secret summer

23 9 5
                                    

Terik sinar matahari terasa menyilaukan membuat mata seseorang yang memakai pakaian berwarna putih itu menyipit memandang sekeliling. Lambaian tangan seorang pria yang juga mengenakan pakaian dengan warna yang sama dengannya membuat kedua sudut bibir itu terangkat. Dia segera berlari mendekatinya.

"sudah lama menunggu?" ucapnya seraya tersenyum menampakkan giginya yang rapi.

"tidak juga" jawab pria itu sambil mengamatinya dari atas hingga bawah.

"Azhan..? kau, kenapa pakaianmu mirip denganku?" sambil terus mengamatinya dia merasa heran.

? kau, kenapa pakaianmu mirip denganku?" sambil terus mengamatinya dia merasa heran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


tanpa sadar Azhan juga mengamati pakaian pria didepannya.

tanpa sadar Azhan juga mengamati pakaian pria didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"waw....akupun tak tau jika kau akan mengenakan pakaian yang sama? Nora, ku kira kau meniru gaya berpakaianku?"

"kau gila? Bagaimana aku melakukannya? Aku bahkan sampai disini terlebih dahulu"

Mereka berdua terus tertawa melihat kebetulan yang aneh itu.

"bukankah kita terlihat seperti pasangan dengan mengenakan pakaian ini?" celetuk Nora dengan sambil tertawa terbahak-bahak.

Di samping itu, azhan terdiam sejenak mendengar kata 'pasangan'. Wajahnya memerah.

"pasangan?" ucapnya lirih.

"hmm.. beberapa pasangan kakak adik akan membeli dan mengenakan pakaian dengan warna dan model yang sama"ucapnya sambil berjalan dengan santai.

"begitukah?" ucap Azhan sambil terus mengikuti langkah kakinya.

"hmm kau mungkin tak mengetahuinya. Karna kau anak semata wayang dalam keluargamu" Nora menoleh kesamping, menunjukkan senyumannya tepat saat azhan menatapnya.

"mungkin... Kau benar" ucap azhan seraya menyembunyikan wajahnya yang terus memerah.

Nora yang mengetahui wajah seseorang di sampingnya yang terus memerah. Dia menarik lengannya dengan lembut ke arah toko buku yang berada di sebrang jalan.

"Loh? Kau ingin membeli buku?" Ucap Azhan sambil memeriksa ponsel.

"Ku pikir kita akan menuju pantai? Jelas-jelas disini kau mengatakan ingin ke pantai Ra" Sambil menunjukkan pesan teks di ponselnya Azhan tampak merasa bingung.

Oh! My Teacher!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang