11

1.2K 184 5
                                    


Keesokan pagi nya, Jisung benar-benar merasa kalau ia kembali ke masa lalu nya.

Yaitu saat-saat dimana ia tidak berani mengajak Chris berbicara lebih dulu dan mereka jarang bicara namun ada yang sedikit berbeda.

Dulu Chris masih mau berbicara dengannya namun sejak Chris menyatakan perang dingin, melirik Jisung pun enggan Chris lakukan.

Tapi untungnya, Chris masih mau sarapan bersama Jisung dan melahap habis sarapan yang dibuat oleh Jisung.

Jisung menghela nafasnya sedih, dengan wajah yang tampak sendu Jisung membereskan meja makan.

Sekarang Chris sudah pergi bekerja dan rencananya Jisung makan siang nanti ia ingin mengantarkan bekal untuk Chris.

Jadi setelah ia selesai mencuci piring dan setelah selesai mandi, Jisung pun berkutat di dapur hingga jam makan siang hampir tiba.

Banyak yang Jisung buat, mulai dari hidangan pembuka, menu utama, sampai penutup semua Jisung buat untuk Chris.

Lagian.. Tak perduli seberapa banyak masakan yang Jisung buat Chris pasti akan menghabiskannya karena sebetulnya Chris doyan makan dan tidak pernah bisa menolak makanan apalagi yang membuat makanan itu adalah Jisung.

Alhasil setelah memasukkan semua masakannya kedalam kotak bekal, Jisung pun pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap.

Memakai hoodie dan celana jeans setengah lutut adalah pilihan Jisung, gaya khas nya semasa ia masih remaja dulu.

" Bekal udah siap, Jisung udah gemes! Sekarang ayo pergi ke samperin Chris!"

Dengan langkah kaki yang penuh dengan kegembiraan Jisung melangkah menuju pintu keluar tapi dua langkah sebelum mencapai pintu tiba-tiba langkah Jisung terhenti.

" Eh tapi.. Chris posisinya dimana ya? Ke kantor? Turun ke lapangan? Atau kemana??"

Jisung_confused_face_uwu.jpg adalah ekspresi Jisung saat ini.

Namun kebingungannya itu tak bertahan lama, karena Jisung pintar ia pun menghubungi Minho dan bertanya dimanakah Chris saat ini?

Lalu setelah menjawab pertanyaan Jisung dengan segala kebaikan serta pengertiannya, Minho pun menawarkan diri untuk mengantar Jisung pergi ke kantor Chris.

Tentu saja Jisung menerima nya karena ia harus tiba di kantor Chris sebelum jam istirahat tiba.

Jadi singkat cerita setelah perjalanan yang cukup panjang, Jisung dan Minho tiba di kantor perusahaan yang Chris rintis sejak 10 tahun yang lalu.

" Makasih ya kak udah anterin Jisung."

" Ya.. Oh ya Sung, soal anak-anak kau tak perlu mengkhawatirkan mereka, aku tak masalah mereka tinggal bersama kami karena tanpa anak-anak rumah ku dan Jeongin terasa sangat sepi, kau sekarang cukup fokus selesaikan masalah mu dengan Chris dulu."

" Makasih kak, maaf kalau Nel dan Jeyn merepotkan kalian."

" Mereka anak baik, sejauh ini Nel dan Jeyn sama sekali tak merepotkan kami kok."

Jisung menghela nafasnya, "Sekali lagi makasih ya Kak, Jisung turun dulu ya?"

Minho mengangguk, "Good luck."

Jisung mengangguk setelah itu dengan senyuman yang terpatri di wajahnya, Jisung pun turun dari mobil Minho dan mulai melangkah menuju pintu masuk.

Singkatnya setelah Jisung menyapa satpam yang berjaga di luar dengan sebuah senyuman ramah, menghampiri meja resepsionis dan mengatakan bahwa ia ingin bertemu dengan Christopher Bang serta mengatakan bahwa ia ada urusan penting dengan si Bang.

Jisung tidak diberi izin untuk menemui Chris karena kata sekretaris Chris, bos mereka sedang sibuk jadi untuk sementara Chris tidak bisa menerima tamu.

Tidak mau berlarut dalam rasa kesal dengan cerdik, sebelum Jisung pergi dengan lembut Jisung bertanya dimana lantai ruangan Chris berada.

Setelah di jawab, Jisung pun bertanya lagi dimanakah toilet berada dan setelah dijawab Jisung pun pergi ke arah toilet.

Jisung benar-benar pergi ke toilet untuk membenarkan penampilannya terlebih dahulu dan setelah itu, diam-diam melalui lift yang tak jauh dari toilet Jisung pun naik ke lantai 14, lantai tertinggi serta lantai dimana ruangan Chris berada.

Lantai yang sangat hening dan luas.

Tanpa mau membuang waktunya untuk melihat-lihat lantai yang bentuknya sudah seperti sebuah kamar apartemen ini Jisung melangkahkan kakinya ke arah pintu hitam yang entah kenapa mengeluarkan aura-aura tidak baik.

Sampai di lantai ini entah kenapa Jisung malah merasa tidak tenang apalagi saat melihat meja yang sepertinya seharusnya di tempati oleh sekretaris Chris malah kosong.

Tanpa mengetuk pintu, Jisung langsung membuka pintu di hadapannya dan─

" Hell yeah.." gumam Jisung dengan seringaian di wajahnya.

Chris yang melihat kehadiran Jisung seketika menegang dan tak mampu mengatakan apapun.

" Anda siapa? Kurang ajar sekali anda main membuka pintu tanpa permisi seperti itu."

Tak mendengarkan ocehan sekretaris Chris yang dengan tak tau malu nya tadi memeluk Chris dari belakang dan hendak mencium Chris, Jisung fokus menatap ke arah Chris yang kini tampak seperti patung.

Diam membeku dengan ekspresi yang tegang.

" Chris mau pulang?" tanya Jisung dengan senyuman manis nya.

Chris yang tadi pagi tampak begitu seram dimata Jisung kini berubah bak anjing kecil yang sangat penurut pada tuannya alias tanpa berkata apa-apa Chris langsung mengangguk dengan kaku lalu berdiri dan menghampiri Jisung.

Sekretaris Chris yang terdiam pun langsung memasang ekspresi kebingungan.

Kenapa bos nya tidak masalah di panggil Chris dan bos nya itu tampak takut dengan bocah tengil itu?

" Tuan Bang, anda mau kemana?" tanya sang sekretaris seraya menahan tangan Chris.

Jisung memiringkan kepalanya menatap sekretaris Chris dengan tatapan yang santai namun jatuhnya malah seperti psikopat.

" Kau─"

" Chris aku tidak meminta mu untuk berbicara dengan jalang itu." tekan Jisung membuat Chris menghela nafasnya dan tanpa mengatakan apapun ia melepaskan tangannya dari pegangan sekretaris nya.

" Anda─"

" Kau, setelah urusan ku dan Chris selesai. Kita akan bertemu lagi dan sebelum saat itu tiba, nikmati sisa waktu hidup mu."

to be continued

[B/A]:

Asyik konflik dikit 😊😊

[02] ferris wheel ; chansung'✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang