Bab 16

54 1 0
                                    

"Minggu depan gue udah tunangan, Rain." Ucap Putri diseberang sana.

"What?! Lo majuin tanggal apa gimana? Kok cepat amat, disaat gue lagi pusing-pusingnya sama kasus, lo udah mau enggaged aja." Kaget Raina yang sedang mengaduk segelas green tea di Sabtu pagi ini.

"Nggak bisa dimajuin dikit lagi apa, Put, senggaknya sampai gue ngerasa sedikit plong sama kasus ini." Tambah Raina.

"Gue yang mau tunangan, kenapa malah lo yang atur jadwal, Rain?" Tanya Putri kemudian tertawa keras.

"Yaudah kalau begitu, gue nggak bisa jamin gue bisa hadir di minggu depan ya." Jawab Raina yang membuat tawa Putri terhenti seketika.

"Jangan sampai ya gue seret lo dari tempat kost-an lo nanti, Rain."

"Aaaaa! Kepala gue berasa mau pecah." Adu Raina sedikit berteriak diawal.

"Udah mulai stress ini anak, kebanyakan makan pasal-pasal kayaknya." Canda Putri.

"Gue jemput lo ke kost ya?" Tambah Putri.

"Mau ngapain?" Tanya Raina setelah berhasil menyesap sedikit minuman green tea yang ia buat tadi.

"Ya, lo ngapain coba? Orang tuh kalau weekend keluar kek, ngapain. Healing kek, nyari kesenangan apa gitu, setelah seminggu full kerja. Lo nggak ngerasa jenuh apa."

"Gue libur juga masih duduk di depan laptop, Put. Jadi buat apa? Ujungnya nanti malah gue mubadzir duit."

"Nggak usah terlalu diporsir dong, Rain, kerjanya. Lo siap-siap sekarang, pokoknya gue jemput lo ke kost-an. Gue sampai sana lo udah harus siap, ya."

"Mau ngapain sih?"

"Udah siap-siap aja sekarang, gue matiin ya telponnya." Ucap Putri kemudian mematikan sambungan telpon.

"Huftt sabar, Raina, sabar. Orang sabar disayang pacar." Ujar Raina sambil mengelus dadanya pelan. Kemudian mematikan laptop, untuk segera bersiap sebelum Putri tiba di kost nya, dan mengacaukan kedamaian hari liburnya ini.

"Iya, disayang pacar, emang lo punya? Nggak kan?" Ucap seseorang yang sudah berdiri disebelah meja kerja milik Raina.

"Astaghfirullah, Put. Kenapa lo tiba-tiba udah nyampe kost gue sih? Lo melesat kesini?" Tanya Raina.

"Gue nelpon tadi, gue udah di depan gerbang kost." Jawab Putri kemudian tersenyum lebar.

"Kebiasaan!"

"Udah, cepat. Mending lo siap-siap, eh gue bagi parfum lo dong. Dimana? Ada di tempat biasa kan?" Todong Putri.

"Iya pakai aja, asal lo makenya manusiawi aja, jangan satu botol lo habisin, lo pakai semua." Jawab Raina kemudian berjalan kearah lemari baju, untuk mengambil baju ganti.

Putri tertawa kecil, "Parfum lo wanginya enak sih, gue suka. Gue jadi demen nempel lama-lama sama lo." Balasnya.

"Tapi, yang bikin gue heran. Kenapa nggak ada cowok yang kepincut sama lo ya, Rain. Padahal wangi parfum lo enak banget tau, bikin betah nempel lama-lama sama lo." Lanjutnya.

"Lo pikir terjalinnya suatu hubungan itu cuman karena parfum yang dipakai apa dan merk apa doang, Put. Nggak kan, udah lah nggak usah bahas pacar-pacaran lagi, gue udah hapal. Ujungnya pasti ngomongin umur, dan lo nyuruh gue buat cepat susul lo sama erlang kan? Gue udah hapal, udah diluar kepala gue itu. Udahlah, gue mau mandi dulu, byee."

"Jangan acak-acak kost an gue ya! Awas aja lo." Peringat Raina kepada Putri.

"Iya-iya. Ya ampun, dari tadi lo sensi banget sih, Rain. Lagi pms apa gimana sih tuh orang." Gumam Putri yang tidak dapat terdengar oleh Raina.

Miss.IndependentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang