Forever and Always

24.8K 262 7
                                    

 “Apa sih sesungguhnya itu cinta?” Aku, Michelle, bertanya pada diriku sendiri. Sebentar lagi tahun ajaran kelas sma 2 akan dimulai, dan bagiku sepertinya memang tidak wajar kalau sampai saat ini juga aku belum pernah menyukai seorang laki-laki. Film drama-drama romantis yang sering kutonton selalu mempunyai happy ending. Dan film-film itu selalu membuatku berpikir “Apakah aku akan mendapatkan lelaki seperti yang ada di film itu?” atau “Apa yang akan terjadi setelah happy ending itu? Apakah mereka akan terus bersama untuk selamanya atau bercerai seperti beberapa kerabat ibuku?” dan aku berpikir “Apakah aku bisa mencintai seorang lelaki untuk selama hidupku?” Karena menurutku bercerai adalah sesuatu mimpi buruk dan aku tidak mau hal itu terjadi pada hidupku. Mungkin ini adalah alasan kenapa aku sulit menyukai seseorang, karena aku sangat berhati-hati dan serius dalam mencari the love of my life.

Menurutku, definisi cinta adalah ketika sepasang laki-laki dan perempuan menyukai satu dengan yang lain, timbulah perasaan cinta itu. Namun dengan seiringnya waktu berjalan, cinta akan memudar ketika seseorang sudah terlalu terbiasa dengan pasangannya yang menyebabkan perasaan bosan akan pasangannya. Menurutku, itulah definisi cinta karena setelah mengobservasi teman-teman ibuku dan juga termasuk orang tuaku, aku merasakan bahwa cinta kian mendingin seiringnya waktu berjalan. Namun aku salah dengan definisiku ini setelah aku merasakan cinta pertamaku. And I can assure you, True Love is nothing like that.

Forever and Always (Michelle's POV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang