusul Jay ikut ke STARYJ. Ternyata ia terlambat, mobil Jay sudah raib. Gadis itu melangkah gontai menuju kantin. Tangannya sibuk dengan ponsel, mengirim pesan pada Jay, mengungkap kekecewaannya karena tertinggal.
"Woy, Yun! Udah kelar kegiatan PMR?"
Sunoo melambaikan tangan ke arah Yuna. Tanpa ragu gadis itu menghampiri, duduk di sebelahnya. Sunoo mengulang pertanyaannya yang kemudian dibalas gelengan oleh Yuna.
"Gue diusir Kak Sunghoon gara-gara main ponsel pas dia jelasin materi."
Heeseung tertawa menanggapi. Yuna baru menyadari eksistensi kakak kelas yang menolongnya tempo hari berada di depannya. Ternyata Sunoo tidak sendirian tadi, tapi bersama Heeseung. Sama-sama klub musik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Like Crazy (I Love You, Crazy)
FanfictionYuna yang kesepian menemukan Jay yang berjuang sendirian. Yuna menemukan seorang teman dan Jay menemukan tempat ternyaman. Sama tahu, sama butuh. Warning: 17+, harsh word