Chapter 6

350 40 1
                                    

"Kamu sudah dengar tentang acara di hari Valentine Avee??" Tanya Hermione yang mendatangi temannya yang sedang duduk di kursi perpustakaan dengan buku dan Ron yang menemani meskipun ia bersandar di bahu Avery tertidur lelap sementara Harry ada latihan quidditch.

"Wahh. acara apaan tuh mione??" Tanya Avery antusias sementara Hermione mencibir dan membangunkan Ron yang tertidur. Avery geli melihat kedua pasangan tersebut.

Hermione kembali menatap Avery melanjutkan percakapannya yang terpotong karena ia mengomeli Ron terlebih dahulu. "Akan ada pemilihan pangeran dari 4 asrama."

Avery melongo mendengar kalimat tersebut. Lalu, ia kemudian tertawa dan berkata, "Sudah tertebak bukan 4 pangeran dari asrama masing masing."

Avery mengedikkan bahunya ringan dan sepertinya ia sudah tidak tertarik dengan kabar yang dibawa Hermione. Hermione pun ikut tertawa bersama Avery membenarkan kalimatnya.

"Apa kau sudah selesai memanggang kue?"

"Oh tentu sudah, aku juga sudah memberikan nya pada Hagrid. Ia sangat terharu menerima kue kukis dariku walau bentuknya agak abstrak. Tapi aku sudah memberikan pesan padanya untuk pura-pura marah padaku karena bolos kelasnya. Kalau bisa sekalian memberikan detensi agar aku tidak perlu ikut kelas Snape."

Hermione menggeleng gelengkan kepalanya bagaimana sahatnya yang terkenal pintar ini adalah tukang tidur, bolos dan jahil serta sangattt nakal.

"Katanya kue ku sangat enak, haruskah aku membuat nya untuk mu, Ron dan Harry?"

"That's sounds great! Aku akan menunggu kukis darimu, Ave!"

Avery tersenyum dan segera pergi ke dapur mumpung hari libur. Saat membuat roti, serbuk kejutan dari saku jubah Avery jatuh beberapa ke adonannya sehingga ia meledakkan seisi dapur dan ia berakhir dengan penuh tepung.

Drap drap drap, BRAKKKK...

Uh oh.. terlambat. Filch sudah datang dan disuguhi pemandangan yang luar biasa dari Avery. Ia diomeli oleh Filch dan diketawai oleh Peeves. Avery lupa kalau ia menyimpan bubuk kejutan untuk mengusili Ms. Norris dengan Weasley kembar.

"Tunggu sampai aku memberitakan ini ke seluruh dunia 'Putri Tepung' HAHAHA," seru Peeves yang tertawa terbahak-bahak. Avery hanya nyengir menjawab cemohan Peeves karena sudah terbiasa. Toh, dia juga salah satu 'partner in crime' nya dan juga sudah membantu banyak.

"DETENTION ANAK NAKAL. SUDAH BERAPA KALI KAU MEMBUAT KERICUHAN DISINI? KAU BAHKAN LEBIH PARAH DARI AYAHMU.."

"Ohhh! Mr Filch kenal ayahku??"

"Tentu saja. dia sama sepertimu singa nakal yang suka menjeremuskan temannya si Lupin." Avery terdiam setelah mendengar kalimat Flich. Astaga bagaimana ia lupa bahwa guru Pertahanan ilmu hitam yang baru adalah ayah angkatnya sendiri??

AUTHOR's NOTE : kalau si Harry ayah angkatnya kan si Sirius Black, nah kalau Avery ayah angkatnya Remus Lupin. Remus Lupin beberapa kali mengirim surat tapi hanya beberapa yang diterima Avery karena surat-suratnya disembunyikan bahkan dibakar oleh Dudley dan itu sudah diketahui oleh Avery. Jadi hubungannya sudah cukup dekat yaa.

"OHIYA, TAHUN INI KAN DIA YANG MENGAJAR.. SI SERIGALA!" batin Avery

"Terimakasih Tuan Flich, apa detensi ku pada pagi hari ini yang cerah??" Flich memandang Avery dengan tatapan tidak percaya dan ia disuruh membawakan tirai dan bendera ke gudang. Ditemani oleh seorang prefek..

"Tunggu disini dan jangan kemana mana atau hukumanmu akan bertambah," peringat Flich yang pergi mencari prefek. Avery duduk di atas kursi dan menggoyang goyangkan kakinya yang tidak sampai menapak tanah untuk mengisi kebosanannya.

Another World 𔘓 HP FanficWhere stories live. Discover now