Ch 10.

2.7K 382 284
                                    

Disclaimer: Don't like Don't Read, semua milik orang tua masing masing saya di sini hanya meminjam nama.

Jadi bagi yang tidak suka mohon menjauh, ide cerita ini begitu aneh dan sesuka hati author. Dan hal ini murni Imajinasi ya. Kita bebas berimajinasikan jadi bagi kalian sudah di peringatkan jangan salahkan authornya ya.

Ada beberapa adegan yang tidak pantas, di dalamnya jika di baca anak di bawah umur, jadi aku harap kalian jangan nyalahin aku ya. Dari awal udah di peringati.

Summary : Di bawah cahaya bulan dengan termenung Haruto masih bertanya tanya, kenapa langit mengirimnya ke dunia ini. Dia harusnya mati karena bunuh diri harus hidup kembali di tubuh menyedihkan pangeran ketiga Kerajaan Nippon yang sering di sebut juga pangeran terkutuk.

Sampai matanya bertatapan dengan mata hitam yang begitu di kenalnya. Mata kekasih yang begitu dia cintai dan harus mati karena melindungi ambisi Haruto, Park Jeongwoo Putra mahkota Kerajaan Goryeo.

Haruskah dia kembali pada ke gilaan nya dan menghalalkan segala cara membuat Jeongwoo jatuh cinta, atau harus merelakan pemuda yang dia cintai hidup bahagia di dunia ini tanpa kehadiran Haruto.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Coba kalian bayangkan menjadi Asahi, di hari pernikahan impiannya yang bahkan belum selesai. Perwakilan dari kerajaan memberitahu jika Haruto tengah sekarat dan memanggilnya untuk datang.

Tentu saja Asahi segera bergerak cepat menuju kediaman putra mahkota, langkah kakinya begitu terburu buru. Pakaian berwarna merah di sertai khiasan rumit, dan nafas memburu menjadi pemandangan saat pintu kamar terbuka.

 Pakaian berwarna merah di sertai khiasan rumit, dan nafas memburu menjadi pemandangan saat pintu kamar terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"KAKAK."panggil Asahi khawatir dia bahkan tidak perduli di pandang jelek oleh orang lain, saat sepanjang jalan tadi terus berlari.

"Asa hiks.. sakit."ringis Haruto sembari menangis dan memandang Asahi kesakitan.

"Bagaimana bisa keadaanmu menjadi seperti ini?"tanya Asahi saat dia segera mengulurkan tangannya untuk menyalurkan tenaga dalam.

"Berhenti."tahan Jeongwoo yang lekas mencengkram kuat tangan Asahi, aura intimidasi segera dia arahkan pada sepupu Haruto.

"Lepaskan, aku ingin mengobati kakakku."ucap Asahi kesal dan secara kasar menepis tangan Jeongwoo kuat hingga cengkraman itu terlepas.

Mata Jeongwoo menajam saat Asahi mampu untuk lepas dari cengkraman tangannya. Bocah yang bahkan terlihat rapuh sama seperti Haruto ternyata sangat kuat, tenaga dalam nya mampu terasa oleh Jeongwoo saat tadi menghalangi tangan itu.

"Tenaga dalamnya argh.. bisa menyembuhkanku. "Ucap Haruto lirih sembari terus meringis sakit, sungguh dia tidak tau jika rasanya akan semenderita ini.

Setelah itu Asahi melirik sinis ke arah Jeongwoo, tidak perduli jika di sini dia merupakan seorang putra mahkota. Kelakuan menyebalkannya membuat Haruto meringis sakit lebih lama.

Dunia Yang Berbeda - JeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang