"Aduhhh si Hagrid makan gaji buta terus ya," keluh Avery yang selalu berharap pergi ke Hogwarts
Tapi, ia tertabrak truk sehingga Avery meninggalkan dunianya dan masuk ke dunia fiksi.
"Plis aku memang berharap ke Hogwarts tapi aku tidak berharap di...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ga kaget ga kaget aku jelas ga kaget." - Avery Hill •───────•°•❀•°•───────•
"Jadi kapan kita ke Diagon Alley?" Tanya Ginny dengan semangat membara
"Seperti dragon ball saja," batin Avery yang melihat api semangat membara di sekitar Ginny
"Hari ini juga," jawab ibunya yang masih sibuk mengurus daftar milik Fred dan George
"Oh pasti pake bubuk Floo, mana si suheri salah nyebut nama segampang Diagon Alley. Pantes ga masuk Ravenclaw," batin Avery yang menyeruput teh nya
"Dengan Harry dan Avery tentunya," lanjut Bibi Molly diikuti seruan bahagia dari Ginny
"Ga kaget ga kaget aku jelas ga kaget," batin Avery yang anak di sebelahnya tersedak
"Tidak usah Bibi," kata Harry yang baru tersedak
Setelah banyak basa basi, tetap saja mereka pergi bersama dengan keluarga Weasley. Seperti alur di spoiler Avery, ia dan Harry tetap kesasar sampai gang yang penuh preman.
"Eh ada duta shampoo," batin Avery yang bersembunyi dengan Harry karena ada Malfoy
"Ayo Ave," desak Harry yang menggandeng Avery keluar dari gang sempit dan gelap itu
"Aduhh gw mau liat pas Draco di keplak tangannya," keluh Avery dalam hati
"Aveee," seru Hermione dengan Ron dan Ginny
"Hai pa kabar?" Tanya Avery saat melihat Hermione
"Kau tidak membalas suratkuu jahatnyaa," seru Hermione
"Lho aku aja ni yg kau marahi ni anak engga?" Tanya Avery yang menunjuk anak berkacamata di sebelahnya
"Engga lah, kan dia cuman suka sama kamu Ave," sahut Harry
"Tidakk cuma aku yang suka Avee," sahut Ginny yang tidak terima
"No way, kau baru beberapa hari bertemu Ave," balas Harry
"Tapi aku lebih suka Ave daripada kamu," seru Ginny
"Siapa bilang?" Jawab Harry sehingga terjadi percekcokan disana
"Ini ko jadi bertengkar anjrit seharusnya romantisan," batin Avery yang tertekan
"Hey cukup," seru Hermione yang menengahi mereka
"Hufftt untung masih ada Hermione," batin Avery lega
"Cuman aku disini yang paling menyukai Ave," kata Hermione yang menunjuk dirinya bangga
" . . . " Akhirnya setelah kalimat itu, Avery menyeret mereka untuk segera ke toko buku sebelum kehabisan buku.
"Hadeuh kelakuan," keluh Avery yang sudah sampai di toko buku
