18

2.2K 189 54
                                    


7 bulan kehamilan Jisung, semua masih berjalan dengan baik tak ada masalah apapun yang terjadi pada Jisung ya walaupun hari ini wajah Jisung terlihat agak pucat.

Hari ini hari minggu artinya anak-anak tidak pergi sekolah dan sedari pagi, Netaneel dan Jeyn terus menempel pada Jisung.

Chris tak ada dirumah karena ada hal penting yang harus ia tangani jadi mau tak mau ia harus meninggalkan Jisung pada dua putranya.

" Mama gapapa?" tanya Jeyn yang saat ini tengah memeluk Jisung dari samping.

" Mama gapapa, cuma agak pusing." jawab Jisung sembari mengelus kepala Jeyn dengan lembut.

Jeyn duselkan wajahnya di dada Jisung, "Mama jangan pergi.." gumam Jeyn tiba-tiba.

" Memang mama mau kemana?" tanya Jisung dengan senyum teduhnya.

Jeyn dongakkan kepalanya, "Jeyn mimpi mama pergi jauh ngga bawa Jeyn jadi Jeyn nangis soalnya mama tega ninggalin Jeyn gitu aja dan ngga noleh sama sekali pas Jeyn teriak manggil mama."

" Kapan Jeyn mimpi gitu?"

" Tadi malem, ma.."

" Ya itukan cuma mimpi kamu aja, jangan sedih ya?"

Awalnya Jeyn biasa saja tapi saat Jisung menyuruhnya untuk tidak sedih, mata Jeyn langsung berkaca-kaca dan hidungnya memerah.

" Mama.. hiks Jeyn takut.." tangisan Jeyn pecah, ia peluk Jisung dengan erat dan tenggelamkan wajahnya di dada sang mama.

Jisung menggigit bibirnya untuk menahan dirinya agar tidak ikut menangis.

" Mom? Jeyn? Kalian kenapa?" tanya Netaneel terdengar khawatir.

Jisung menolehkan kepalanya menatap Nel yang menghampirinya dan Jeyn dengan ekspresi khawatir serta di tangannya terdapat sebuah nampan berisi cemilan dan minuman.

" Adek kamu habis mimpi buruk semalem." ucap Jisung menjelaskan.

Netaneel menghela nafas lega, "Kirain kenapa, dasar Jeyn cengeng."

Jeyn mengangkat kepalanya menatap Netaneel sinis.

" Gimana Jeyn ngga nangis kalo mimpinya mama ninggalin kita?"

" Itu cuma mimpi." tekan Netaneel.

Jisung terkekeh, "Udah-udah, ayo sini Nel duduk samping mommy."

Netaneel menaruh nampan di tangannya ke atas meja setelah itu barulah ia dudukkan dirinya di samping Jisung dan sandarkan kepalanya di bahu sang Mommy.

Jisung tersenyum, ia elus kepala Nel dan Jeyn yang kembali tenggelamkan wajah nya di dadanya membuat Jisung dapat merasakan kesedihan yang Jeyn rasakan.

" Kalian cepat besar ya.." ucap Jisung membuat Nel dan Jeyn menatap ke arahnya sejenak setelah itu dua bocah itu kembali pada posisi nyaman mereka memeluk Jisung cukup erat─ tak sampai membuat Jisung sesak malah Jisung merasa nyaman di peluk seperti ini oleh kedua putranya.

Jisung tersenyum simpul.

Dulu Nel nya yang sudah menjadi remaja ini adalah bocah berusia tiga tahun yang nyaris harus ikut menanggung hutang orangtuanya.

Jisung masih ingat bagaimana dulu Nel kecil menangis ketakutan dan merasa kesakitan di bawa dengan paksa oleh pekerja Chris.

Mengingat Nel yang dulu nyaris organnya di ambil untuk dijual sebagai bentuk ganti rugi hutang orangtuanya, Jisung tanpa sadar menitihkan air matanya.

Nel anaknya yang baik, yang begitu perhatian, juga anak yang cerdas sungguh tak dapat Jisung bayangkan bagaimana kalau dulu Chris tega mengambil nyawa anak ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[02] ferris wheel ; chansung'✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang