Setelah semalaman Anora menyiapkan beberapa materi sambil mempelajari kepribadian yang disampaikan Tio padanya. Diapun akhirnya memutuskan untuk mencari udara sagar.
Jalanan selalu penuh dengan keramaian. Orang-orang yang pergi ke sekolah ataupun ke kantor tampak berjalan terburu-buru.
Kurasa hanya aku disini yang berjalan sangai. Yah.. Ada bagusnya juga bersantai di pagi hari. Pikirnya dalam hati.
Anora berhenti di taman yang selalu dia kunjungi saat dia merasa bosan. Taman itu terlihat luas, lebih mirip jika dibilang tempat bermain dan olahraga disana juga terdapat lapangan basket. Cukup bagus untuk bersenang-senang disana.
Dia besandar di pojok lapangan basket. Menyandarkan punggungnya sambil menikmati pemandangan sekitar. Berbeda dengan pemandangan taman di tengah kota. Taman yang berada tak jauh dari tempat tinggalnya ini cukup terbilang sepi saat hari-hari biasa. Suasana sekitarpun hijau, terdapat pepohonan disekitarnya. Sangat bagus digunakan sebagai tempat refreshing.
Dari kejauhan Anora melihat sosok laki-laki yang tempo hari dia temui. Tampak akrab, mengingatkannya pada adiknya yang juga tengah menginjak masa SMA diapun menghampirinya.
Dia duduk di ayunan sambil melihat laki-laki itu bermain Skateboard. Permainan yang mengesankan, bahkan bisa dibilang dia memiliki kemampuan diatas rata-rata anak sekolah.
Sudah satu jam laki-laki itu bermain Skateboard tanpa henti. Dia tampak sedang memiliki masalah. Hingga diapun terjatuh saat sedang memainkan atraksi.
Anora yang sedari tadi memperhatikannyapun bergegas menghampirinya. Dia mengulurkan tangan kepadanya.
Laki-laki itu tampak terkejut. Diapun menoleh kearah datangnya tangan itu. Siluet dari seseorang yang mengenakan hoodie abu-abu terlihat samar karena efek silau dari sinar matahari yang mulai meninggi.
"Kau tak apa?" Anora bertanya.
Laki-laki itupun menepis tangannya dan segera berdiri menjauh darinya.
"Hei... Apa-apaan sih? Aku hanya ingin menolongmu. Kalau tak mau yaudah" Ucapnya dengan nada kesal, namun tak membuatnya beralih dari tempat dia duduk tadi.
"Minumlah, kau sepertinya kehausan" Ucap Anora sambil tersenyum.
"... " Dia hanya memandang Anora heran.
"Kau membolos lagi? Tak apa jika kau tak ingin menceritakannya. Terkadang, ada saatnya kita memiliki masalah dengan seseorang hingga kita malas untuk bertemu dengannya. Sepertinya kau sedang bertengkar dengan temanmu disekolah?" Oceh Anora dengan ingin tahu.
Laki-laki itu tetap diam.
".... Baiklah, kau tak ingin bercerita. Tapi, siapa namamu? Kau bersekolah dimana?"
"Yah... Diam lagi. Apa mungkin... Kau bisu?? "
Mendengar ucapan Anora laki-laki itu memandangnya dengan tajam dan bergegas pergi.
"... Ah, maafkan aku jika aku menyinggungmu. Aku hanya ingin tau namamu" Ucap Anora yang tanpa sengaja ikut berdiri.
"... Azhan.. " Ucapnya lirih sambil menoleh ke arah Anora.
"Hah?... Apa"
"... Azhan... Kau bisa memanggilku dengan nama itu jika kita berjumpa lagi"
Setelah mengatakannya, diapun berbalik dan pergi tanpa menoleh sekalipun.
"Anak yang aneh... Ku kira dia bisu. Tapi, ternyata suaranya sungguh tak cocok dengan penampilannya"
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh! My Teacher!
RomanceAzhan seorang siswa SMA yang disegani oleh seluruh anak di sekolahnya dan terkenal sebagai pembuat onar kini jatuh cinta dengan seorang guru baru bernama Anora. Tapi sayangnya, Anora hanya menganggapnya sebagai adik dan murid kesayangannya. "...