Bagian 11

7.6K 403 4
                                    

Kuharap, suatu hari nanti aku akan melepasmu dengan sempurna.

Bagaikan dalam film sebuah drama.

Memberikan sebuah senyuman untuk yang terakhir kalinya.

Dan kemudian membelakangimu dengan suara isakan tangis kecil bahwa aku telah rela melepasmu...

.

Cinta sejati terlahir dari hati, bukan pada mata yang menatap, bukan pada telinga yang mendengar, dan bukan pula dari bibir yang terucap.

.

Sesuatu yang hilang ke mana, sesuatu yang kau bawa yang tak pernah kusadari itu ada sampai kau tak ada. Cinta...

.

.

.

Bagaimana rasanya ketika kau berciuman dengan orang yang kau cintai?

Rasanya begitu menggelitik. Sampai-sampai merinding rasanya bila ada rasa seperti itu. Banyak sekali hal yang menggelitik pada sebagian tubuh kita. Dada yang berdebar sangat kencang, wajah yang bersemu hingga panas, dan kehangatan yang tersalurkan melewati belahan bibir.

Begitu pula yang dirasakan oleh keduanya.

Jordan dan Prilly.

Jordan melepaskan ciuman yang berlangsung amat lama tersebut baginya. Membuang wajahnya pada sisi kanan hingga wajahnya yang merona kemerahan itu tak terlihat oleh kekasihnya?koreksi, diduga kekasih oleh Prilly.

Sedang Prilly tampak terbengong dengan kejadian yang begitu cepat dialaminya tadi. Jemarinya menyusuri bibirnya yang masih lembab sehabis berciuman dengan Jordan.

"Aku baru saja ber?" tiba-tiba saja wajah Prilly memanas mengingat apa yang baru saja mereka lakukan. Diliriknya Jordan yang sudah memunggunginya sedari tadi. Terlihat dari cuping telinganya yang berubah sangat merah sekali.

Prilly terkikik dalam hati, pastilah kekasihnya itu sangat malu sekali. Kemudia Prilly memeluk Jordan dari belakang. Melingkarkan kedua lengannya di pinggang Jordan, tubuhnya yang bersender pada punggung Jordan, dan kepalanya yang ditempati pada bahu tegap Jordan.

Wangi tubuh Jordan yang menguar alami karena tidak memakai parfum membuat suatu aroma yang manis bagi Prilly tersendiri. Jordan yang berusaha mati-matian untuk tidak berwajah memerah kembali malah kewalahan dengan usahanya, alhasil degup jantungnya semakin berdetak lebih cepat.

"Pasti dia mendengar bunyi jantungku." Gerutu Jordan dalam hati.

"Jordan?" panggil Prilly dengan suara pelan dan lembut.

"Hn?" Jordan hanya mampu membalasnya dengan gumaman yang mirip dengan Ali itu. Rasanya terlalu gugup jika dia berbicara.

"Apa?apakah ini ciuman...," Prilly agak malu saat Ia ragu untuk melanjutkan ucapannya apalagi dia menyinggung soal ciuman dan Jordan yang penasaran dan juga malu dengan kata 'ciuman' itu hanya mampu terdiam kaku. "pertama kita?"

Jordan tergugu. Pasalnya dia bukanlah orang yang pantas untuk melakukan ciuman tersebut pada Prilly, karena kenyataannya adalah dia kekasih yang dianggap oleh Prilly. Dia tidak berhak untuk melakukannya tapi...

?"Ya, ini adalah ciuman pertama kita." Ucap Jordan ragu dan dadanya berdebar kencang oleh sebab karena dia merasa malu atau merasa membohongi gadis ini lebih banyak lagi.

Prilly semakin mengeratkan pelukannya pada Jordan. "Aku senang," Ucap Prilly haru. "karena aku takut jika aku melupakan ciuman?yang mungkin saja sudah kita lakukan dahulu. Aku takut bahwa perasaan ini salah."

Melepasmu (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang