5: Aunty Risa's Job

4.3K 209 3
                                    

Audrie's POV


Audrie menguap dan mengusap matanya yang berair. Ini hari Sabtu dan entah mengapa rasanya malas sekali untuk beraktivitas. Bila ini bukan rumahnya, tanpa rasa sungkan ia akan tidur sampai siang hingga puas.

"Mom, aku berangkat."

Ia menoleh ke sumber suara dan melihat Michael mengambil sepotong sandwich dan menghambiskannya dengan cepat. Ia meneguk air mineral dengan hanya beberapa kali tenggak lalu menghampiri Aunty Risa yang sedang berada di dapur.

"Kau ingin kemana?" tanya tantenya itu.

"Mengerjakan project di rumah Ed. Aku pulang saat makan malam."

"Oke, pastikan kau tepat waktu ya. Bye-bye."

Michael memberikan ibunya itu ciuman singkat dan bergegas pergi. Audrie keheranan saat adik sepupunya itu melewatinya. "Kukira satu project tak akan memakan waktu lama sampai jam makan malam." ungkapnya jujur.

Dengan kekehan Michael pun berbisik. "Setelah mengerjakan project aku ada project lain."

"Project lain? Apa maksudm--." Audrie mengangkat alisnya saat Michael mengedipkan sebelah matanya. "Ah--perempuan." ucap Audrie mengerti isyarat tersebut.

"Hahaha kau mengerti rupanya. Jangan katakan apa pun pada Mom."

"Tenang, aku bukan tipe pengadu."

"Bagus. Aku tahu kau bisa diajak kerjasama." kata Michael tersenyum senang. "Baiklah, sampai nanti, Drie."

Audrie membalas lambaian Michael. "Ya. Hati-hati"


"Huh sepi ya." Aunty Risa menghampiri meja makan sambil membawa sepiring salad buah. "Kau mau, sweety?"

"Tidak, terimakasih Aunty." tolak Audrie dengan sopan. Dalam hati ia menyerngit jijik menatap makanan itu. Bagaimana bisa seseorang menikmatinya? Entahlah, dirinya memang paling anti dengan salad buah. Lain dengan salad sayur, ia sangat menyukainya.


"Ngomong-ngomong Uncle Jo kemana?" tanya Audrie baru menyadari ketidakberadaan Uncle Jo.

"Dia pergi pagi-pagi sekali, ada darurat soal pekerjaan."

"Hm, begitu ya."

"Ya, kita hanya berdua disini. Sepi sekali kan? Inilah yang kurasakan sebelum kau datang. Untung sekarang Audrie ada di sini, jadi aku ada teman ngobrol."

Mata Audrie terus mengamati tantenya itu. Dia sedang sibuk memakan salad buahnya. Audrie merasa mual bagaimana bisa dia memakannya seolah menikmati tanpa ada rasa mual sedikit pun.

"Audrie, nanti Aunty ingin keluar. Apa kau mau ikut?"

"Eh, aku?"

"Iya, sweety." Aunty Risa tersenyum. "Ada pekerjaan, tidak tega rasanya aku meninggalkanmu sendirian di rumah. Aunty yakin kau suka tempatnya."

Audrie merasa tertarik dengan tawaran tersebut. "Memangnya Aunty Ris ingin kemana?" tanyanya penasaran.

"Aunty ingin ke kantor. Kau lupa Aunty-mu ini siapa?"

Setelah terdiam sejenak Audrie pun tertawa menggeleng. "Kau adalah designer, Aunty. Aku tak akan lupa pekerjaan keren seperti itu."

"Aww, kau pintar menyanjungku sweety."

"Haha tidak, Aunty. Kupikir itu sangatlah keren. Aku mau ikut denganmu."

"Bagus. Aku sibuk sekarang ini karena ajang fashion show sudah dekat." Ia nampak tersenyum senang menyebabkan deretan giginya yang rapih itu terekspos. Tantenya itu beranjak dari kursi dan menuju washer machine yang ada di dapur. Audrie mengikutinya dari belakang. "Ada yang bisa kubantu, Aunty?"

High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang