living with annoying boy

35 9 1
                                    

    Azhan tersenyum mendengar jawaban itu. diapun bangkit, dan bermain basket lagi. Nora yang melihat hal itupun tersenyum. Menurutnya Azhan adalah seorang anak yang manis. Bahkan dia juga mendengarkan ucapannya.

“Azhan, kau tak pulang? Ini sudah jam 8 loh.. sudah waktunya pulang” ucap Nora membuat Azhan menghentikan permainannya dan terlihat kesal lagi.

“… aku tak ingin pulang….” Jawabnya dengan melayangkan bola basket kearah ring basket.

Nora menghela nafas, seorang anak di bawah umur tak ingin pulang?. Dimana dia akan bermalam. Jangan-jangan dia akan tidur di taman ini atau pergi ke club malam. Berbagai pikiran terlintas dalam bayangannya, membuatnya tak tega meninggalkan Azhan seorang diri di taman.

"Bukankah orang tuamu akan khawatir, jika kau tak pulang?" Ucap Nora

"... Dunia akan kiamat jika hal itu terjadi" Balas Azhan

"Kenapa?  Bukankah wajar jika orang tua cemas? "

Dan sekali lagi Azhan hanya terdiam sambil melemparkan bola basket ke ring.

"Jika kau ingin pulang, pulang saja sendiri. Jangan pedulikan aku" Ucap Azhan dengan nada datar.

  Nora akhirnya terdiam dan mengangguk. Dia tak ingin ikut campur dalam permasalahan orang lain toh tak ada untungnya juga dia ikut campur.

Namun,sesaat dia teringat jika dia berada di posisi Azhan, bukankah akan sangat menyedihkan jika tak ada seorangpun yang menemaninya saat sedih?.

Arghh...  Gak tau ah...

  Nora akhirnya berbalik dan bergegas kembali ke taman.

Dan ternyata sosok bocah laki-laki itu masih berada di sana,  bagaikan patung dia hanya berdiam diri sambil memandangi bola yang dia pegang.

“hei, bagaimana jika kau menginap di rumahku?” ucap Nora ragu-ragu.

Mendengar hal itu membuatnya terkejut... Namun, entah kenapa Azhan terlihat senang saat mengetahui seseorang itu kembali lagi.

"... Tak perlu" Ucap Azhan sambil memunggungi Nora.  Dia diam-diam menyembunyikan senyumannya dari balik punggungnya.

"Ei... Padahal aku berlari kembali untuk berbaik hati menawarkan tempat kau menginap, ternyata kau tak mau?  Yaudah kalau begitu aku pamit" Ucap Nora menggodanya.

  "Hmmm... " Jawab Azhan singkat.

Azhan heran, kenapa dia tak menawarkan sekali lagi, padahal dalam hati dia sangat ingin langsung berkata iya. Tapi terlalu gengsi untuk langsung mengatakannya.

"Aku pergi ya,  kau beneran tak ingin ikut denganku? Diluar dingin loh, dan gelap... Juga... Banyak hantu berkeliaran.. " Ucap Nora sambil tersenyum.

Mendengar ucapannya Nora, Azhan terkejut. Sesungguhnya dia tak menyukai hal-hal yang berbau mistis.

  "Eto...  Karna kau memaksa. Aku akan menginap dirumahmu malam ini" Ucap Azhan sambil memalingkan pandangannya.

Nora tertawa melihat kejadian itu.

  "Ya.. Ya..  Mari kita pulang"

   Sesampainya didepan rumah, Nora teringat bahwa beberapa pakaiannya masih berantakan di ruang tamu. Diapun menyuruh Azhan untuk menunggu di depan pintu sementara Nora sibuk memunguti sampah, buku serta pakaian yang ada di ruang tamu.

Beberapa saat kemudian dia membiarkan Azhan memasuki rumahnya, atau bisa dibilang kontrakannya. Azhan duduk di sofa berwarna merah muda sambil melihat-lihat sekeliling.

Oh! My Teacher!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang