Chapter 4

241 42 0
                                    

Avery memandang mereka satu satu dan semuanya perempuan. Yah tidak heran, jika mereka laki laki mereka bisa melabraknya di asrama laki laki. Lebih mudah dan lebih tertutup daripada langsung di hall utama.

"Apa urusanmu dengan Draco?"  Tanya perempuan itu yang mengunci pergerakan Avery seperti yang di anime atau biasa di sebut kabedon. "Wow.. romantis sekali."

Para gerombolan perempuan itu hanya tercengang mendengar komentar Avery walau hanya sebaris. Perempuan tersebut menurunkan tangannya setelah mendengar ucapan Avery. 

Avery tersenyum miring "Jadi, apa kalian masih penasaran ada apa aku dengan pangeran kalian  yang tampan nan mempesona itu?"

Mereka saling berpandangan satu sama lain sehingga Avery tersenyum kecil melihat reaksi mereka. Padahal ia hanya berusaha mempermainkan mereka. "Aku hanya minum teh bersama dengan nya."

Mereka memelototi Avery "Apa hubunganmu dengan Draco? Draco tak pernah mengizinkan 1 orang pun masuk ke kamarnya." Tentu saja karena mungkin kamarnya sangat rapi dan terlihat sangat damai dengan bau mint yang menyegarkan ruangan itu. Berbeda dengan pemiliknya.

"Kau tidak mungkin pacarnya kan?" Celetuk salah satu anak perempuan. Lalu, sebelum Avery membalas Draco tiba-tiba muncul dari belakang lorong tangga yang berputar dan menaruh tangannya di dinding tepat di belakang Avery. "Memangnya kenapa kalau memang ada?"

Gerombolan tersebut tiba tiba bubar meninggalkan Avery dan Draco. Avery akhirnya melepaskan tawanya sambil memegang perut nya karena sakit. "HAHAHA, lihat mereka mengira kita ada hubungan spesial Mal- oh maksudku Draco."

"Kalau beneran ada memangnya kenapa, Avery?"

"Seperti sahabat? Kurasa itu akan susah Draco."

Tiba tiba Draco mendekatkan wajahnya ke Avery. "Kalau lebih dari itu?" Tanyanya sambil nyengir dan kemudian balas tertawa. Ia tersenyum dengan menyebalkan ke arah Avery sambil berbalik ke arah kamarnya.

"Baliklah sebelum yang lain cemas menunggumu pulang dari sarang rival abadi mereka, Avery," kata Draco yang hendak menaiki anak tangga. "Ya, mereka pasti akan cemas salah satu anggotanya terjebak di sarang ular, Malfoy."

Avery nyengir membalas senyuman menyebalkan Draco barusan dan segera kabur dari asrama Slytherin dan balik ke hall utama Gryffindor. Disana, pasti ke- 3 temannya sudah menunggu.

"AVERYYY." Harry datang tergopoh gopoh dibalas tatapan bingung dari anak yang namanya terpanggil

"Yaaa?? Kenapa, Harry?" Avery yang sedang duduk di sofa aula Gryffindor dengan buku di tangannya menatap temannya bingung.

"Ku dengar kamu dikerubungi anak anak Slytherin? Kau tidak apa apa?"

Harry membolak balikkan tubuh Avery sampai sang pemilik tubuh pusing. "Astaga secepat itukah kabarnya menyebar?"

"Semua asrama sudah tau!"

Avery tersenyum dengan terpaksa dan menghitung aba aba dalam hati.

"1... 2... 3..."

"AVEEEEE!!"

"Sudah kudagu," batin Avery yang segera bangun dan kabur sebelum di interogasi oleh Hermione, Ron, Ginny dkk.

Avery berlari ke atas menara astronomi dan segera duduk dan beristirahat dari kejaran teman teman lainnya. Namun, di sela istirahatnya, tiba-tiba suasana sekitar Avery berubah.

 Namun, di sela istirahatnya, tiba-tiba suasana sekitar Avery berubah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Another World 𔘓 HP FanficWhere stories live. Discover now