DARK AND MR KNIGHT
" Mi esposa es un angel "
Diri ini hanya mendiamkan diri saja di dalam pelukan Dalvin. Tubuh badanku yang merasa sejuk tadi berubah menjadi hangat. Suamiku itu masih memelukku namun tangannya yang satu tak henti mengusap lembut belakang badanku. Itu membuat bulu romaku naik.Diriku boleh merasakan hembusan nafasnya yang tidak keruan itu.
" You're really sexy, swee—"
" DALVIN !! " jeritan laknat kedengaran di luar bilik.
" Fuck ! " Dalvin mengetap gigi tatkala Favian menganggu saja. Tangannya membuka pintu kasar namun tidak lebar. Wajah Dalvin saja terpacul manakala diriku masih di dakapannya, erat.
" Kau nak apa ? "
Favian tersenyum lebar mendengar suara yang menahan amarah saja itu. Timing aku tak sesuai ke ? Desis, Favian.
" Jom pergi pantai. Ajak bini kau sekali ." ucap Favian, teruja.
" It's already night ."
" Alaa... Baru jam 8 kot. Diaorang semua ada kat bawa. Takkan kau tak nak have fun ."
Dalvin menatap Favian agak lama sebelum menoleh, memandang Ellyssia yang memeluk badannya. Wajah isterinya melekap tepat di dada bidangnya.
" Nak turun ? " soal Dalvin dengan bisikan hangatnya.
Aku yang mendengar itu langsung menganggukkan kepala, laju.
Dalvin terdiam sejenak. Rasa menyesal mula hadir tatkala dia menanya tadi.
" Kau pergi blah dulu ." ucap Dalvin, dingin. Sebelum menutup pintu erat. Aku masih memeluk Dalvin, tak nak lepaskan. Tak nak dia menatap tubuh badanku sebenarnya. Diriku benar-benar malu.
Dalvin hanya diam saja.
" Abang, baju Ellyssia tak ada. Beg masih kat bawah ." rengekku, tanganku yang memeluknya di goyangkan perlahan. Dalvin merenungku saja tanpa berkata-kata membuat aku tidak senang berdiri. Nak saja aku berlari masuk dalam bilik air. Tak payah keluar.
" Kejap ." Dalvin mengatur langkah begitu jua dengan diriku tatkala dia masih memegang pinggang rampingku. Tangannya mencapai telefon khas untuk hotel ini.
Dalvin pun memberitahu akan bagasi kami yang belum sampai dari petang lagi. Pihak hotel meminta maaf akan kesalahan mereka dan berkata akan membawanya dengan segera.
Panggilan dimatikan.
Aku ingin saja mengetuk kepalaku saat ini. Kenapalah diriku tak menelefon saja ? Mungkin kerna terlalu gelabah.
Ting !
Aku melirik, memandang telefon bimbitku yang berada di atas meja solek. Aku bergegas mendekati telefon aku. Dalvin memerhati saja diriku. Nasib baik jejaka itu tidak memaut terlalu erat tadi. Dapatlah aku melarikan diri dari pelukannya.
Mataku menatap mesej dari Emma.
' Sorry, Elly. Emma tak dapat tolong. Laki awak dah masuk duluan time Emma dah sampai .'

YOU ARE READING
The Dangerous Assassin |OG
ActionBOOK 2 - Series kedua "He's the headhunter" Membunuh, senjata, darah, Bahaya. Benda itu tidak lazim bagi ketua The Mafia Knight itu. 31 tahun hidup di dunia mafia dan menjadi assassin yang sangat digeruni. "Aku tak nak cakap apa-apa."-Dalv...