Bab 4

181 2 0
                                    

"Iya, besok Raina pulang kok, Ma. Ini lagi beres-beres kost-an, biar kalau pulang kesini lagi, nggak terlalu berantakan nanti. Sekalian lagi milih, kerjaan mana yang bisa Raina kerjain di rumah nanti."

"Kamu pulang masih mau bawa kerjaan juga, Kak?" Tanya Ratna selaku Ibu dari Raina, disebrang sana.

"Iya, Ma. Ada beberapa berkas kasus yang harus diserahin hari Rabu nanti. Jadi, mau nggak mau Raina tetap bawa kerjaan ke rumah." Jawab Raina sambil memasukan beberapa lembar kertas, juga laptop ke dalam tas yang akan ia gunakan saat pulang besok.

"Kak, Sabtu Minggu itu waktu istirahat, loh. Kamu harus gunain waktu libur kamu itu buat istirahat yang cukup. Kamu udah capek loh kerja dari Senin sampai Jum'at, apa nggak kasihan sama badan kamu? Jangan terlalu diforsir kerjanya, Kak."

"Iya, Ma. Aku tau, tiga bulan ini memang lagi lumayan banyak kasus yang lumayan berat. Bukan cuman Raina aja kok, Ma. Semua sama, bahkan senior-senior di Kantor juga sering banget pulang terlambat karena kasus yang lagi ditangani. Yaudah, udah dulu ya, Ma. Raina mau lanjut beres-beres barang dulu, besok kalau udah mau berangkat Raina telepon Mama, ya."

"Iya, hati-hati di jalan ya, besok. Besok Mama buatin masakan kesukaan Kakak. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam, Ma. Iya." Setelah mematikan panggilan dengan Ratna, lalu membuka aplikasi pengirim pesan, ternyata Raina mendapatkan pesan dari Putri.

Putri Buchen.

Besok sampai Minggu free, kan? Main ke rumah gue dong, Mami gue kangen sama lo katanya.

Me.

Besok gue pulang ke rumah Mama, kalau mau lo jemput gue.

Putri Buchen.

Oke, Minggu gue jemput lo. Jangan sok sibuk kalo gue samperin nanti!😈

Me

For you, i'm available anytime.😋

Putri Buchen.

Okei, see you. Eh, kalau gue nggak bisa nanti Abang gue yang jemput lo nggak apa, ya?

Me

Gue kan janjiannya sama lo, bukan Abang lo. Kalau Abang lo yang jemput gue nggak mau buka pintu rumah, ya.🧚‍♀️

Putri Buchen.

Untung lo temen gue! Minggu jam 11 gue jemput.👿

***

Hari yang ditunggu tiba, hari dimana setelah hampir sebulan Raina tidak menikmati menu masakan favoritnya. Setelah kurang lebih menempuh perjalanan selama satu jam dengan menaiki angkutan umum bus kota, Raina tiba ditempat dimana ia dibesarkan.

"Ternyata masih inget jalan pulang lo, Kak? Gue kira lo hilang gara-gara terlalu mendalami kasus-kasus yang lagi lo tangani."

"Oh, jadi lo mau do'ain gue hilang?"

"Lagian, kenapa harus nunggu sebulanan dulu coba buat pulang? Jarak tempat kerja lo sama rumah nggak terlalu jauh, kan? Udah deh lo nggak usah kost lagi aja. Pulang pergi dari rumah aja."

Miss.IndependentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang