same but different

31 8 4
                                    

"Jangan menangis lagi, aku hanya bercanda,  aku berkata kesal denganmu karna, sebenarnya wajahmu sangat tampan hingga aku merasa tersaingi" Ucap Nora dengan tersenyum.

  ".. Kau...  Dasar Nora.. Kau harus mendapatkan hukumanmu"

  Keduanya terlibat saling kejar. Dengan tawa yang memenuhi hari yang cerah itu.

Nora duduk di tepi pantai. Seseorang di sampingnya tampak sibuk mengamati luasnya hamparan pantai biru yang seakan tak berujung. Dan pandangannya berakhir pada sosok Nora yang tengah memejamkan matanya.

   Dengan senyuman di wajahnya, Azhan memandang wajah Nora yang duduk disampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Dengan senyuman di wajahnya, Azhan memandang wajah Nora yang duduk disampingnya. Azhan memberanikan diri memegang tangan Nora. Membuat sosok di sampingnya itu menoleh kearahnya.

  "Bolehkah... Aku, menciummu?"

 
Sebelum Nora menjawabnya, azhan mendekatkan wajahnya mengamati bibir mungil Nora. Namun, saat Nora memejamkan matanya ombak tiba-tiba datang menerpa keduanya.

   Byurrrr.....

  Azhan membuka matanya. Pikirannya tampak kosong karna terkejut.

  "Sudah bangun tukang tidur?" Ucap seseorang yang memegang gelas kosong.

  "... Paman?... " Ucap azhan bingung.

  "Iya, ini pamanmu. Bangunlah, kau tak ingin pergi kesekolah?" Ucapnya sambil meletakkan gelas meja sebelah tempat tidur azhan.

  Azhan masih linglung. Memikirkan apa yang terjadi,  dia mengusap bibirnya.

  "... A-apa yang barusan terjadi?  Jangan bilang aku memimpikannya?"

  Azhan pun berteriak sambil berguling-guling di tempat tidurnya. Membuat Sebastian tampak bingung dengan tingkah keponakannya.

 

 

   Azhan masih terlamun dengan pikirannya sendiri. Dia hanya mengaduk-aduk bakso yang ada di depannya. memikirkan bagaimana bisa dia mendapatkan mimpi semalam. Bahkan lebih parahnya lagi, dia nekat menciumnya.  Sungguh hal memalukan yang dia alami selama 18th hidup di muka bumi ini.

  Seorang siswa tanpa sengaja menyenggol Azhan dan menumpahkan jus mangganya yang membuat lengan baju Azhan bernoda kuning. Siswa itu ketakutan saat melihat sosok yang dia senggol adalah Azhan.

  Azhan mengamati siswa itu dari atas hingga bawah. Dejun bergegas berdiri dengan Azka yang menghela nafas di samping Azhan.

Bughh..

Suara tendangan Dejun mengagetkan seluruh penghuni kantin. Siswa itu terpental membentur kursi dan memekik kesakitan. Memohon maaf atas kesalahan yang dia perbuat.

  Dejun tertawa melihat tingkah siswa itu. Dia menyeretnya berlutut di depan Azhan yang sedang membersihkan noda kuning di lengan bajunya.

  "A-azhan... Maafkan aku, aku tak sengaja menumpahkannya" Ucapnya sambil menangis.

Oh! My Teacher!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang