DARK AND MR KNIGHT
" Mi esposa es un angel "
Favian dan Raykel tak henti melihat saja Dalvin yang duduk sambil menutup matanya dengan tangan kekar itu. Dari lihat wajah yang begitu menggerunkan itu sudah dapat mereka dua agak yang Dalvin sedang tidak baik-baik saja.Mata Favian pun melirik kearah Xavier pula. Nampak begitu serius wajah jejaka itu, sibuk mencari keberadaan isteri Dalvin.
Raykel yang masih setia memerhati Dalvin laju menyiku lengan Favian tatkala ketuanya itu sudah pun melihat dinding Markas mereka. Bukan apa, takut saja jika Dalvin melakukan sesuatu yang boleh mencederakan diri sendiri.
" Kau dah kenapa ?" Soal Favian pelik melihat wajah takut Raykel.
" Lebih baik kau tenangkan Dalvin ."
Terjongket kening Favian mendengarnya.
" Asal aku pulak ?."
" Kaukan cousin Dalvin. Takkan kau tak berani kot ." Suara Raykel seakan mengejek saja membuatkan Favian menjeling. Menyampah. Tapi dia tetap juga mendekati Dalvin tanpa merasa takut akan aura gelap dari sepupunya itu.
" Bro, kau okey tak ?" Soal Favian bodoh.
Raykel mengelengkan kepalanya, bukan apa dah terang-menerang yang Dalvin tak okey. Dia pergi tanya lagi.
Mata biru kristal terus melirik, menatap Favian tajam. Dia benar-benar tak ada mood untuk diganggu. Tapi Favian tersenyum saja sebelum bibir itu dimuncungkan kearah kedua belah tangan Dalvin.
" Tangan tu tak nak dibalut ke? Lebam sangat dah tu ." Soal Favian yang dari tadi terganggu oleh tangan Dalvin yang luka teruk itu. Ni mesti menumbuk benda keras. Darah ditangan tu pun sudah mengering. Tak tahu sudah berapa jam tidak diubati.
Dalvin hanya diam saja tanpa berkata.
Favian menjongket saja bahunya sebelum memandang Raykel.
" Pergi ambil ."
" Ambil apa ?."
Kedua tangan Favian pun masuk ke dalam kocek seluarnya.
" Aku malas nak ulang dua kali ."
" Masalahnya kau tak cakap pun ambil apa. Manalah aku tahu apa yang kau nak kalau gitu ." Marah Raykel tapi suara dia masih lagi terkawal.
Favian tersenyum saja.
" First kit ."
" Cakaplah awal-awal...kan senang ." Bebel Raykel sebelum keluar dari bilik ini. Favian pun kembali menatap Dalvin.
" Bawa bertenang. Muka kau macam baru hilang bini je ."
Xavier berhenti mengetik keyboard komputer ribanya tatkala mendengar soalan bodoh Favian yang kali kedua pula. Kalau Ellyssia tak hilang, buat apalah dia mencari lokasi isteri Dalvin kalau begitu.
" Lebih baik kau diam ." Ucap Dalvin dengan dinginnya. Tak ada masa layan kerenah Favian. Otak dia serabut ketika ini.
Favian mencebikkan bibirnya.
Sebelum memandang Raykel datang semula dengan tangan kosong.
" Mana yang aku minta tu-"
Termati butir bicaranya apabila seseorang yang sedang mengacukan pistol tepat pada Raykel. Raykel mengangkat kedua tangannya ke atas. Favian dan Xavier menatap tajam orang itu.
" Dalvin !!" Jerit Henry membuatkan Dalvin menatap mamat cina itu tajam. Felix yang berada dibelakang merasakan lain saja dengan ketua mafia knight itu.
YOU ARE READING
The Dangerous Assassin |OG
ActionBOOK 2 - Series kedua "He's the headhunter" Membunuh, senjata, darah, Bahaya. Benda itu tidak lazim bagi ketua The Mafia Knight itu. 31 tahun hidup di dunia mafia dan menjadi assassin yang sangat digeruni. "Aku tak nak cakap apa-apa."-Dalv...