14: Sorry not sorry

3K 160 4
                                    

Tyler's POV


Alison berjalan di sampingnya seperti biasa saat mereka tiba di sekolah. Pagi ini Tyler menjemputnya karena perempuan itu sedang tidak membawa mobil. Tidak masalah baginya, lagipula jarak rumah mereka tidak begitu jauh. Dan lagi bersama Alison ia mendapatkan sedikit keuntungan.

"Hai Tyler."

Tyler melirik ke arah panggilan yang bersumber dari segerombolan perempuan. Ia hanya diam dan membiarkan Alison mengerjakan tugasnya.

"Hai kalian, ada keperluan?" tanya Alison dengan senyumannya itu. Jangan tertipu, jelas-jelas senyum itu palsu. Walau itu adalah senyuman tetapi tersirat sesuatu di sana dan itu cukup menyeramkan.

Tyler bisa pastikan mereka mulai takut karena ia sendiri takut bila Alison sudah seperti itu. Dalam sekejap gerombolan perempuan itu pergi menjauhinya dan itu membenarkan dugaannya. "Terkadang perempuan memang menyeramkan." batin Tyler.

"Cari muka sekali mereka." Alison dengan gusar melepas kunciran rambutnya dan merapihkan geraian rambut blond-nya tersebut. Tyler terkekeh melihat temannya itu tampak kesal dan berusaha menenangkannya, "Setidaknya mereka langsung pergi karena takut denganmu."

"Kalau tidak ada aku pasti mereka tidak akan pergi."

"Itu gunanya kau ada bersamaku kan?"

Ya, itu benar. Selain teman, Alison adalah tameng baginya. Perempuan mana pun pasti tidak akan menganggunya bila Alison berada di sampingnya. Itulah keuntungan yang ia dapatkan bila bersama dengan Alison karena dirinya tidak senang berinteraksi dengan orang lain.

"Yo."

Tyler menoleh ke belakang dan langsung melihat kedua temannya itu. "Jack, Collin." balasnya.

"Hey, man." Jack melakukan tos dengan Tyler, begitu pula dengan Colin. Jack terkekeh dan menoleh ke arah Alison. "Hai Al." sapanya.

Seperti biasa perempuan di sampingnya itu hanya tersenyum singkat. Jack yang sepertinya sudah terbiasa dengan hal itu, hanya tertawa pahit dan mengalihkan pandangan ke arah Tyler. "Hari ini jadi kan?" tanyanya.

"Tentu. Sampaikan ke anak-anak yang lain."

"Oke. Kami duluan ya." kata Colin. Jack mengikuti temannya itu namun menyempatkan diri menoleh ke arah Alison. "Bye, Al."

"Hm." gumam Alison. Melihat itu Tyler tertawa. "Kau jahat, Al. Kau tahu kan Jack menyukaimu?"

"Ya, itu terlihat jelas sekali. Abaikan saja. Hey, itu Audrie." Alison dengan antusias mendahuluinya untuk berjalan ke arah dua orang di depan mereka. "Hai Drie." sapanya. Perempuan yang di sapa itu menoleh dan Tyler bisa melihat wajahnya.

"Dia lagi." gumam Tyler malas.

Ia berjalan mendekat dan memperhatikan perempuan berwajah Asia itu. Audrie, anak baru yang berani-beraninya meninju wajahnya. Tyler akui keberanian perempuan itu sangat di luar batas. Mengenai di luar batas.. sepertinya kemarin ia sudah di luar batas telah membuat perempuan itu menunggu lama di tempat pemotretannya. Apa ia harus meminta maaf? Tetapi bila mengingat perempuan itu telah meninjunya, ia pantas dibuat menunggu selama itu

"Ty." panggil seseorang.

Tyler memutuskan lamunannya dan mendapati Michael telah berada di hadapannya. "Hari ini jadi di rumahmu?" tanya Michael.

"Jadi. Jangan lupa ajak junior yang lain Mike."

"Oke."

Tyler kembali menatap Audrie. Ia merasa tidak enak kepada perempuan itu. "A--"

High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang