Audrie's POV
"Audrie! Kemarilah."
Alis Audrie terangkat saat mendengar Maddi memanggilnya dari kejauhan. Dengan baki di tangan, Audrie pun menuju meja yang berada di tengah-tengah ruang cafetaria. Saat berjalan kesana, dapat ia rasakan banyak mata yang memandang ke arahnya.
"Apa tidak bisa mereka memerhatikan urusannya masing-masing." batinnya kesal. Audrie tidak suka diperhatikan, itu membuatnya merasa aneh. Ia sadar bahwa dirinya 'lain' karena selain kenyataannya dia adalah orang Asia, dia memang terlihat berbeda secara fisik dari anak-anak lain.
Ia melihat ada beberapa orang keturunan Asia di sekolah ini. Namun mereka keturunan Jepang sepertinya. Atau mungkin Korea. Atau mungkin Cina. Entahlah, Audrie tidak tahu. Yang jelas mereka berkulit putih dan berwajah oriental.
"Hai." Audrie mengedarkan senyumnya ke arah Maddi lalu Alison, serta beberapa anak yang duduk di meja itu. Alison dan Maddi membalas sapaannya, sementara yang lain hanya tersenyum atau hanya sekedar memandanginya.
"Bagaimana Audrie dengan tawaranku waktu itu? Masuk ke cheer squad maksudku. Apa kau sudah memutuskan?" tanya Alison tiba-tiba.
Audrie menggeleng tersenyum miring. "Maaf, aku belum memutuskan."
"Hah yasudah. Tetapi lebih cepat lebih baik. Beritahu aku saat kau sudah memutuskan."
Audrie menelan ludah saat mendapat tatapan tidak suka dari beberapa orang di meja itu. Setidaknya ia tidak melakukan apa pun, hanya saja ia risih diperhatikan seperti itu.
"Kau makan dengan kami saja." kata Alison yang disambut Maddi dengan anggukan antusias, "Iya, kami ada kursi kosong "
"Terimakasih." Audrie meletakakan bakinya di atas meja kemudian mengambil tempat di sebelah Alison.
"Jadi," seseorang berambut rosemary membuka suara. "kau pindahan rupanya."
"Begitulah." ujar Audrie.
"Ngomong-ngomong, kudengar kau dekat dengan seorang sophomore ya?"
"Hah. Siapa?"
"Mike. Kau dekat dengannya kan?" tanya perempuan berambut rosemary itu. Maddi mengangguk-angguk dan menatap Audrie penasaran. "Iya, aku pernah beberapa kali melihatmu dengan Mike. Kalian dekat?" tanyanya.
"Tidak. Aku dan dia itu cu--"
"Sudahlah." Alison mengibaskan tangannya. Ia menyeruput sebentar diet coke-nya sebelum melanjutkan perkataannya. "Tidak usah malu. Tidak masalah juga kau dekat dengannya." Alison tersenyum sambil mengangkat bahu. "Even if he's a junior, he's a kind of the jocks."
Audrie memandang Alison tak mengerti. "The jocks?" ulangnya.
Alison mengangguk. "The jocks. Tipe-tipe bintang lapangan yang sering dikerubungi oleh perempuan."
"Dan populer tentu saja." tambah Maddi sambil tertawa.
"Hm." Audrie yang masih mengunyah makanannya hanya mengangguk mengerti.
Maddi menunjuk ke arah lain, dimana terdapat beberapa orang dengan penampilan mencolok sedang berkumpul. "The hipster." ucapnya lalu menunjuk ke arah sekumpulan orang berpakaian rapih, atau mungkin lebih tepatnya kaku. "The spoiled brat."
Audrie nyengir mendengar perempuan berambut coklat itu sibuk menunjukkan bermacam-macam tipe panggilan yang asing didengar olehnya. Rasanya banyak sekali tipe berbeda yang memisahkan kumpulan antar mereka. Sedikit rasis, atau mungkin memang rasis.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School
Teen Fiction[ON HOLD] [Bahasa Indonesia] Audriella Pringgodani baru saja pindah ke Amerika. Semua serba baru baginya. Di negri paman Sam itu ia bertemu dengan Tyler Johnson. Dari sanalah pengalaman sekolah Audriella dimulai