Bagian 18

7.3K 307 9
                                    

Gadis itu segera mendorong tubuh yang lebih besar darinya?tubuh seorang pemuda yang sedang terisak sembari memeluknya?dengan kasar. Melihat wajah terluka pemuda tersebut dan sedikit pantulan jejak air mata membuat gadis itu serba salah.

Raut wajah yang terluka, bingung, dan kesal sulit sekali ia ekspresikan di sana. Membuang wajahnya sedikit merunduk, gadis itu bergumam, "Meskipun ingatan ini kembali...," gadis itu menghentikan sejenak, "tak lantas maka akupun akan kembali padamu. Itu... tidak akan, Ali."

Dan segera gadis itu pergi meninggalkan tempatnya. Meninggalkan pemuda yang dulu pernah dicintai gadis itu diam terpaku di tempatnya. Wajah kekecewaan jelas tampak di wajah sempurnanya. Menggigit bibir bawahnya dan berdecak, "Bodoh!" dengan lirihnya.

Tak disangka seorang pemuda lain yang menyaksikan dua orang yang tak begitu jauh dari tempatnya berdiri, memandang gadis yang sedang berlari memunggunginya dengan pandangan terluka dan penuh kesedihan seakan memang punggung gadisnya itu akan menjauhinya.

Jordan Sindunata merasa ia sudah tidak bisa berbuat lebih.

.

.

.

"Kuharap... Ini adalah kisah kita, bukan kisah aku dan dia di masa lalu..."

.

.

Setelah festival sekolah selesai, dua minggu menuju ujian adalah hari-hari neraka bagi sebagian besar murid-murid Konoha Gakuen. Mungkin tradisi yang sudah lama adanya ini harus diganti jadwalnya tahun depan yaitu menjadi bersusah-susah dahulu lantas bersenang-senang kemudian, bukannya bersenang-senang dahulu baru bersusah-susah kemudian.

Ujian semester ganjil adalah ujian yang paling terasa sulit dikarenakan bila lolos ujian tanpa ada nilai merah satupun maka kau akan terbebas dari sekolah musim panas. Lagipula musim panas adalah musim liburan yang paling menyenangkan dan sangat ditunggu-tunggu. Terutama bagi kelas yang memenangkan lomba dalam festival kemarin tidak diperbolehkan ada satupun murid di kelasnya mendapatkan kelas musim panas bila ingin berlibur bersama.

Belum lagi bagi sebagian murid pertukaran pelajar yang ada di Konoha Gakuen, ini adalah ujian penentuan bagaimana kulaitas belajar-mengajar di sekolah seelit Konoha Gakuen dan juga akan menjadi perpisahan bagi murid pertukaran pelajar.

Waktu 3 bulan bagaikan cepat untuk bersekolah di Konoha ini bagi Prilly dan bagi Jordan tentu sangat lambat mengingat ia adalah pertukaran pelajar yang sibuk mengurus keperluan ini-itu dan juga karena rivalnya berada dalam satu sekolah dengannya.

Omong-omong tentang kedua murid pertukaran pelajar itu sedikit ada yang aneh dengan keduanya. Semenjak festival berakhir Jordan Sindunata seperti berusaha untuk menjauh dari kekasihnya sendiri Prilly Harun. Prilly sendiri tidak mengerti dengan keadaan kekasihnya yang aneh itu belakangan ini, walau berada dalam satu atap Jordan kerap kali berusaha menghindarinya.

Tak tahan dengan kelakuan aneh kekasihnya ini, Prilly berniat membicarakannya. Maka diam-diam dia memasuki kamar kekasihnya yang sedang mandi. Dengan harapan masuk diam-diam seperti ini, Prilly yakin Jordan mau berbicara dengannya.

Saat Jordan memasuki kamarnya setelah selesai mandi, dia terlonjak kaget mendapati Prilly yang sedang duduk di atas kasurnya dengan melipat kedua kakinya dan kepalanya ditumpu oleh kedua lututnya.

"Kau mengagetkanku saja," desah Jordan setelah pacu jantungnya kembali normal. "Ada apa?" tanyanya selembut mungkin walau terdengar pada indra Prilly sebagai suara yang dingin.

"Kenapa kau menghindariku?" Tanya balik Prilly dengan suara bergetar.

Jordan diam mematung. Tak bisa menemukan jawaban yang tepat atas pertanyaan Prilly. Dilangkahkan kakinya menuju kasurnya dan duduk di samping kekasihnya. Menyenderkan rambut-rambutnya yang masih basah pada bahu kecil Prilly.

Melepasmu (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang