Disclaimer: Don't like Don't Read, semua milik orang tua masing masing saya di sini hanya meminjam nama.
Jadi bagi yang tidak suka mohon menjauh, ide cerita ini begitu aneh dan sesuka hati author. Dan hal ini murni Imajinasi ya. Kita bebas berimajinasikan jadi bagi kalian sudah di peringatkan jangan salahkan authornya ya.
Ada beberapa adegan yang tidak pantas, di dalamnya jika di baca anak di bawah umur, jadi aku harap kalian jangan nyalahin aku ya. Dari awal udah di peringati.
Summary : Di bawah cahaya bulan dengan termenung Haruto masih bertaya tanya, kenapa langit mengirimnya ke dunia ini. Dia harusnya mati karena bunuh diri harus hidup kembali di tubuh menyedihkan pangeran ketiga Kerajaan Nippon yang sering di sebut juga pangeran terkutuk.
Sampai matanya bertatapan dengan mata hitam yang begitu di kenalnya. Mata kekasih yang begitu dia cintai dan harus mati karena melindungi ambisi Haruto, Park Jeongwoo Putra mahkota Kerajaan Goryeo.
Haruskah dia kembali pada ke gilaan nya dan menghalalkan segala cara membuat Jeongwoo jatuh cinta, atau harus merelakan pemuda yang dia cintai hidup bahagia di dunia ini tanpa kehadiran Haruto.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Ada seseorang yang pernah mengatakan, ketika kau jatuh cinta maka kau juga harus siap dengan seluruh rasa pahit sekaligus manis. Karena realita tidak semudah expetasi, terkadang apa yang kita rencanakan tidak berjalan sesuai rencana berkat jalannya takdir.
Sebagai manusia biasa kita hanya bisa terus berusaha, tetapi ingat porsi diri bisakah terus di jalani jika sebuah hubungan hanya akan memperoleh rasa sakit? Dimana akhir telah di tentukan bahkan sebelum melangkah.
Itu kenapa saat ini Haruto hanya bisa tersenyum perih, dia menatap Jeongwoo yang tengah di bantu oleh Nari untuk bisa duduk. Memang kemarin Haruto terlalu sibuk dengan urusan Asahi serta keluarga Lee, dia juga tidak bisa lepas tangan saat semua juga termasuk dalam campur tangannya.
"Salam untuk putra mahkota."ucap Haruto pelan sambil tersenyum lembut, di belakangnya terdapat beberapa pelayan yang tengah membawa makanan.
Sekali lagi pakaian putih sangat cocok dengan kulit Haruto, kali ini tidak ada riasan apapun di wajahnya karena dia memang telah lumayan sehat akhir akhir ini. Bahkan rambut panjang Haruto juga hanya di tata sederhana tidak rumit seperti yang di kenakan Nari.
Tetapi kecantikannya masih sangat terpancar, auranya membawa ke agungan tersendiri suatu hal yang tidak akan bisa di tiru oleh kalangan biasa atau bahkan bangsawan sekalipun -termasuk anggota Kerajaan sekalipun Haruto masihlah sangat menonjol.
Apalagi untuk seseorang seperti Nari, meskipun jujur saja wanita itu juga cantik. Cantik sekali dengan jenis yang berbeda tentunya, asal tidak berdiri berdampingan dengan Haruto kecantikannya akan tetap terpancar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Yang Berbeda - Jeongharu
FantasiJEONGHARU. Di bawah cahaya bulan dengan termenung Haruto masih bertanya tanya, kenapa langit mengirimnya ke dunia ini. Dia yang harusnya mati karena bunuh diri, harus hidup kembali di tubuh menyedihkan pangeran ketiga Kerajaan Nippon yang sering di...