13: Perfection

3.2K 158 3
                                    

Audrie's POV


Audrie menoleh ke segala arah mencari sosok Tyler dan ia menemukannya. Ia sedikit ragu untuk menghampirinya karena seperti biasa laki-laki itu dikelilingi teman-temannya yang rata-rata bertubuh besar. "The jocks." gumamnya.

Setelah beberapa saat, akhirnya squad itu pergi dan begitu Tyler sendirian, ia pun segera menghampirinya. "Hari ini kau bisa mengerjakan tugas dari Mrs.Tomkins?" tanya Audrie to the point.

Tyler nampaknya terkejut dengan kehadirannya, namun laki-laki itu langsung menetralkan ekspresinya dan menutup loker dengan setengah membanting. "Entahlah."

Audrie mendengus kesal mendengar jawaban itu. "Ini tugas kelompok, kita harus mengerjakannya bersama-sama. Bisa atau tidak, kau harus tetap mengerjakan tugas itu denganku."

"Hari ini aku ada kegiatan." ucap Tyler. Audrie menyerngitkam alisnya mendengar itu. "Bukankah hari ini tidak ada latihan football?" tanyanya. Tyler mengangguk dan menjawab dengan datar, "Ya, tetapi hari ini aku sudah ada jadwal lain."

"Jadwal apa?"

"Penasaran?"

Audrie memutar bola matanya saat Tyler menggodanya. "Oh ayolah, untuk apa aku penasaran. Aku hanya bertanya."

Tyler mengedikkan bahu. "Kau tidak akan bertanya bila tidak penasaran."

"Ya, terserah apa katamu. Hentikan percakapan ini Tyler. Jadi," Audrie mengambil nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Ia butuh kesabaran ekstra untuk berbicara dengan laki-laki di hadapannya ini. "apa yang menyebabkanmu tidak bisa mengerjakan tugas kelompok hari ini?"

"Aku ada pemotretan."

Jawaban Tyler membuat Audrie mengangkat alis. Audrie hampir lupa bahwa pada kenyataannya, laki-laki bertubuh tinggi di hadapannya ini adalah seorang model. "Hhhh baiklah." Audrie pasrah dengan keadaan dan memutuskan untuk segera mengakhiri percakapan ini. Ia tidak betah berlama-lama dengan laki-laki yang menyerupai Will Poulter tersebut.

"Jadi kapan kita bisa mengerjakan tugas Mrs.Tomnkins?" tanyanya pada Tyler.

"Tyler!"

"Ah--Alison."

Audrie menoleh ke arah datangnya seorang perempuan berambut blond tersebut. Tubuh ramping yang berjalan ke arah mereka itu menampilkan senyum yang nyaris membuat wajah itu semakin sempurna dan membuat Audrie mau mau tak mau ikut tersenyum juga melihatnya.

Seperti biasa, Alison terlihat modis dengan pakaian branded-nya. Dia mengenakan crop tee berwarna hitam dengan leather jacket, dan juga sepatu boots warna hitam yang Audrie kenali dari desainnya, memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan keseluruhan outfit-nya hari ini. "Dia selalu terlihat keren pakai apa pun." kagum Audrie dalam hati. "Memang ya, tubuh bagus itu kunci penampilan. Ia ingin sekali memiliki tubuh model seperti Alison, tetapi sayangnya itu tidak bisa terwujud karena dirinya sangat malas untuk berolahraga.

"Oh, hey Audrie." Alison menoleh ke arahnya lalu senyumnya meredup. Ia bolak-balik menatap dirinya dan Tyler secara bergantian. "Tumben sekali kalian berdua seperti ini. Ada apa? Kalian tidak ribut lagi kan?"

Pertanyaan was-was Alison itu membuat Audrie tertawa. Ia menggeleng menjawab pertanyaan itu, "Kami hanya sedang membicarakan tugas Mrs.Tomkins."

"Oh jadi kalian partner kelas matematika?"

"Begitulah." jawab Audrie dan Tyler secara bersamaan. Audrie mendelik ke arah Tyler sementara laki-laki itu hanya memandangnya dengan tajam. Lain dengan mereka yang nampak saling memunculkan aura permusuhan, Alison justru tertawa senang. "Kalian kompak ya."

High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang