Bagian 19

7.4K 321 16
                                    

A/N: 

Maaf updatenya lama, lagi sibuk sama jadwal kuliah. Dipart ini ada sedikit surprise. So, check it out! 

Rasanya nyaman sekali. Melihatbunga-bunga matahari yang berjejer begitu rapih dan bergoyang mengikuti lambaian angin siang itu. Bunga yang indah dan senantiasa akan melihat kepada sang mentari membuatnya merasakan teriknya siang itu membakar kulitnya.

Hari itu hari perpisahan.

Bersama menyatakan perasaan.

Bersama menangis dalam kepedihan.

Bersama bergandengan tangan.

Hingga kedua tangan tak mampu untuk saling berjabat, diantara kita memisahkannya.

Berlari menjauhi seorang yang diam terpaku pada tempatnya dan melihat dengan lurus punggung kecil dengan rambut panjang yang bergerak liar.

Menghampiri seorang pemuda dan memeluknya dengan erat.

Pemandangan yang sudah amat lama dalam ingatan yang terbelenggu. Terus berputar bagai video butut yang tak pernah rusak. Hembusan angin yang kencang membuat tersadar.

Bahwa mimpi yang sama terus berulang bahkan setelah lima tahun.

Lima tahun...

.

.

.

Kita tidak tahu bagaimana nantinya kita ke depannya. Kita pernah bersama. Kita pernah berpisah. Kita pernah terluka. Kita pernah bersuka. Tapi, Tuhan menginginkan takdir kita begini, maka aku akan...

.

.

.

Ali Syarief

Lagi. Pagi yang sama akhir-akhir ini selalu terulang. Bunga tidur atau lebih tepatnya kenangan yang terus mendekam selama lima tahun lamanya itu kembali muncul. Bagai suatu nasib yang memaksa untuk diingat. Entah apa yang Tuhan rencanakan, kenapa ingatan yang menyedihkan itu terulang kembali.

Lima tahun bukanlah waktu yang lama dan juga bukanlah waktu yang singkat.

Menjadi pribadi yang berbeda. Bertumbuh dengan pesat. Perubahan sikap. Cara berpikir yang dewasa. Kupikir selama lima tahun itu pastilah ada yang berubah.

Hanya satu yang tidak berubah.

Cinta.

Perasaan yang kupendam selama lima tahun yang bernama cinta mampu bersanding denganku. Padahal dulu tak pernah terpikirkan akan seperti ini. Kupikir itu hanyalah cerita konyol yang sering difilmkan, ternyata cinta yang terpendam selama lima tahun mampu membuat ku mengakui kehadirannya.

Ku buka celah gorden berwarna biru pudar dan seketika sinar matahari menyeruak masuk melalui kaca jendela. Menyipitkan mata hingga kedua mata ini mulai terbiasa akan sinar yang menghangatkan tersebut. Melihat dunia luar dimana Konoha yang lima tahun telah berubah dengan pesat menjadi kota yang sangat sibuk.

Selama lima tahun pertumbuhan fisikku terus meningkat. Lebih tinggi dibanding saat-saat labil dahulu. Pikiranpun tak akan sekanak-kanakan seperti dulu. Manusia pasti berubah seperti layaknya aku. Tapi, hanya satu orang yang kupikir tidak akan berubah sama sekali, yaitu sahabat priaku.

Pagi ini kembali ku tatap pigura usang?jujur saja saat lima tahun lalu, pigura itu tidak pernah ku keluarkan. Sebuah pigura yang berisi potretanaku bersama dengan gadis ah, mungkin wanita yang aku cintai hingga lima tahun terombang-ambing.

Melepasmu (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang