Ch 20.

2.5K 325 158
                                    

Disclaimer: Don't like Don't Read, semua milik orang tua masing masing saya di sini hanya meminjam nama.

Jadi bagi yang tidak suka mohon menjauh, ide cerita ini begitu aneh dan sesuka hati author. Dan hal ini murni Imajinasi ya. Kita bebas berimajinasikan jadi bagi kalian sudah di peringatkan jangan salahkan authornya ya.

Ada beberapa adegan yang tidak pantas, di dalamnya jika di baca anak di bawah umur, jadi aku harap kalian jangan nyalahin aku ya. Dari awal udah di peringati.

Summary : Di bawah cahaya bulan dengan termenung Haruto masih bertaya tanya, kenapa langit mengirimnya ke dunia ini. Dia harusnya mati karena bunuh diri harus hidup kembali di tubuh menyedihkan pangeran ketiga Kerajaan Nippon yang sering di sebut juga pangeran terkutuk.

Sampai matanya bertatapan dengan mata hitam yang begitu di kenalnya. Mata kekasih yang begitu dia cintai dan harus mati karena melindungi ambisi Haruto, Park Jeongwoo Putra mahkota Kerajaan Goryeo.

Haruskah dia kembali pada ke gilaan nya dan menghalalkan segala cara membuat Jeongwoo jatuh cinta, atau harus merelakan pemuda yang dia cintai hidup bahagia di dunia ini tanpa kehadiran Haruto.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suara tawa yang terdengar begitu bahagia kembali Jeongwoo lihat dengan mata kepalanya sendiri, bagaimana dia bisa begitu menyayangi dan memanjakan Nari sembari mengelus perut besarnya yang terlihat sangat jelas dari balik pakaian.

"Aku tidak sabar menantikan kelahiran jagoan kita nanti."ucap Jeongwoo pelan dengan senyum lebar yang terlihat tulus, kepalanya yang berada di perut sang istri dia dongakkan untuk menatap Nari teduh.

"Ha.... ha.. ha.. sabar yang mulia, bulan depan pangeran kecil kita akan terlahir."ucap Nari sambil tertawa kecil dan mengusap kepala Jeongwoo yang berlutut mensejajarkan diri pada kandungan besarnya.

"Apakah dia akan mirip denganmu?"tanya Jeongwoo sambil berdiri untuk mengelus lembut kepala sang istri.

"Bukankah lebih baik dia mirip anda?"bukan menjawab Nari malah balas bertanya.

"Tapi aku lebih suka dia mirip denganmu."jawab Jeongwoo pelan dan menatap Nari lekat.

"Kenapa?"tanya Nari bingung, dari pada mirip dengannya putra mereka lebih baik mirip dengan Jeongwoo agar bisa memimpin Goryeo di masa depan.

"Karena aku mencintaimu, sehingga apapun yang mirip denganmu akan selalu membuatku merasa jauh lebih jatuh."jawab Jeongwoo tenang.

"Putra mahkota perkataanmu selalu membuatku merasa tersanjung."ucap Nari dengan mata berkaca kaca, jemari kurusnya menyentuh wajah tegas Jeongwoo yang sejak tadi menatapnya tanpa bosan.

"Nari jika kehidupan selanjutnya ada, apa kau masih akan mencintaiku?"tanya Jeongwoo pelan.

"Umhh ... tentu saja aku akan tetap mencintai yang mulia."jawab Nari tegas sembari menatap Jeongwoo penuh cinta.

"Tapi sepertinya aku tidak akan melakukan hal yang sama."gumam Jeongwoo pelan dengan nada sedih yang kentara.

"Eh.. apa -maksud anda?"ucap Nari bingung sembari mengerjapkan mata tidak mengerti.

Dunia Yang Berbeda - JeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang