01

3.7K 304 35
                                    

Life is like a ferris Wheel sometimes you are up, sometimes you are down. On the end, you just have to learn how to Enjoy the Ride.

Life is like a ferris Wheel you have to get past Your fear to enjoy the view.

Life is like ferris Wheel as it turns and advances forward, we see new things, develop new perspective, experience High and lows, and we get the choice to Enjoy the Ride.

Life is like ferris Wheel, No Matter What Happens we are end up at the same point, but the view from there, is beautiful.

Life is like a ferris wheel with every cycle the view changes.

──────────────

Sudah 10 tahun berlalu sejak Jisung dan Chris berpisah, banyak sekali perubahan yang keduanya alami karena itu.

Setelah masa yang begitu panjang, Jisung akhirnya memutuskan untuk kembali ke Seoul.

Perjalanan panjang dari Kuala Lumpur menuju Seoul memakan waktu berjam-jam, untung nya Netaneel dan Jeyn yang sudah besar pun cukup dapat di ajak kerjasama.

Dua bocah lelaki itu tak mengeluh sedikit pun selain mengeluh lapar.

Keduanya tampak sangat antusias, apalagi Netaneel yang sangat merindukan daddy nya, kalau Jeyn─ anak ini begitu penasaran ingin bertemu dengan papa nya.

Kepulangan Jisung ke Seoul tidak di ketahui oleh siapapun, tentu saja tidak ada yang tau karena Jisung memutuskan kontak dengan mereka semua termasuk Chris.

10 tahun tinggal di Kuala Lumpur cukup aman bagi Jisung sebab Malaysia bukan negara yang mudah bagi para mafia yang berselisih dengan Chris untuk menyusup.

Malaysia sendiri punya 'mafia' mereka, jadi untuk orang luar pasti tak akan mudah mereka biarkan masuk begitu saja.

Makanya hidup Jisung cukup terjamin aman di Malaysia apalagi tetangga Jisung sangat baik dan amat sangat perduli pada Jisung yang single parent.

Tiba di Seoul, Jisung menghela nafas lega begitu ia menginjakkan kakinya di depan hotel yang sudah ia booking.

Selama 3 hari kedepan mereka akan menginap di hotel sampai Jisung berhasil menemukan apartment untuk mereka tinggal.

Menurut Jisung, akan sangat aneh rasanya kalau ia langsung menemui Chris jadi untuk sementara ini Jisung butuh waktu untuk memantapkan perasaannya dan menenangkan rasa gugup nya.

Sungguh Jisung sangat penasaran sekarang Chris sudah berubah berapa banyak? Apakah lelaki itu sudah beruban atau belum? Mengingat usia Chris yang terpaut jauh dari Jisung tentu saja kemungkinan besar kalau Chris sudah beruban.

Jisung tersenyum geli membayangkan bagaimana wujud Chris saat ini membuat Netaneel dan Jeyn menatap Jisung bingung.

" Mama okay?" tanya Jeyn bocah kecil yang dulunya sangat mungil kini sudah berusia 10 tahun.

Saat ini ketiga nya tengah berjalan di lorong menuju kamar mereka.

Senyum geli Jisung seketika berubah menjadi senyum hangat, "Mama okay, ah ya. Nanti malem kalian mau makan apa?"

" Nasi lemak ada?" tanya Netaneel.

Jisung tersenyum, karena sudah tiba di depan kamar 153 yang merupakan kamar yang di sewa oleh Jisung, si ibu dari dua anak itupun membuka pintu terlebih dahulu.

Barulah setelah itu Jisung menjawab, "Mommy gatau di sini ada nasi lemak atau ngga, jadi kita makan makanan khas korea aja ya?"

" Kalo gitu Anel bingung mau makan apa.."

" Jeyn juga bingung..."

" Yaudah kalo gitu kita makan sesuai pilihan momma aja ya?"

Kedua bocah itupun mengangguk.

Ketiga nya masuk kedalam kamar lalu sama-sama langsung menyerbu kasur.

" Enaknya~" ucap ketiganya bersamaan.

Jisung beringsut mendekati dua anaknya, pertama ia peluk Jeyn yang berada di tengah barulah ia peluk Netaneel.

" Aduh kalian ternyata udah sebesar ini ya.." gumam Jisung.

Dulu saat ia meninggalkan korea, Jeyn masih bayi dan Netaneel masih balita.

Sekarang, Netaneel sudah berusia 14 tahun dan Jeyn yang sudah berusia 10 tahun.

Dua bocah lelaki yang ia rawat dengan sepenuh hati ini sudah tumbuh menjadi remaja yang tampan.

" Mama, kapan kita ketemu papa?"

" Anel kangen sama Daddy, mom."

" Ga bisa sekarang, momma butuh waktu sebentar lagi."

" Kapan? Mom, kita udah sampai disini loh." ucap Netaneel dengan wajah memelas nya.

Jisung melepaskan pelukannya pada Jeyn dan Netaneel, "Mau ikut mommy beli makan?" tanya Jisung mengalihkan pembicaraan.

Jeyn dan Netaneel kompak menggelengkan kepala mereka.

" Mau rebahan aja mom, cape."

" Jeyn juga, mau tiduran aja."

Jisung pun merubah posisinya menjadi duduk, "Kalau gitu kalian diem disini, jangan kemana-mana. Kalo ada yang ngetuk pintu, jangan kalian buka ya? Inget pesan momma─"

" Kalau momma ga ada dirumah, kita ngga boleh nakal, ga boleh bukain pintu untuk orang asing tanpa terkecuali."

Jisung mengangguk, "Pinter anak momma, kalo gitu momma pergi dulu. Bye bye~"

Meninggalkan Netaneel berduaan dengan Jeyn sudahlah merupakan hal yang biasa bagi Jisung karena sewaktu masih di Malaysia Jisung bekerja paruh waktu di sebuah Cafe.

Lagian Netaneel dapat di percaya untuk menjaga sang adik.

Jisung pun pergi membawa dompet dan ponsel yang harus selalu ia bawa agar dirinya selaku senantiasa bisa menanyakan sesuatu pada Netaneel.

Sekitar 1 jam Jisung pergi, akhirnya ia pun pulang dengan perasaan yang cukup khawatir karena Netaneel tak membalas pesan terakhir yang Jisung kirimkan 20 menit yang lalu.

Sampai di hotel, Jisung langsung melangkahkan kaki dengan gesit menuju lift, sampai di lantai tempat kamarnya berada Jisung melangkahkan kakinya dengan cepat dan kekhawatiran Jisung jadi kenyataan.

Pintu kamar mereka terbuka, keadaan kamar sangat hening. Jisung berkeliling kesana kemari pun tak dapat menemukan Netaneel dan Jeyn.

Jisung tinggalkan makanan di tangannya begitu saja, Jisung kembali ke lantai bawah untuk menanyakan para staff apakah mereka melihat ciri-ciri anak seperti Netaneel dan Jeyn dibawa keluar dari hotel ini?

Namun jawaban mereka semua adalah tidak, bahkan saat Jisung meminta agar diperlihatkan rekaman CCTV selama 1 jam terakhir inipun tak menampilkan kemana Netaneel dan Jeyn pergi.

Jisung marah tentu saja, namun ia tak bisa menyalahkan para Staff yang tak tau apa-apa.

Alhasil Jisung hanya mampu terdiam dan kebingungan, kemana dua anaknya pergi dan bagaimana bisa mereka menghilang begitu saja tanpa tertangkap kamera CCTV?

Sorot mata yang tampak kelam pun Jisung tunjukkan, pikiran Jisung saat ini begitu kacau.

Kalau sampai dua anak yang ia rawat dan jaga selama 10 tahun ini di culik oleh orang─

Ah ya..

Jisung harus mencari Chris.

Jisung harus segera menemui Chris!

to be continued

[B/A(Bacotan/Author)]:

Welcome back maniez!

Buku ini sepertinya tidak akan lebih dari 10 chapter atau bahkan bisa saja dibawah 10 chapter jadi ya~ semoga kalian tidak bosan dengan kisah yang akan datang ya 💕

[02] ferris wheel ; chansung'✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang