[INTERACTION]
Saya dari marga Skandinavia, kalo kamu dari marga mana?
(Wajib dijawab!)
HAPPY READING💙
Kopsu tak pernah sepi. Selalu saja ramai dengan canda tawa para anak Astara. Mau itu waktu sekolah ataupun hari libur, nongkrong di tempat ini sudah menjadi rutinitas bagi mereka.
"Woi gorbon! Abis darimana lo?" sapa Akhdan sekaligus bertanya pada salah satu anggota Astara.
"Biasa, Bang. Nyebat dulu," balas orang yang disebut Gorbon itu.
Gorbon mempunyai kepanjangan yaitu Gorila Kebon. Dan menjadi panggilan untuk salah satu anak Astara yang mempunyai badan besar dan berat badan yang lebih dibanding anggota lainnya. Namun tidak menjadi masalah karena di Astara memang seperti itu, selalu memberikan julukan nama aneh namun membuat orang terhibur.
"Nyebat gak ajak-ajak! Wah parah?!" seru Akhdan yang hanya di balas cekikan oleh Arya, orang yang dipanggil Gorbon tersebut.
Kegiatan mereka seperti remaja pada umumnya. Duduk santai bercengkerama dan tertawa bersama, Kenrich memperbolehkan mereka merokok asal tidak menyentuh obat terlarang. Karena menurutnya, Astara itu keluarga sehat, jauh dari pergaulan bebas. Dan sebisanya Kenrich mengontrol para anggotanya untuk tidak terjerumus ke arah sana.
"Bos, malam ini Astara gak ada agenda?" tanya Reynand.
Setiap malam minggu, mereka akan mempunyai agenda tersendiri. Entah itu trek-trekan dengan geng lain, berkumpul di markas utama, dan nongkrong biasa seperti ini di kopsu. Walaupun daerah ini dekat dengan sekolah, namun batasnya sudah di luar sekolah. Jadi tidak ada masalah untuk mereka berkumpul pagi, siang ataupun malam di tempat ini. Asal mereka tidak menimbulkan keributan di tempat ini.
"Kumpul di Sekre aja, gue mau bahas sesuatu!" perintah Kenrich menyebut nama markas besar Astara.
Anggota Astara yang lain hanya menganggukkan kepala. Jika Kenrich sudah memerintahkan sesuatu, itu berarti mereka harus mendengarkan dan mengikuti perkataan cowok itu. Karena Kenrich adalah Kenrich. Ucapan yang ia lontarkan adalah perintah mutlak untuk anggota Astara.
—
Sesampainya di Sekrervr, keadaan dari luar nampak sepi. Tidak ada tanda-tanda bahwa seseorang berada di dalam. Bahkan biasanya di depan markas besar itu berjejer motor besar, namun sekarang tidak ada sama sekali.
"Nggak ada yang jaga?" tanya Kenrich mengamati keadaan sekitar.
"Gue mikirnya tadi kita mau nongkrong di Kopsu, jadi ya gue suruh mereka kosongin markas," balas Kai.
Sewaktu mereka kumpul di Kopsu, beberapa anak Astara ada yang berjaga di tempat ini. Namun tidak adil menurut Kai jika mereka sedang asik bergurau, sedangkan sebagian temannya asik menjalankan tugas menjaga markas. Maka dari itu, Kai memberi perintah menuju Kopsu dan berakhir keadaan markas yang kosong tak berpenghuni.
Kenrich hanya mengangguk, tanda paham. Lalu cowok itu turun dari motor kebanggaannya. Dan berjalan terlebih dahulu memasuki markas.
"Kabarin ke semuanya, suruh ke markas sekarang!"
Mendengar hal itu Akhdan dengan cepat meraih ponselnya dan membuka groupchat khusus untuk anak Astara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTARA
Fiksi Remaja[ON GOING] Mereka adalah Astara. Sang penguasa jalanan, dan sang penggila malam. Semua orang tau Astara, geng yang berjumlah 329 anggota yang tersebar di dua sekolah ternama di Jakarta. Unik, asik, ramah, itu adalah sifat dari beberapa anggota Astar...