"Jadi.. Mama sama Papa.." Jisung dan yang lainnya menatap orang tua mereka dengan hampa.
"Anjing!" Umpat Jeno sambil melangkah ke kamarnya dengan penuh amarah dan menguncinya.
"Maafin Mama sama Papa ya.." Joanna menghampiri anak-anaknya namun sayang, kehadirannya ditolak.
"Mama sama Papa sejak kapan? Kayak gini sejak kapan?" Mark angkat bicara. Kemarahan sudah membuncah di dalam dirinya, namun dia tahan.
"Tahun lalu, Mark. Sudah setahun kita pisah ranjang," jawab Harland.
Mark menatap kedua orang tuanya tidak percaya. Setahun dia dibohongi oleh orang tuanya. Haha, lucu sekali hidupnya. Renjun dan Jaemin hanya bisa menatap kosong lantai, Haechan pun menatap orang tuanya tanpa kata-kata. Sementara Chenle menatap benci kedua orang tuanya.
"Maaf.. Maafin Mama.." Ujar Joanna sambil menangis. Siapa yang tidak marah setelah mengetahui kedua orang tuanya saling berselingkuh dan sekarang sudah mau menikah serta bertunangan? Wah, memang gila.
"Terserah Mama, Echan mau tidur." Haechan bangkit, meninggalkan mereka semua. Renjun pun bangkit tanpa kata-kata. Membantu Jaemin berdiri dan mereka berdua melangkah ke kamarnya masing-masing.
"Le.."
Chenle menggeleng. "Enggak, Ma. Chenle marah." Chenle bangkit, lalu diikuti oleh Jisung yang juga kecewa oleh orang tuanya.
"Mama sama Papa kapan keluar dari rumah?" Tanya Mark yang tersisa di antara keenam saudaranya.
"Besok, Mark. Mama sama Papa sudah cerai." Balas Papanya.
"Kapan?"
"Kemarin, maaf ya Mark. Papa minta kamu jaga adik-adik kamu selama Papa sama Mama gak ada."
"Terserah, Mark mau tidur, permisi." Mark berdiri meninggalkan orang tuanya yang terlihat hancur. Percayalah, ketujuh anak ini juga hancur dalam dirinya masing-masing. Dikhianati oleh orang tua sendiri bukanlah hal yang mudah diterima.
———————————————————–
KAMU SEDANG MEMBACA
Are we a family?
Fanfiction❝Semua yang memiliki masalah masing-masing dengan pelariannya❞ - gi.